Sepulang dari masjid, keyla mengajak natan untuk makan malam. Mereka berdua langsung berjalan ke meja makan dan kebetulan zahra dan sela sudah di ruang makan.
"mama" panggil natan dan zahra langsung menoleh. Sedangkan keyla langsung duduk di samping natan, di depan kakaknya yang dibatasi oleh meja makan.
"yasudah ayo makan" ucap zahra menatap kedua anak nya kecuali keyla.
Di meja makan keyla tak berbicara sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Sedari tadi keyla melahap makanan miliknya sambil mendengarkan zahra, natan dan sela berbicara.
"mah aku mau minta uang boleh?" tanya sela kepada zahra.
"buat apa sela"
"mau aku pakai beli baju baru dan biaya kuliah aku"
"yasudah mama nanti transfer kamu"
"makasih ya mah" ucap sela sambil melirik ke arah keyla agar dirinya iri dengan kakaknya itu.
Setelah mereka selesai makan, zahra dan sela pergi begitu saja tanpa membersihkan piring mereka yang digunakan untuk makan tadi.
"kak ila natan bantuin ya?" ucap natan yang masih duduk di kursi dan menatap keyla.
"hemm, iya natan boleh bantuin kakak bawa piring ke wastafel dapur ya?"
Natan langsung mengangguk dan mengambil piring yang kotor, sedangkan keyla membersihkan meja makan di depannya. Tersisa banyak sup daging ayam buatan keyla tadi, ia langsung meletakan di kulkas dapur. Selesai bersih bersih di meja makan, keyla menyusul natan yang membawa piring tadi ke wastafel dapur.
"natan siapa yang suruh kamu mencuci nya? Kakak bilang kan cuma menaruh di situ" tanya keyla melihat natan yang mencuci piring bekas makanan tadi.
"kan natan mau bantu kak ila bersih bersih"
"yasudah sana kamu belajar, biar kak ila yang beresin, besok hari senin natan gak boleh bangun kesiangan"
"iya kak"
Natan langsung membasuh kedua tangannya agar busa sabun yang masih di tangannya menghilang. Setelah natan pamit ke dalam, keyla melanjutkan mencuci piring yang tadi sempat di cuci oleh natan.
Berjalan ke arah kamarnya, setelah keyla menyelesaikan cuci piring tadi. Sebelum sampai di kamar miliknya, keyla melihat mama dan kakaknya lagi asik menonton televisi di depan sana. Ohhh.. Betapa irinya keyla melihat mama dan kakaknya seperti itu. Keyla juga ingin sekali merasakan kasih sayang oleh orang tuannya juga, tapi takdir berkata lain, keyla tetap anak yang tidak diinginkan. Satu yang diinginkan keyla yaitu merasakan kebahagiaan satu keluarga nya.
Membuka pintu kamar nya, keyla langsung masuk ke dalam kamar dan menutup kembali pintunya. Keyla berjalan ke meja belajar nya untuk mempelajari materi selanjutnya yang akan di bahas besok. Membuka lembaran baru, keyla langsung mempelajari nya.
Dringg... Dringg...
Suara ponsel milik keyla mengganggu fokus nya. Keyla langsung mengambil ponsel nya dan menarik tombol hijau di layar ponselnya.
"hai key, apakah kamu baik baik saja?" tanya desi di seberang sana lebih tepat nya di rumah desi.
"jangan khawatir, aku baik baik saja kok" jawab keyla.
"pokoknya kalau kamu diperlakukan buruk oleh keluarga mu hubungin aku ya?"
"iya desi cantik"
"oh ya key, mama aku mau bicara sama kamu"
"iya gak papa"
"hallo nak keyla" ucap cinta mama desi yang sudah memegang ponsel desi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Keyla
Novela Juvenil"gimana rasa nya di sayang sama orang yang kita sayangi? di perhatikan, dihargai sama orang gue sayangi sih?" "gue iri sama kakak dan adik gue yang selalu dimanja,diperhatikan,mau beli ini itu langsung diberikan. Lah gue? Malah sebaliknya, dirumah...