"Pa-papa?" kaget keyla ketika melihat pria paruh baya itu adalah papa kandungnya sendiri.
"Papa" ucap keyla riang dan langsung memeluk tubuh xandes, ayah kandung keyla.
Bruk
"Lancang nya kamu memeluk tubuh saya ha! Dasar anak sialan!" bentak xandes dan melepaskan tubuh keyla membuat keyla tersungkur di lantai.
Keyla tak marah dengan perilaku papanya itu, ia sudah terlanjur bahagia melihat raut wajah ayahnya kedua kalinya setelah xander memutuskan tidak tinggal di rumah.
"Pah aku kangen sama papa" ucapnya sambil berdiri dan menatap wajah xander.
"Saya tak sudi mempunyai anak seperti kamu!" sahutnya.
"Pah tapikan aku juga anak papa"
"Ku tekankan lagi, kamu adalah anak pembawa sial! Jangan berani beraninya memangil saya adalah papa kamu!" bentak xandes "karena saya tak ingin mempunyai anak seperti kamu"
Deg
Baru saja bertemu setelah bertahun tahun, tapi xandes langsung membuat goresan di hati keyla. Keyla menahan air matanya agar tidak keluar tapi air matanya tidak bisa diajak kerja sama.
Tanpa keyla minta, air mata langsung turun membasahi pipinya itu. Keyla menatap xandes yang menatapnya tajam dan begitu pula zahra dan sela.
"Kenapa papa gak angap aku ada pah, hiks hati aku sakit pah hiks" ucap keyla langsung mencurahkan hatinya nya yang di pendam dari dulu "kenapa pah? Kenapa pah hiks aku selalu jelek dimata papa dan mama?" lanjutnya dengan berteriak.
Plak
"Beraninya kamu berbicara dengan nada tinggi ha kepada orang tua! Ck! Dasar anak sialan" ucapnya sambil memukul keyla.
"Kenapa pah? Kenapa mah? Aku selalu di perlakukan seperti ini. Sebegitukah aku jelek di mata kalian?" lirih keyla tapi masih bisa di dengar oleh mereka.
"Kenapa saya memperlakukan seperti ini? Karena saya tidak mau mempunyai anak sialan seperti ka.mu" sahut nya sambil menunjuk ke arah keyla dan menekan kata kamu.
"Apakah kurang keyla menuruti perkataan kalian pah, mah? Keyla juga manusia bukan robot! Keyla butuh kasih sayang bukan butuh kekerasan PAH MAH!"
"Keyla tahu, keyla bukan anak yang kalian inginkan. Tapi bisakah kalian juga menyayangi keyla seperti anak papa mama yang lain"
"Kenapa harus keyla yang menjadi pelampiasan nya pah? Aku juga manusia pah segitunya papa benci sama keyla? Kenapa papa gak buang aku aja sewaktu kecil dari pada tidak mempunyai kasih sayang sama orang tuaku sendiri? KENAPA PAH MAH?"
"Keyla tahu itu, tahu! Keyla punya telinga punya mata. Apakah telinga keyla hanya buat mendengarkan cacian, kalian dari mama papa? Apakah mata keyla hanya di gunakan melihat kekerasan papa mama sama keyla?"
"Keyla hanya diam, jika kalian memperlakukan kekerasan pada keyla. Apa kalian tahu di balik itu semua aku sedih jika di perlakukan seperti itu. Keyla hanya bisa berdoa pah mah! Kapan keyla dapat kehangatan kalian seutuhnya keyla hanya butuh kasih sayang pah mah!"
"Seandainya jika keyla bisa memilih dua pilihan antara hidup dan mati, mungkin keyla akan pergi dari dunia ini selamanya. Kapan pah mah, kebahagian datang ke keyla seutuhnya?"
"Kenapa pah mah? Kalian sangat benci pada keyla? Keyla tahu jika keyla anak tak diinginkan dari kalian tapi bisakah kalian juga menyayangi keyla?" lirih keyla setelah mencurahkan isi hatinya yang di pendam sejak dulu.
Plak
"Dasar anak tak tahu diri! Sudah beruntung kamu di beri makan dan tempat minum. Apakah ini balasanya pada orang tua mu?" ucap zahra dengan memukul pipi kanan keyla.
"Apa orang tua? Keyla tak salah dengarkan mah? Apakah kalian bisa disebut dengan orang tua?" sahut keyla sambil tersenyum meskipun air mata nya masih deras membasahi pipinya.
"DASAR ANAK SIALAN! KAU KEYLA PUTRI ANIDA SILAHKAN ANGKAT KAKI DARI SINI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI" bentak xandes sambil mengusir keyla.
"Baik jika itu pilihan papa dan mama, keyla akan pergi dari rumah ini sekarang, detik ini juga" ucapnya dan langsung pergi ke dalam kamar untuk mengambil pakaiannya.
Setelah sampai di kamarnya, keyla memasukan pakaiannya di dalam koper semua dan tak lupa uang tabungannya juga ia bawa.
"Kak ila, hiks jangan tinggalin natan hiks" ucap natan sambil memeluk tubuh keyla.
"Jangan menangis nat, kak ila janji akan nemuin kamu setiap hari" sahut keyla.
Tak mau membuang waktunya lama lama, keyla keluar dan disana lebih tepatnya di depan pintu sudah terdapat xandes, zahra dan sela.
Keyla berjalan keluar dengan mata bengkak karena menangis. Ia langsung keluar dari rumahnya, detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, keyla keluar dari rumah penuh penderitaan baginya itu.
"Jangan pernah kamu menginjakkan kaki lagi di rumah ini lagi!" bentak xandes.
Keyla tak perlu mendengarkan ucapan papanya lagi. Ia keluar dan perlahan lahan menjauh dari halaman rumahnya. Saat belum menjauh dari rumah, keyla sempat mendengarkan teriakan natan memanggilnya sambil menangis.
Sejujurnya keyla tak bisa meninggalkan adiknya itu karena keyla sangat menyayangi natan. Berjalan di sepanjang jalan itu dan angin menerpa wajahnya membuat keyla menjatuhkan air matanya mengingat hidupnya yang pedih dan berantakan.
Sudah menjelang malam, keyla masih berjalan di jalanan. Ia tak tahu mau tinggal dimana, jika pergi ke rumah desi ia takut merepotkan keluarga desi. Meskipun keluarga desi baik kepada keyla membuatnya ia merepotkan keluarga desi.
Keyla memutuskan untuk mencari kos kosan kecil yang biayanya murah. Masalah uang per bulannya, ia akan sebisa mungkin mencari dengan bekerja mengingat ia kan lulus seminggu lagi.
"Ini dek kunci rumahnya. Ini adalah kos kosan yang sudah murah jadi agak jelek" ucap buk yuni selaku pemilik kos kosan itu sambil menyerahkan kunci rumah kos.
"Gak papa buk, saya sudah bersyukur. Ini uang bayar kos-kosannya bulan ini sama bulan depan buk" sahut keyla sambil menerima kunci itu dan memberikan uang muka biaya kos.
Setelah menerima uang, bu yuni pergi pulang kerumahnya. Melihat bu yuni yang sudah jauh dari pandangannya, keyla membuka pintu rumah kos dan masuk ke dalam tak lupa mengunci nya.
Di dalam rumah kos itu, hanya ada satu kasur dan terhubung ke ruang televisi tanpa sekat. Dan di balik pintu lagi, di sana hanya ada dapur dan kamar mandi.
Tapi meskipun Kos-kosanya kecil, keyla tetap bersyukur sudah tidak tinggal bersama orang tuanya itu. Meletakan kopernya, keyla langsung menata baju bajunya di lemari yang sudah tersedia di sana.
Keyla membereskan semuanya, dari menata buku, dan membersihkan ruangan yang sudah terdapat debu. Selesai bersih bersih, keyla menghempaskan tubuhnya ke kasur. Memejamkan matanya, antara sedih dan bahagia ia keluar dari rumahnya dan sedih sekarang keyla tidak bisa lagi melihat adiknya yang tak lain natan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Keyla
Teen Fiction"gimana rasa nya di sayang sama orang yang kita sayangi? di perhatikan, dihargai sama orang gue sayangi sih?" "gue iri sama kakak dan adik gue yang selalu dimanja,diperhatikan,mau beli ini itu langsung diberikan. Lah gue? Malah sebaliknya, dirumah...