Part 10

39 1 0
                                    

Part 10

Dara tidak berkedip sama sekali melihat pria yang telah menodainya tanpa busana berdiri di bawah shower di kamar mandi. Shower di kamar mandinya masih mengucurkan air yang membasahi tubuh Jupiter. Air yang mengaliri tubuhnya bergetak turun mengikuti lekuk-lekuk indah dari ototnya. Jupiter semakin terlihat maskulin.

Berhadap-hadapan dengannya membuat jantungnya berdegup tidak karuan. Darahnya mengalir dengan cepat bahkan dadanya menjadi sesak. Jupiter keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan penutup sehelaipun. Ia mendekat ke arah gadis yang dicintainya. Dara masih berdiri mematung tidak tahu harus berbuat apa. Jari jemari di tangan kirinya bahkan tidak sanggup menahan beban yang tidak seberapa. Sebotol sabun cair, pasta gigi dan sikatnya yang terdapat di dalam kotak perlengkapan mandi berwarna biru langit.

Kotak perlengkapan mandinya terjatuh dan terbuka sehingga menumpahkan seluruh isinya. Lalu dara dengan cepat mengambil satu per satu barang yang jatuh. Dengan tangannya yang gemetaran ia memasukan kembali barang-barang itu ke dalam tempatnya.

Dara selesai memunguti dan mengembalikan barang-barang yang tercecer itu ke dalam kotaknya. Ketika ingin bangun dari duduknya, tiba-tiba Jupiter sudah berdiri di depannya. Tanpa sengaja matanya tertuju ke benda yang semalam telah mengoyak kesuciannya. Lalu Jupiter membungkuk, menggenggam lengan gadis itu dan mengarahkannya untuk berdiri.

Jupiter merayu, "jika kamu mau, aku akan mengajakmu menggapai langit ke tujuh. Tapi jika kamu menolaknya aku tidak akan memaksamu lagi"

Dara tidak menjawabnya tapi mengangguk tanpa ragu sedikitpun. Dan dengan sigap Jupiter membopongnya ke dalam kamarnya, untuk kedua kalinya. Tapi kali ini mereka melakukannya karena saling membutuhkan.

**

Bintang baru bisa menikmati bekal makan siangnya yang sudah dipersiapkan okeh kakaknya. Situasinya di toko sudah memungkinkannya untuk berisitirahat. Dibukanya telepon genggam android yang sudah menemaninya selama tiga tahun ini. Bintang menekan enam angka untuk membuka kunci dan dilihatnya pesan whatsapp Dara.

Kemudian ia membalasnya, "maaf sayang aku baru buka hp rame banget, aku lagi makan siang. Kamu jangan lupa makan ya sayang"

Ditutup telepon genggamnya dan Bintang melanjutkan makan siangnya. Setelah makan siang ia keluar untuk melihat-lihat toko lainnya sebagai bahan untuk laporannya nanti malam pada saat jam operasional tutup. Bintang berencana akan lembur hari ini.

Berputar-putar di dalam pusat perbelanjaan tempatnya bekerja, tanpa sengaja ia melihat Rasya berjalan dengan seorang wanita. Rasya yang merupakan kekasih kakaknya Mentari, tengah berjalan memasuki sebuah toko bersama dengan wanita yang digandengnya dengan mesra. Wanita berkaki ramping yang memakai sepatu hak tinggi berwarna shiny nude dan menggunakan dress sebatas lutut bermotif floral, tampak bahagia diperlakukan seperti seorang gadis istimewa.

Aku coba telepon mba tari mau konfirmasi ada di mana mas Rasya. Tuutt tuutt tuutt...

Suara nada tunggu terdengar di telepon genggamnya, Bintang menunggu kakaknya menerima panggilan teleponnya. Mentari belum menjawab panggilan pertamanya. Bintang mencoba lagi meneleponnya. Tiga detik kemudian baru terdengar suara jawaban di seberang telepon genggamnya.

"Halo abin, ada apa?, kamu lagi istirahat?

"Iya mba, abin lagi istirahat. Mba abin boleh tau ngga mas Rasya lagi dimana?", katanya sambil diam-diam mengikuti Rasya dan wanita yang digandengnya

"Ada perlu apa kamu?, mas Rasya lagi di Bogor menengok proyek pembangunan gedung di sana"

"Oh gitu mba. Ngga papa aku cuma tanya aja mba. Udah ya mba, abin mau kerja lagi", terpaksa ia membohongi kakaknya untuk menguntit Rasya dan wanita itu.

IN LOVE WITH DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang