Bab 9

52 16 0
                                    

Flashback On

Setelah sarapan, Erick tidak langsung kembali ke kamarnya, dia pergi ke kamar Rea. Rea yang hendak keluar kamar merasa terkejut akan keberadaaan Erick .

"Ngapain lo?" tanya Rea galak
Erick yang mendengar nada bicaranya Rea, hanya bisa tersenyum
"Gilak lo senyum-senyum sendiri," ujar Rea lagi.

"Nada bicaranya biasa aja dong, aku juga gila karena kamu," ujar Erick sambil tersenyum
Rea yang  mendengarnya tiba-tiba tersipu malu
"Apaan sih lo, gaje," ujar Rea sembari melihat ke arah lain.

"Aku ke sini mau bicara sama kamu," ujar Erick
"Dari tadi juga kan lagi ngomong," balas Rea
"Aku serius," ujar Erick dengan datarnya
" Ohh ok." Rea merasa sedikit takut mendengar nada bicara Erick yang datar.

"Apa kita akan berdiri terus di sini?" tanya Erick
"Gak enak kalau di lihat orang," jawab Rea
"Hanya sebentar saja, ini penting," ujar Erick
"Ya udah, lo masuk," ujar Rea mempersilahkan Erick masuk.

Erick duduk di kursi yang ada di kamar Rea, sementara Rea duduk di tempat tidur.

"Aku ingin bicara tentang Aksara dan Alicya," ujar Erick
Rea merasa tertarik dengan pembicaraan Erick, dia berpindah tempat duduk di samping Erick, "Ada apa dengan mereka?" tanya Rea.

"Apa Kamu tidak penasaran siapa dengan nama panjang Aksara?" tanya Erick
"Jangan bilang kalau nama nya adalah Aksara Radhika," ujar Rea
"Tapi namanya memang itu," ujar Erick.

"Sudah kuduga, berarti dia benar-benar sahabatnya Cya," ujar Rea
"Aku pun merasa begitu, karena sudah 12 tahun mereka tidak bertemu, mereka jadi tidak mengenal satu sama lain." ujar Erick

"Jadi bagaimana? Alicya aja gak percaya kalau Aksara itu adalah Aksara sahabatnya," ujar Rea
"Aksara juga begitu," ujar Erick
"Gua punya rencana," kata Rea
"Rencana apa?" tanya Erick

Rea tersenyum penuh arti, "Gua mau lo nanti ajak gua sama Cya pergi ke Pantai sama kalian," ujarnya
"Bilang aja kamu memang mau ikut," balas Erick
"He! Kalau bukan karena rencana ini, gua juga ogah ikut njir!" ujar Rea kesal
"Ya udah kalau gitu rencananya batal aja," ujar Rea yang sudah merajuk.

Rea bangkit ingin keluar dari kamar nya, tetapi dengan cepat Erick menarik tangannya dan membawa Rea duduk kembali, "Ok aku bakal ajak kamu sama Cya, rencananya jangan di batalin, gitu aja ngambek," ujar Erick.

Rea yang tidak terima mengatakan, "Mata lo ngambek, gak guna banget ngambek sama lo," ujar Rea
"Ah masa sih dek," goda Erick, dan dengan segera Rea memukul wajah Erick dengan kepalan tangannya.

"Aduh sakit, jadi cewek kok kasar!" kesal Erick
"Salah sendiri buat gua marah," ujar Rea
"Kamu itu harus sopan, aku lebih tua dari kamu," ujar Erick
"Sadar diri juga lo tua," balas Rea

"Mulai sekarang panggil aku kakak, kalau enggak, panggil sayang juga boleh," goda Erick, dengan menaik turunkan kedua alisnya
Rea sudah mengambil ancang-ancang ingin kembali memukul wajah Erick, dan dengan segera Erick berlari keluar dari kamar Rea.

"DASAR OM OM PEDO!" teriak Rea kesal
"Gilak tuh orang," ujar Rea

Flashback off

Saat ini keadaan di mobil hanya ada keheningan, sedangkan Alicya merasa canggung karena duduk tepat di samping Aksara, karena semua ini adalah rencana dari Rea yang sengaja ingin duduk di depan dengan beralasan dia akan pusing jika duduk di belakang.

Dan terjadilah, Rea duduk di samping Erick yang sedang menyetir mobil. Erick pun mencoba untuk mencairkan suasana, "Rea, gimana kalau kita main game?" tanya Erick sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Nah iya, biar gak canggung-canggung banget, ya kan Cya," ujar Rea sambil menoleh ke belakang
Alicya yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.

"Ok, kita main tebak-tebakan, gua sama Erick satu kelompok, dan lo sama dia satu kelompok," ujar Rea
Ketika Alicya ingin protes dengan cepat Erick mengatakan, "Dan dimulai dari kami."
"Hewan apa yang cuma punya satu huruf?" tanya Rea.

Alicya tampak berpikir, dia tidak ingin kalah, Alicya pun melihat ke arah Aksara, "Ini Om Om gak mau nebak apa," batin Alicya
"Lama bener mikir nya, gua hitung 1 sampai 10, kalau gak bisa jawab, berarti lo berdua kalah," ujar Rea.

"Satu...." Rea memulai hitungan pertamanya dan Alicya berpikir dengan keras
"Dua...."
"Tiga...."
"Empat...."
"Lima...."
"Enam...."
"Tujuh...."
"Sabar Rea, Cya masih mikir!" Kesal Alicya
"Delapan...."
"Sembilan...."
"Ok, Alicya nyerah," ujar Alicya pasrah
"Sepuluh."
"Jadi jawabannya adalah...."
"I kan," ujar Erick dan Rea secara bersamaan.

Alicya menatap keduanya dengan ekspresi melongo, "Ikan? I K A N," ujar Alicya sambil menyebutkan huruf nya
"4 huruf, sedangkan Rea bilang tadi yang 1 huruf, berarti Rea curang!" ujar Alicya kesal.

Aksara sedari tadi hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka bertiga, dengan sekali-kali melirik ke Alicya yang sedang kesal, menurut Aksara itu terlihat lucu.

"Gak ada yang curang Cya, emang Cya nya aja yang bodoh," balas Rea
"Cya gak bodoh, Cya itu pintar, buktinya Cya berani pergi jauh-jauh," ujar Cya
Rea menepuk keningnya pelan, "Cya kalau pergi jauh-jauh itu bukan pintar tapi berani," balas Rea.

"Sama aja," ujar Alicya
"PPG," kata Erick
"Afaan tchuu," balas Rea
"Polos polos goblok," ujar Erick sambil tertawa, Rea yang mendengarnya ikut tertawa.

Sementara Alicya, dia hanya cemberut saja dan menatap ke luar dengan bersedekap dada, dan semua itu tidak luput dari pandangan Aksara.

"Diam-diam bae Om, ngopi napa ngopi," ujar Rea dengan jahilnya, dan hanya mendapatkan tatapan tajam dari Aksara
"Opss ampun bang jago tetetewtew," ujar Rea dengan mengikuti nada lagu yang pernah viral dulu.

Rea masih asik tertawa, dan Erick menatap lekat wajah Rea yang sedang tertawa, terlihat manis dan cantik, pikirnya.

Setelah hampir satu jam perjalanan, sampailah mereka di tempat tujuan, semuanya segera mengeluarkan barang-barang bawaan yang cukup banyak, karena mereka akan makan siang bersama nantinya.

Sementara Alicya dan Rea langsung saja pergi untuk melihat-lihat pemandangan.

"Rea, kira-kira kita bakal ketemu gak sama kak Aksara di sini?" tanya Alicya
"Tadi kan udah ketemu Cya," jawab Rea
"Itu bukan kak Aksara yang Cya cari, Kak Aksara itu gak muka tembok kayak si Om," balas Alicya

"Gimana lo bisa yakin kalau dia bukan Aksara yang lo cari?" tanya Rea
"Sikap dan sifatnya aja udah beda," kata Alicya
Rea menghela nafas panjang, "Cya, setiap orang kalau udah beranjak dewasa, pasti berubah," ujar Rea.

"Intinya dia bukan kak Aksara yang Cya cari," ujar Alicya tetap kekeuh dengan pendiriannya
"Terserah lo deh, capek gua,"  ujar Rea.

Di lain tempat, Aksara dan juga Erick sedang menikmati pemandangan Pantai, lalu melihat Alicya dan Rea dari kejauhan, Erick pun berniat menghampiri mereka, dengan terpaksa Aksara mengikutinya.

Hai Guys,ini Cerita untuk Event PENSI VOL 2
Support aku ya😊
Jangan lupa Vote,Komen, dan Follow ❤️✨
Tunggu kelanjutannya besok ya
Pantengin terus akunnya Renn
Khamsahamnida ✨❤️❤️




Aksara |END| (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang