Prologue - Part 1

178 5 2
                                    

PROLOGUE

Hari ini tepat enam tahun kita menjalin hubungan. Belum ada tanda-tanda kamu akan melamarku. Aku semakin gundah pada hubungan ini. Tetapi kamu masih belum peka pada keadaan. Seandainya kamu meminangku hari ini, aku akan langsung katakan 'yess, i do'.

___Jakarta, 1 November 2022 – Dara

Ditutupnya buku diary kesayangannya bergambar anak kucing, lucu dan cantik sekali. Saking senangnya dengan gambar anak kucing disampul buku diarynya. Ia meminta pada kekasihnya Bintang, untuk dicarikan anak kucing yang sama dengan yang ada di buku diarynya.

Setelah mencari kesana kemari Bintang akhirnya mendapatkan anak kucing berwarna abu-abu seperti di gambar sampul buku diarynya. Anak kucing ini ia beri nama si Abu sesuai warna bulunya.

Di zaman serba digital ini Dara masih menggunakan buku diary untuk melukiskan perasaannya. Buku ini bisa dijadikan kenang-kenangan suatu saat nanti. Dan suatu saat nanti tulisan tangannya akan membuatnya tersenyum bahkan tertawa geli.

Buku ini akan aku simpan terus sampai kapanpun. Kenangan yang terjadi sampai hari ini, terpatri di dalam buku diary ini. Dan aku tidak sabar untuk menulis tentang hari pernikahanku dengan Bintang di lembar demi lembar yang berwarna merah muda di dalam buku diary ini.

Diciumnya sampul buku diarynya tepat di wajah anak kucing berwarna abu-abu. Ia semprotkan terlebih dahulu parfum dari merk ternama yang ia beli di sebuah mall tempat kekasihnya bekerja. Parfum yang ia beli beberapa minggu yang lalu, ia letakkan di dalam laci meja riasnya.

Dara memperhatikan wajah kekasihnya yang terdapat dalam sebuah foto berbingkai indah di atas meja riasnya. Ia sangat tampan, putih dan tinggi.

Kala itu – enam tahun lalu – Dara bertemu dengannya di sebuah rumah makan sederhana yang biasa dijadikan tempat untuk makan karyawan di sebuah mall. Saat itu gadis cantik ini baru saja diterima bekerja di sebuah dealer. Dan dealer tempatnya bekerja sedang mengadakan pameran otomotif di mall tersebut.

Bintang yang sudah beberapa tahun bekerja di sana, langsung tertarik melihat gadis cantik yang sedang memesan makanan di depannya. Dalam beberapa hari saja pria tampan itu berhasil berkenalan dan meminta nomor telepon genggamnya.

Hingga suatu hari Bintang menyatakan rasa cintanya kepada gadis itu. Dara yang saat itu sedang didekati oleh seorang pria yang sebaya dengannya, belum langsung menerimanya. Gadis itu meminta waktu beberapa hari untuk menjawabnya.

PART 1

Namaku Bintang Dwipangga. Aku seorang supervisor store di sebuah brand ternama di salah satu mall elit di Jakarta. Sudah empat tahun aku bekerja disini. Aku membawahi enam orang staff. Sebagai seorang supervisor aku bertanggung jawab penuh dengan operasional butikku. Setiap harinya aku harus mangirim laporan ke kantor pusat semua yang berhubungan dengan tugasku sebagai leader di butik tempatku bekerja. Aku sangat senang bisa bekerja disini, bisa mengenal berbagai macam karakter orang yang datang. Bisa melayani orang-orang terkenal dari berbagai latar belakang profesi.

Aku sendiri adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakakku seorang wanita berusia 28 tahun bernama Mentari Ekawati. Adikku seorang laki-laki bernama Jupiter Pramudya berusia 24 tahun. Sedangkan aku sendiri memasuki usia 27 tahun. Kami dibesarkan oleh seorang ibu. Bapak kami sudah tidak ada ketika kami masih duduk di bangku Sekolah Dasar karena gagal ginjal. Di saat itulah kondisi kami berada di titik nadir. Titik terbawah dalam hidup keluarga kami. Sedih. Terpukul. Dan tidak ada tempat berpijak bagi mamah yang saat itu mendadak menjadi orang tua tunggal.

Mamah sekuat tenaga membiayai hidup kami sampai harus menjadi buruh cuci di tiga rumah tangga sekaligus. Kalau aku mengingat perjuangannya, miris rasanya hati ini. Makanya ketika kami besar dan sudah memiliki penghasilan masing-masing, yang utama bagi kami adalah mamah.

IN LOVE WITH DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang