Bab 17

35 8 1
                                    

Alicya dan Rea menoleh ke arah pintu dan mendapati Aksara yang berdiri sambil bersandar dengan tangannya yang dia masukkan di kedua sakunya.

Alicya dengan segera memalingkan wajahnya, sementara Rea memilih untuk segera pergi.

"Emmm gua ke kamar ya Cya," ujar Rea segera pergi tanpa melihat wajah Cya yang kesal.

Aksara berjalan mendekati Alicya dan duduk di sampingnya, "Cya, dengerin Kakak, " ujar Aksara.

Alicya tetap membuang pandangannya ke arah lain, dan tidak mau mendengarkan apa yang akan dikatakan Aksara.

Aksara menghela nafas panjang, "Cya, jangan karena masalah ice cream kita jadi gini ya," ujarnya.

"Cya kan udah besar, ice cream itu gak baik banyak-banyak dimakan, Cya harus ngerti itu," ujar Aksara mencoba memberi pengertian kepada Alicya.

"Tapi Cya mau tetap makan ice cream!" ujar Alicya kesal.

"Terserah kamu aja," ujar Aksara, lalu pergi ke kamarnya dan kembali dengan membawa ice cream dan cokelat yang sempat disembunyikannya.

"Cya makan aja, kakak mau pergi bentar," ujarnya lalu pergi begitu saja.

Alicya hanya menatap punggung Aksara yang menghilangkan dari balik pintu kamarnya.

"Ya udah, Cya juga bisa marah kok," ujarnya.

Malam pun tiba, dan semuanya sedang duduk berada di meja makan untuk menikmati makan malam.

"Aksara nya mana, Cya?" tanya Bu Ani, dan Alicya hanya  menggeleng sebagai jawaban.

"Kalian berantem?" tanya Pak Hendra.

"Kak Aksara nya aja yang mudah marah," ujar Alicya.

Pak Hendra tersenyum, "Kalau ada masalah, selesaikan baik-baik ya," ujarnya

"Pak, orang pacaran mah udah biasa sering berantem," ujar Erick.

"Iya kamu benar juga," ujar Pak Hendra, lalu semuanya tertawa.

Mereka pun menikmati makan malam dengan kesunyian, sementara Alicya sedari tadi bertanya-tanya, kemanakah Aksara pergi.

Setelah makan malam, Alicya bukannya kembali ke kamarnya, tetapi dia malam menunggu kedatangan Aksara di depan Villa.

Hampir satu jam menunggu, datanglah mobil yang digunakan Aksara, dan dia turun dengan seorang wanita.

Alicya merasa terkejut karena Aksara membawa kembali Arini.

"Kakak ngapain bawa dia ke sini?" tanya Alicya.

"Mulai sekarang sampai nanti kita kembali, Arini akan tinggal di sini," ujar Aksara lalu masuk ke dalam Villa dengan diikuti Arini yang menatapnya dengan tatapan mengejek.

Hati Alicya sangat sakit, kenapa jadi seperti ini, hanya karena sebuah masalah kecil Aksara jadi membawa wanita yang sangat tergila-gila dengannya, apakah Aksara tidak memikirkan perasaan Alicya?

Alicya juga ikut masuk ke dalam Villa dan melihat Aksara yang sedang duduk dengan Arini sambil menonton TV.

Karena tidak ingin kembali sakit hati, Alicya dengan cepat berjalan ke kamarnya sambil menahan air matanya yang akan turun sebentar lagi.

Sesampainya di kamarnya, Alicya segera menutup pintu dan menangis sejadi-jadinya.

"Hiks.... Hiks.... Jahat banget, katanya harus tetap bahagia, sekarang Kak Aksara udah buat Cya nangis."

"Cya mau pulang, Cya gak mau di sini," ujar Alicya lalu mengambil kopernya dan menyusun semua barang-barangnya karena besok pagi dia akan segera pergi kembali ke Jakarta.

Aksara |END| (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang