"Kau bilang jika, itu artinya bukan kan? "
Nagi mendengus menatap Sae yang menyeringai tengil "Belum, lagipula kami sangat dekat sampai sering jalan berdua bukan begitu Yoichi? "
Yoichi melirik Sae dan mengangguk senang "Aku sayang Sae-nii"
"Hoy, ucapanmu barusan bisa membuat orang salah paham, tau Yocchan" Kata Bachira cemberut pada Yoichi.
"Memangnya ada yang salah dari itu?" tanya Sae menyebalkan pada Bachira sedang Reo dan Kaiser melirik Sae tajam, Barou dan Nagi menatap Sae datar, Ness dan Kurona mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti, dan Rin membatu di tempatnya. Si bungsu tampak memikirkan banyak hal di kepalanya sekarang.
"Sae-nii sudah seperti kakak buatku" Kata Yoichi tersenyum polos
"Aku menyesalkan hal itu." Ucap Sae.
"Jadi kau menyukai Yoichi juga?" tanya Kaiser tepat sasaran.
"Tentu, dan aku lihat semua yang ada disini punya pemikiran yang sama denganku" Sae menyeringai melihat mereka semua tampak kaget dan salah tingkah.
"Apa yang membuatmu datang kesini Nii-san? " Tanya Rin serius.
"Untuk mengunjungi adikku tentu saja" Ucap Sae tersenyum pada Yoichi mengabaikan Rin.
Nagi dan Kaiser saling bertukar pandang, Barou berdecih "Kalau mau menginap disini tidak ada kamar kosong" Lelaki besar itu sadar kalau Sae membawa sebuah koper, artinya lelaki itu berniat tinggal.
"Tidak masalah aku bisa tidur bersama Yoichi" Enteng Sae.
"Tentu saja tidak boleh! "
Sae menutup telinga mendengar teriakan Bachira, Reo, Kurona dan Kaiser.
"Tapi kami memang sering tidur bersama kan Sae-nii? " Timpal Yoichi.
"A-a.. Ucapanmu terlalu ambigu" Kata Ness salah tingkah. Dia jadi membayangkan yang iya-iya.
"Kau bisa tidur di depan televisi Sae! " Ujar Kaiser malas.
"Atau begini saja, Sae-san tidur dikamarnya Kaiser dan Yoichi tidur bersama kami" Usul Reo.
"Ya benar" Angguk Bachira dan Kurona.
Sebenarnya setiap orang punya kamar masing-masing, tapi kamar Bachira dan Kurona tidak boleh dimasuki karena sebulan yang lalu pohon besar dekat jendela kamar mereka roboh dan atapnya masih belum diperbaiki. Mereka jadi menumpang di kamar Reo. Sisanya Kaiser yang mengalah bersama Ness karena Yoichi memakai kamar Kaiser. Barou dan Nagi hanya punya tempat tidur tunggal. Dan Rin memilih kamar sempit di ujung lorong karena cukup hening untuknya. Belum pernah ada yang masuk ke kamar Itoshi bungsu, bahkan Barou.
"Kamar Reo sempit jika untuk empat orang" Protes Kaiser tidak rela.
"Bersama kami lebih baik kan Ness? " Tambahnya diangguki Ness.
"Aku tidur cari penginapan dekat sini"
"Tidur saja dikamar Rin, ini sudah malan Sae-nii" Celetuk Yoichi membuat mereka semua reflek terdiam.
Sae dan Rin bertukar pandang, lalu kembali memalingkan wajah. Yoichi kebingungan, kenapa mereka berdua terlihat sangat canggung. Biasanya kakak adik akan saling berpelukan jika bertemu, sepertinya ada yang salah. Sae juga tidak pernah bilang jika Rin adalah adiknya jika Yoichi tak datang kesini dan mendengar marga Rin yang sama dengan Sae.
Yang lain hanya diam karena tahu hubungan yang terjadi antara Itoshi bersaudara.
"Isagi, ayo tidur sudah larut malam" Ajak Kurona.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Allisa ] Soccer & Idol, Neko Otoko
Fanfiction[ Isagi Harem Spesial Series ] Blue Lock © Muneyuki Kaneshiro All Blue Lock chara Top x Bot Isagi Yoichi Disclaimer : Semi-canon, Idol AU, Supranatural, OOC, typo, nonbaku, bxb, romance, smutt, furry, harem. Asrama atlit sedang heboh karena kedatan...