Di Klub tenis meja
Mai sedang membaca buku yang baru saja ia ambil barusan, ia ingin tau tentang apa itu "Chaos Theory". Tapi disini Mai sedikit terkejut karena kemampuan khususnya Max ada juga disana. Hal itu juga disebutkan dengan "Butterfly effect". Seperti kita melihat apa yang akan terjadi di masa sekarang, tapi kembali lagi ke masa lalu untuk mengubahnya lagi.
"Souka...jadi, kemampuan khusus Max ternyata..." Gumam Mai
Tiba-tiba, Kishiino menepuk pundak Mai yang membuatnya kaget
"Hey! Mau latihan nggak?" tanya Kishiino
"Eh, iya iya... skuy latihan" ucap Mai
Mai menaruh bukunya ke dalam tas nya dan langsung latihan tenis meja.
"Eh, kenapa lu tadi nggak bantuin Lisa?" Tanya Kishiino
"Gomenn, gomenn...tadi gw ke perpustakaan dulu" ucap Mai
"Parah nih, si Mai bukannya bantuin" gumam Lisa
"Ya kan gw udah minta maaf tadi" ucap Mai
"Jahadd" bentak Lisa yang langsung menggembungkan pipinya
"Gomenne....tadi gw ke perpustakaan dulu, nyari buku" ucap Mai santai
"Tumben, biasanya lu malah tidur dikelas " sindir Kishiino
Mai yang tersinggung pun langsung melepaskan sepatu yang sebelah kiri dan melemparnya ke arah wajah Kishiino
"Asu!" - Mai
Kishiino yang wajahnya kena lemparan sepatu Mai hanya bisa mengusap wajahnya yang tamvan itu (Mai: 🤮🤮🤮)
Mereka bertiga langsung latihan rutin seperti biasa. Tiba-tiba, Zachary lari terbirit-birit kayak abis dikejar setan sambil nunjukin poster pesta Vortex club.
"Gaes!! Wajib ikut ke pesta Vortex club! Klo nggak nyesel kalian semua" teriak Zachary
Mai dan yang lainnya langsung menoleh ke arah Zachary
"Heh, curut! Lu bukannya latihan malah nunjukin poster kek ginian? Udah kayak orang gila aja" seru Mai
"Yeeehhh....lu mah nggak asik, gak seru lu" sindir Zachary
Mai hanya menaikkan satu alisnya saja, di pikirannya hanya saja ia ingin sekali menghajar orang-orang yang gak pernah latihan tenis meja tapi malah memihak kepada pesta gila yang diselenggarakan oleh Vortex club.
"Balik latihan sebelum gw cekek lu satu persatu" ancam Mai
Zachary yang melihat Mai seketika langsung ciut plus keringat dingin. Heleh, badan gede tapi jiwa Hello Kitty.
"Ta...tapi, Mai. Ini idenya-"
"Victoria?" Sambungnya
"Kok tau?" Tanya Zachary terkejut
"Banyak poster beginian nempel sekitaran SMA Blackwell, cok. Ngapain join pesta kek ginian? Gak guna" ucap Mai
Lisa dan Kishiino hanya mengangguk saja. Tapi yang dibilang Mai ada benarnya juga. Percuma pesta besar-besaran, ujungnya malah tragis juga.
"Dih, mauan amat disuruh sama cabe mesum itu" ejek Lisa
"Ho'oh...ya kali pesta meriah tapi gitu-gitu aja. Apa kali judulnya gaje "akhir dunia" gila" sindir Kishiino
"Bilang aja lu gak suka, Kishiino" bentak Zachary
"Oh! Sekarang berani lu ngelawan gw, hah? Lu pikir diri lu jagoan gitu? Padahal cuman tukang narkoboy doang Lo!" Ejek Kishiino kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE MOTION: a comeback era
RandomPada tahun 20XX, Jepang memasuki era perang tenis meja. Saat itu, tenis meja merupakan olahraga yang sangat booming di Jepang. Bahkan keunggulan dan hierarki siswa SMA ditentukan oleh seberapa bagus klub tenis meja sekolah tersebut dalam bertanding...