6. Sikapmu Membuatku Bingung

1.4K 183 7
                                    



♥︎♥︎♥︎



"Jadi saat ini Arwin adalah brand ambassador dari Diamond Land?" William menatap gusar pada orang kepercayaannya ini.


"Ya, Tuan. Arwin Alexander sudah menandatangani kontrak sebagai brand ambassador dari Diamond Land sampai setahun ke depan." Jawab pria muda itu.

"Sialan! apa maksud Victor, huh?" William nampak murka. Ia sungguh tidak pernah mengira jika Victor, saudara sepupunya itu akan memakai Arwin sebagai model promosi bagi resortnya. Apa maksudnya membawa kembali mantan istrinya tersebut mendekat pada keluarga Chivaaree?

"Aku harus bertemu Victor, atur pertemuanku dengannya!" titahnya pada asistennya tersebut yang segera diangguki oleh pria muda itu.



♥︎♥︎♥︎



"Kita juga membuka cabang resort di beberapa negara termasuk New Zealand, kurasa akan sangat bagus jika kita memakai model yang sudah terkenal di sana sebagai brand ambassador, kurasa itu tidak menjadi masalah bagimu, William." Victor berkata dengan nada tenang, menanggapi pertanyaan bernada gusar dari William tentang kenapa ia menggunakan Arwin sebagai modelnya.
William menggelengkan kepalanya, "seharusnya kau berdiskusi denganku. Ingat! aku juga pemegang saham di Diamond Land!" Kecam William.

"Kurasa itu tidak menjadi masalah. Pemegang saham yang lain juga tidak keberatan, bukan?"

Rahang William mengeras, "aku tidak setuju!" geramnya.

"Kontrak sudah ditanda-tangani, William. Kita tidak bisa mundur lagi." Victor berkata dengan nada menyesal. Memperhatikan guratan-guratan kasar yang bermunculan di kening William Chivaaree.



♥︎♥︎♥︎



William jelas saja gusar, berkali-kali ia memastikan kepada Archie, apakah benar pria berparas tampan di dalam iklan sebuah resort di layar tabletnya itu adalah orang yang sama dengan yang menolongnya, Archie menjawab itu memang orang yang sama.

Bagaimana bisa Arwin menemui puteranya dengan diam-diam, bukankah ia sudah menandatangi surat perjanjian untuk tidak mendekati anaknya itu?

Kenapa Arwin senekat itu menemui puteranya?

Apakah Arwin sedang merencanakan sesuatu kepada Archie?

Rasa takut akan kehilangan sang anak semakin menguasai William. Ia terlalu gusar sehingga kini memanggil ketiga sahabatnya dan berkumpul di club malam favorit mereka.

"Victor tidak meminta pendapatmu terlebih dahulu tentang memakai Arwin menjadi brand ambassador Diamond Land?" Derrel Han bertanya setelah sekian menit mereka hanya diam sembari memandangi keriuhan di depan meja DJ di bawah sana.

"Ya, bajingan itu benar-benar tidak bisa dipercaya!" William menenggak minumannya lalu menaruh gelasnya di meja dengan sedikit kasar.

"Bukankah masih banyak selebritis lain yang jauh lebih populer dan berpengaruh?" Zevin bertanya heran.

"Bagaimana bisa seakan Victor tidak memikirkan tentang kau dan Archie?" Dylan menatap heran pada William.

"Entahlah." William memijat pangkal hidungnya, kepalanya sedikit pusing.

"Kau harus mengawasinya, Will. Kau harus menyelidiki motif Victor kali ini." Dylan memberi saran kepada sang sahabat.

William mengangguk, "ya, tentu saja. Aku takkan membiarkan Arwin kembali masuk ke dalam kehidupan Archie!" tegasnya.


I'm Sorry, I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang