Bab 12

39 11 0
                                    

Sementara Erick yang berada di kamar Rea segera mengambil air hangat dan kain untuk mengompres lebam yang ada di kening Rea.

Rea yang tertidur pulas sama sekali tidak terusik sedikit pun, setelah selesai mengompres kening Rea, Erick menatap lekat wajah Rea yang sedang tertidur.

"Kamu cantik dan kelihatan polos kalau lagi tidur, tapi kalau udah bangun kayak macan betina," ujar Erick dengan senyum manisnya sambil mengusap pelan pipi Rea.

Rea sedikit terusik dengan usapan yang ada di pipinya, dengan segera Erick menjauhkan tangannya, dia menyelimuti Rea lalu berdiri dan pergi.

Erick yang baru saja menutup pintu kamar Rea, melihat Aksara yang pergi menuju kebelakang Villa lalu mengikutinya.

"Kau di sini?" tanya Erick.

"Hanya menikmati udara segar di sore hari," balas Aksara.

"Ternyata benar, dia yang aku cari," ujar Aksara lagi.

"Maksudnya?" Erick tidak mengerti dengan  apa yang dikatakan oleh Aksara.

"Alicya, dia yang aku cari selama ini," ujar Aksara.

"Kau sudah mengetahuinya? Baguslah kalau gitu, rencana ku dan Rea tidak sia-sia," ujar Erick senang.

"Rencana?" tanyanya.

Erick mengangguk, "Aku dan Rea membuat rencana untuk menyatukan kalian berdua, karena dari awal kami sudah mengetahui semuanya," ujar Erick.

Aksara yang mendengar hal tersebut jadi tersenyum, "Gak salah aku kembali ke Indonesia, dan semua yang aku lakukan tidak sia-sia," ujarnya.

"Jadi kau mau apa selanjutnya?" tanya Erick.

"Aku akan tetap merahasiakannya, karena aku rasa ini bukan waktu yang tepat, apalagi anak buah Papa nya Alicya sudah ada di sini," ujar Aksara.

"Sebaiknya, jangan ada yang sampai tau, karena itu bisa membuat kalian kembali berpisah," ujar Erick.

"Ya, kau benar."

"Bagaimana dengan yang lain?" tanya Aksara.

"Mereka akan segera pulang, tadi aku sudah memberitahu mereka kalau kita pulang duluan," jawab Erick.

"Aku ingin mandi, kalau gitu aku duluan," ujar Aksara dan dibalas anggukan oleh Erick, setelah masuk kembali ke Villa, Aksara berpapasan dengan Alicya yang sepertinya baru saja bangun.

"Sepertinya dia sudah lebih baik," batin Aksara
Alicya yang melewati Aksara sama sekali tidak memperdulikannya, sementara Aksara yang melihat hal itu hanya dapat menggelengkan kepalanya. Karena sudah sangat gerah, Aksara dengan segera ke kamarnya untuk mandi.

Alicya yang memang haus sedari tadi mengambil minuman dingin dan cemilan dari kulkas lalu duduk sambil menikmati cemilan yang ada ditangannya.

Erick yang juga baru masuk, mendapati Alicya yang sedang duduk dengan santainya, Erick pun ikut duduk di samping Alicya.

"Kakak dari mana?" tanya Alicya.

"Baru aja dari belakang Villa," jawabnya.

"Sudah mendingan?" tanya Erick sembari menatap ke arah kaki Alicya. Alicya juga ikut menatap ke arah kakinya lalu menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, kalau gitu kakak ke kamar dulu ya, mau mandi soalnya gerah banget," ujar Erick berpamitan kepada Alicya, ketika ingin pergi, Erick lupa bahwa dia akan mengatakan sesuatu," Ohh iya, malam ini kita mau bakar-bakar, sepertinya sebentar lagi mereka akan kembali," ujar Erick lagi.

"Ya udah kak, nanti Cya kasih tau Rea juga," ujar Alicya.

Erick tersenyum lalu melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kamarnya, dan Alicya dengan segera menghabiskan cemilan dan minumannya.

Aksara |END| (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang