Bab 23

31 9 0
                                    

Pagi pun tiba, Aksara sedang membantu Alicya dan mamanya untuk  bersiap-siap karena mereka akan tinggal di rumah Helena.

Sebentar mereka ingin pulang semalam, tetapi karena hari sudah malam, Aksara mengatakan untuk pulang ketika hari cerah.

"Sudah siap semuanya?" tanya Airin.

"Sudah mah," balas Alicya.

"Ya udah kita berangkat sekarang," ujar Aksara.

Mereka pun pergi keluar dari ruang rawat menuju ke parkiran, sebelumnya tadi malam Aksara sudah memberitahukan mamanya lewat telepon karena dia menginap di rumah sakit semalam, dia mengatakan bahwa pagi ini Alicya dan mamanya akan datang, dan Helena setuju.

Rea tidak bisa datang membantu karena Ayah dan Bunda nya baru saja kembali dari Belanda.

Setelah sampai di rumah mamanya, Alicya dan mamanya disambut dengan gembira oleh Helena.

Airin sedikit ragu untuk melanjutkan langkahnya masuk ke rumah Helena, padahal Helena sudah menunggu mereka di depan pintu.

"Tante ayo," ujar Aksara.

Airin menghela nafas panjang lalu melanjutkan langkahnya dengan tangannya yang digenggam oleh Alicya.

Ketika sudah sampai di depan Helena, dengan sigap Helena memeluk Airin, hal tersebut membuat Airin tertegun.

"Sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" tanya Helena sembari melepaskan pelukannya.

"A-aku b-baik."

"Ayo silahkan masuk," ujar Helena.

Alicya dan mamanya pun masuk, dan dipersilahkan duduk.

"Aksara, bawa barang-barang mereka ke kamar yang sudah Mama sediakan," ujar Helena.

"Iya mah."

"Jadi bagaimana keadaanmu?" tanya Helena.

"Aku baik, sudah mendingan," balas Airin sambil tersenyum.

"Ini Alicya ya?" tanya Helena sambil tersenyum kepada Alicya.

Alicya segera berdiri dan menghampiri Helena untuk menyalami tangannya, "Iya Tante," ujar Alicya.

"Sudah lama gak ketemu, padahal dulu saya terakhir lihat kamu masih kecil banget," ujar Helena.

Alicya hanya tersenyum, padahal dia sangat bingung sekarang.

"Helena," panggil Airin.

"Ada apa? Apa kamu butuh sesuatu?" tanya Helena.

"Tidak-tidak, aku hanya ingin bertanya," ujar Airin.

"Apa kamu masih membenci ku?" tanya Airin.

"Untuk apa aku membencimu, aku dan kamu adalah korban di sini, bahkan anak-anak kita juga adalah korban, jadi aku tidak punya alasan untuk membencimu," jawab Helena.

"Sedikit pun?" tanya Airin lagi.

"Ya."

Airin segera memeluk Helena dengan erat sambil menangis.

"Maafkan aku hiks... hiks ..."

"Sudah kubilang bukan? Kamu tidak bersalah disini," ujar Helena sambil mengusap punggung Airin.

"Aku juga bersalah, seharusnya waktu itu aku lari agar semua itu tidak terjadi," ujar Airin sambil melepaskan pelukannya.

"Masa lalu biarkanlah berlalu," ujar Helena sambil tersenyum.

"Mah, Alicya sama sekali gak ngerti apa yang Mama sama Tante bicarakan," ujar Alicya yang sedari tadi merasa bingung.

"Kamu belum memberitahukannya?" tanya Helena.

Aksara |END| (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang