Mai pergi ke asrama pria untuk menemui Kishiino. Tapiia melihat mobilnya Chloe yang terparkir di area parkiran SMA Blackwell.
Mai menaruh tasnya di kap belakang mobilnya dan ia langsung menuju asrama pria secepatnya.
"Waktunya menemui Kishiino" batin Mai
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di asrama priaMai masuk ke asrama pria lewat pintu belakang, ia segera menuju kamar Kishiino untuk memberitahu sesuatu tentang Nathan.
*Tok
*Tok
*Tok
"Kishiino, ore desu. Mai desu~"
*Cklek
Pintu kamar asrama terbuka dan muncullah si burung gagak mesum- eh salah, maksudnya Kishiino
"Kenapa Mai?" Tanyanya
"Bro, gw pengen bilang sesuatu ke elu"
"Apaan?" Tanyanya lagi
"Ini soal Nathan..."
"Ngapain ngomong bocah gila itu? Gak penting" ketua Kishiino
"Ga apa-apa sih~ cuman ngomongin dia aja" ucap Mai santai
Mai baru menyadari ada tiket pesawat diatas laci mejanya Kishiino
"Itu tiket punya siapa?" Tanya Mai
Kishiino menoleh ke lacinya
"Oh...itu~ bukan apa-apa kok" ucap Kishiino
"Hah?"
Pada saat Mai mau mengambil tiket pesawat itu, tiba-tiba ia mendengar suara kegaduhan dari luar.
"Suara apa itu?" Tanya Kishiino
"Let's check it out~"
Mai dan Kishiino langsung keluar kamarnya dan mereka berdua melihat Chloe, Max diganggu Nathan.
"Nathan, hentikan!!" Ucap Max
"Make me ho!!" Bentak Nathan
Tiba-tiba Warren dateng entah darimana dan mendorong Nathan untuk menjauhi Max
"Max, aku bisa atasi ini" ucap Warren
"Minggir lu dari hadapan gw" ucap Nathan
Secara langsung, Warren menjedukkan dahinya kearah Nathan yang membuatnya kesakitan di dahinya. Mai dan Kishiino yang melihat kejadian itu hanya mengintip saja.
"Wow, gw gak tau klo Warren bisa gelud?" Ucap Mai
"Shh!" Desis Kishiino yang menyuruh Mai diam dan melihat kejadian itu
Tiba-tiba, Nathan mengeluarkan pistolnya dan menodongkannya kearah mereka bertiga
"Mati lu anjing!!" Bentak Nathan
Pistolnya pun ditendang oleh Warren agar tidak melukai Max dan langsung memukul Nathan sampai mampus.
"Minggir bro!!" Bentak Nathan
Max dan Chloe yang nggak bisa apa-apa hanya melihat Warren yang menghajar Nathan.
"Kau suka menyakiti orang kan? kayak Max? Kayak Kate? Kayak gw!!! Hah!! Lu mamam nih, njenk!!!" Bentak Warren yang masih memukul Nathan
"Ming...gir...woy!! Plis... hentikan...*hiks...*hiks...maaf~" pinta Nathan yang langsung ngerengek minta maaf dan mukanya udah banyak memar
"Dia sudah tumbang, hey... ayolah" ucap Max yang menyuruh Warren untuk berhenti dan keluar dari asrama
"Yes, kita harus pergi" ucap Chloe yang langsung mengambil pistol Nathan
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE MOTION: a comeback era
De TodoPada tahun 20XX, Jepang memasuki era perang tenis meja. Saat itu, tenis meja merupakan olahraga yang sangat booming di Jepang. Bahkan keunggulan dan hierarki siswa SMA ditentukan oleh seberapa bagus klub tenis meja sekolah tersebut dalam bertanding...