Bab 24

46 33 71
                                    

Aksara pergi ke sebuah gedung kosong yang tidak jauh dari kantor miliknya.

Dan di sana sudah ada beberapa orang yang berkumpul diantarnya ada Erick, dan Naufal.

"Ada apa? Kenapa mendadak menyuruh kami ke sini?" tanya Erick.

"Hari ini juga kita harus memulai rencananya," ujar Aksara.

"Ha? Bukannya perjanjiannya besok?" tanya Naufal.

"Ck, terlalu lama, Alicya sudah mengetahui semuanya dan dia sekarang sedang sakit, kata dokter dia mengalami depresi ringan, tapi bisa membuatnya melakukan hal yang tidak diinginkan," ujar Aksara.

"Alicya?" tanya Naufal.

"Kamu gak tau?" tanya Erick.

"Gimana gua mau tau coba, lo pada gak ada cerita, lo  kan cuma bilang kalau lo minta bantuan gua untuk menyelesaikan sebuah misi," ujar Naufal.

"Wait wait, jangan bilang Alicya yang ini," ujar Naufal sembari menunjukkan foto Alicya dan dirinya yang ada di ponselnya.

"Kenapa kamu punya foto dia?" tanya Aksara sembari menatap tajam Naufal.

"Ouh santai santai bro," ujar Naufal sambil mengangkat tangannya di depan dadanya.

"Aku curiga deh," ujar Erick mencoba untuk membuat Aksara panas.

"Erick bangke!" ujar Naufal sambil memukul kepala Erick dan mendapatkan tatapan tajam dari sang korban.

"Apa lo!" ujar Naufal menantang.

"Bocil SMA diem," sindir Erick.

"Anjir." Naufal sudah bersiap-siap untuk memukul Erick kembali, tetapi dengan sigap Erick memukulnya duluan.

"Aduh, sakit goblok!" ujar Naufal kesal.

"Ehemm"

"lo pada gak lihat? Abang gua kayak mau makan orang aja," ujar seorang laki-laki yang bernama Mahen.

"Gaji kalian aku potong," ujar Aksara.

"Loh loh gak bahaya ta?" ujar Naufal sambil menahan tawanya.

"Untung gua gak merasa di gaji," ujar Mahen.

"Naufal, uang sekolah kamu gak akan aku bayar lagi, dan kamu Mahen, uang jajan kamu minta sama Tante," ujar Aksara.

"Bahaya ta?" ujar Erick sambil tertawa.

Sementara Mahen dan Naufal hanya menatap Aksara memohon.

"Lakukan rencana kita, baru uang jajan dan uang sekolah kalian gak aku potong," ujar Aksara.

"Ok ok, sekarang kita kemana?" ujar Naufal pasrah.

"Kita cari Alexander kerumahnya," ujar Erick dan semua pun menyetujuinya.

Mereka berempat pergi menuju rumah Alexander, dan ketika sudah sampai mereka melihat Alexander yang baru saja keluar dari rumahnya dengan seorang wanita.

"Sepertinya mereka akan pergi," ujar Erick.

Mereka pun terus mengamati gerak gerik dari Alexander sampai ia menjalankan mobilnya.

"Ikuti," ujar Aksara.

Erick pun mengikuti Alexander, dia mencoba untuk menjaga jarak, karena takut Alexander akan mengetahui dirinya sedang diikuti.

1 jam kemudian
"Gua capek anjir, tuh orang mau kemana sih, jauh banget perjalannya," ujar Naufal yang mulai kesal.

"Sepertinya dia akan melakukan sesuatu," ujar Aksara.

Aksara |END| (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang