CHAPTER 7: Angel's wrath

3 0 0
                                    

5 tahun telah berlalu, Mai Katashina sebagai ketua tenis meja masih berlatih dengan serius, tapi beberapa tahun belakangan ini anggotanya mulai menipis karena banyak yang keluar dari klub tenis meja. Mai juga merasa khawatir dengan ace mereka, Rachel yang 5 tahun ini menghilang dari SMA Blackwell. Tiba-tiba ada murid lain yang ingin join klub tenis meja.

"permisi, apakah aku boleh gabung ke klub tenis meja?" tanya gadis berambut pendek itu

Mai yang melihat gadis itu langsung menuju ke arahnya "kau mau bergabung ke klub tenis meja?"

"iya" ucap gadis itu

"siapa namamu?"

"namaku Max, Max Caulfield"

"aku Mai Katashina, ketua klub tenis meja. Ini seragammu, mulai sekarang kau boleh latihan hari ini. Nanti ku ajarkan" Mai segera mengajak Max pergi ke lapangan tenis meja, tanpa ia sadari kalau Kishiino sedang menggunakan ganja di lapangan tenis meja. Mai langsung melempar bola tenis meja kearah Kishiino.

"HEY!! UDAH DIBILANGIN BEBERAPA KALI JANGAN MENGGGUNAKAN GANJA DI KLUB TENIS MEJA" bentak Mai dengan tegas

"iya iyaaa...sorryy!!" ujar Kishiino yang membuang ganjanya dan kembali latihan. Max yang khawatir kepada Mai langsung menenangkannya "sudah...kapten Mai, tidak apa-apa" ucapnya.

"thanks, Max...gw akhir-akhir ini suka kesel sama anggota klub gw" gumam Mai

"memangnya kenapa? 5 tahun yang lalu kan kalian sangat baik-baik saja" tanya Max

Mai teringat dengan kejadian 5 tahun yang lalu, sebelum klub tenis meja menjadi seperti ini

"flashback 5 tahun yang lalu"

Mai yang sedang membereskan peralatan tenis meja dan memasukannya ke gudang, setelah beberes Mai langsung mengganti pakaiannya ke pakaian tomboynya, tapi ia tidak sengaja mendengarkan percakapan Zachary dan Kishiino di ruang sebelah.

"Maksud lu apa woy?" ujar Kishiino

"sorry, bro. Gw mau mengundurkan diri dari klub" kata Zachary

"Lu gak bisa gitu!! kita udah kayak keluarga lo!!" jawab Kishiino

"udahlah, Kishiino...gw bakal tetep join aja di Vortex club" ucap Zachary dan langsung pergi dari sana. Kishiino yang gak bisa berbuat apa-apa hanya bisa terdiam saja, bahkan Mai yang mendengarnya pun sangat kecewa dengan keputusan Zachary yang ingin keluar dari klub tenis meja.

*flashback end*

Max yang melihat Mai melamun daritadi mencoba menyadarkannya.

"kapten Mai, kau tidak apa-apa kan??"tanyanya yang sambil melambaikan tangannya ke hadapan Mai. Mai yang sadar dari lamunannya langsung menoleh kearah Max.

"ah! maaf, aku daritadi melamun karena banyak pikiran" kata Mai yang meminta maaf kepada Max

"tidak apa-apa, Mai" ucap Max

"ayok latihan" Mai langsung mengajak Max untuk latihan. Mai juga mengajari Max cara memegang bet tenis meja yang biasanya, ia juga mengajari Max cara yang memukul bola tenis meja,dan sebagainya (males gw mau nyebutin satu-satu part 2). Dari hari ke hari, Max mulai terbiasa dalam bermain tenis meja.
.
.
.
.
*sore hari*

Mai yang sedang membereskan peralatan tenis meja didatangi Max.

"mau kubantu?" tanyanya

"boleh"

Mai pun mengiyakannya dan mengizinkan Max untuk membantunya membereskan peralatan klub tenis meja. Max yang sedang menyusun semua bola tenis meja yang berserakan dilantai melihat Mai yang sedang murung. Ia merasa khawatir kepada Mai, ia pun bertanya kepada Mai apa yang sebenarnya terjadi

FAKE MOTION: a comeback eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang