PROLOG: The incident

19 2 0
                                    

"ini kejadian sebelum aku pindah ke SMA Blackwell. ini kejadian tentang seseorang yang mati tepat dihadapanku, yang ternyata dia itu temanku sendiri" batinnya.

*huff *huff *huff

gadis itu berlari sekencang angin, ia terlihat sedang mengejar sesuatu. tiba-tiba ada siswi lain yang menghalanginya.

*hey, kau tidak boleh lewat si-*

*JANGAN MENGHALANGIKU!!* Teriak mai dan ia mendorong siswi itu sampai jatuh.

Mai makin berlari sekencang mungkin yang ternyata ia mencari temannya yang dibawa oleh sekumpulan siswa SMA Satsukawa.

"kamu dimana Luna?" batin Mai.

Mai yang menyadari kalau ada keramaian diluar halaman belakang sekolah, mai segera menuju halaman belakang sekolah untuk mencari Luna. Mai terkejut kalau Luna dibawa ke alter di halaman belakang sekolah yang disana sudah ada Shimazu Akira, ketua tenis meja.

"LUNAA!!!" Mai meneriaki nama Luna, dan semua siswa yang mendengarnya langsung menoleh kearah Mai.

"MAAII, TOLONG AKUU!!" Teriak Luna.

Mai langsung berlari kearah luna, tapi ia dicegat oleh segerombolan siswa Satsukawa. "JANGAN MENGHALANGIKU!! BIARKAN AKU LEWAT!!" teriak Mai yang ingin menghampiri luna.

"kau benar-benar keras kepala ya? kau tidak tau siapa perempuan yang kau temani ini" ejek Shimazu dengan nada halus.

"apa maksudmu?" tanya mai dengan tegas

"dia ini hama bagi hubungan kita!! aku nggak mau seseorang mengganggu hubungan kita berdua, Mai!" jawab Shimazu dengan santainya sambil mengeluarkan pisau lipat yang ada di sakunya. secara tiba-tiba, Saigo dan Takeaki datang ke alter halaman sekolah untuk menghentikan rencana gila dari Shimazu.

" kapten jangan!! apa yang kau lakukan itu tidaklah benar!!!" ucap Saigo

"Saigo benar, kau seharusnya tidak boleh melakukan in-" ucapan Takeaki disela oleh Shimazu

"DIAM!!" Bentak Shimazu.

" bawa dia kemari!" perintahnya, Luna pun dibawa ke hadapan Shimazu. mai yang memberontak untuk meneyelamatkan luna yang dibawa ke hadapan shimazu.

"JANGAN BUNUH DIA!!" Teriak Mai

Shimazu tidak mendengarkan ucapan mai dan tak segan-segan menusuk perut Luna. Mai yang melihat Luna ditusuk pun seketika terkejut bukan main. Shimazu membisik ke telinga Luna.

"jangan dekati Mai, dia milikku!!" bisik Shimazu, dan ia mencabut pisau dari Luna yang seketika membuatnya tak berdaya.

"LUNAAA!!!" Teriak Mai sampai menangis.

"sudahlah, Mai. Dia tidak akan mengganggu kita lagi" jawab shimazu dengan santainya, tapi Mai tak bergeming, ia hanya menatap shimazu dengan penuh amarah.

"sialan kau, Shimazuu!! aku takkan memaafkanmu!!!" jawab Mai dengan penuh amarah. Ia yang ingin coba menghajar Shimazu tapi di tahan oleh siswa Satsukawa. Shimazu hanya pergi tanpa merasa bersalah dan menyuruh mereka melepaskan mai. Mai yang terlepas dari genggaman murid Satsukawa pun langsung menghampiri Luna yang tak berdaya.

" Luna, Luna bangunlah...LUNAA!! Mai mencoba membangunkan Luna.

"*uhuk* *uhuk* m...Mai?" Luna membuka matanya.

"Luna...kumohon jangan mati... kau hanya satu-satunya temanku yang aku punya..." pinta Mai sampai menangis.

Luna melepaskan liontin dengan batu safir dan memberikannya kepada Mai. Ia ingin Mai menjaga liontinnya sebagai kenang-kenangan darinya.

FAKE MOTION: a comeback eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang