10 - rencana

1K 71 9
                                    

Gulf mulai melihat ke sekitar nya ia melihat ada sebuah jendela ia mulai membukanya dan seketika itu pula Gulf terpaku.

Tempatnya berada sangat tinggi sekali mungkin sekitar 7 lantai.

Gulf seketika pula mulai memalingkan wajahnya Gulf mulai berpikir untuk nekat turun dari sana.

Meski itu merenggang nyawa, Gulf tidak peduli daripada ia terkurung di sini lebih baik Gulf mati saja.

Gulf pun melihat ke bawah yang sangat sepi mungkin para penjaga sudah mulai bergantian shift Karna kebetulan sekali ini tepat jam 12 yang di mana di sana adalah pergantian shift yang memakan waktu 15 menit.

Berarti Gulf harus sudah berada di bawah sebelum 15 menit.

Baiklah Gulf mulai melihat beberapa sprei yang berada di kasur dan ia mulai mencari tapi untuk mengaitkan di tubuh dan di kaki kasur yang dekat jendela.

Gulf mulai menurunkan ikatan sprei yang sudah Gulf ikat satu demi satu hingga panjang tetapi itu masih kurang panjang Karna hanya sampai melewati 5 lantai masih tersisa 2 lantai lagi tetapi Gulf tak peduli ia bisa melompati nya.

Gulf perlahan mulai turun melalui ikatan sprei nya dengan pasti Gulf sudah sampai di lantai 2 dan tali juga sudah di ujung.

Gulf mulai perlahan melepaskan tali yang ada di tubuhnya dan perlahan mengambil ancang-ancang untuk melompat.

Duak

"Shss, baiklah tidak masalah hanya pincang sedikit gak ngaruh"Gulf berjalan dengan sedikit tertatih tatih ia yakin kakinya pasti terkilir.

Gulf memaksakan kakinya untuk mengikuti langkah Gulf sambil dengan tertatih Gulf masih berusaha untuk lari.

...

Pyar

"Hah!! Astaga tuan Gulf melarikan diri" kata seorang pelayan yang memecahkan beberapa obat untuk Gulf ketika ia bangun.

Mew yang baru saja membuka pintu langsung mendekati ke arah jendela yang mengarah ke bawah.

"Sial!"dengan memukul ujung jendela dengan kesal.

"Cari dirinya sampai dapat"kata Mew melalu intercomnya.

Mew pun lalu menyentuh juntaian kain yang panjang hingga ke bawah.

"Mari kita lihat sejauh mana kau bisa melarikan diri" kata Mew dengan nada sinisnya.

*-----*

Dari sorot kejauhan Gulf dapat melihat sinar yang meneranginya hingga Gulf menutup wajahnya dengan satu lengannya.

Ketika mobil itu mulai berhenti di depan nya Gulf memekik senang kala kaca jendela mulai terbuka di sana ada champ dan juga Mild yang berada di sebelahnya.

"Gulf sedang apa malam malam begini?"tanya Mild bingung.

"Mild ce..cepat bawa aku jauh dari sini ku mohon"dengan terburu buru Gulf masuk ke dalam mobil.

Ia masih sedikit bergetar ia tidak memperdulikan kakinya yang tengah sakit Gulf lebih mementingkan dirinya yang berada dalam bahaya.

Tanpa banyak bertanya champ pun mulai menjalankan mobilnya ia masih terdiam bingung dengan temannya.

Setaunya sih Gulf ketika tidak ada di rumah sakit paling sudah mulai bekerja kembali seperti biasa.

Mild pun menengok ke arah belakang sembari menyentuh tangan Gulf yang masih bergetar tak biasanya Gulf seperti ini.

Gulf yang dulu ia lihat selalu pemberani bahkan tak segan segan melindungi dirinya dulu.

"Apa ada yang menyakiti mu?" Mild mencoba bertanya pada Gulf.

Gulf masih diam dengan menundukkan kepalanya takut takut.

"Huh..."Mild menghembus kan nafasnya secara perlahan ia mulai menatap ke arah champ dan menggeleng kan kepalanya tanda ia menyerah.

Masih dalam keheningan malam mereka pun akhirnya sampai di apartemen Gulf sendiri.

Selama ini Gulf tinggal sendirian entahlah sering sekali temannya mengajak untuk tinggal bersama tetapi ia tidak mau.

Ketika sudah masuk ke dalamnya pandangan pertama yang ia temui adalah bingkai foto seorang pria dengan kaca mata sedang tersenyum.

Mild dan champ tentu tau siapa dia, ya dia adalah kekasih Gulf dulu. Namanya kalau tidak salah Suppa.

Mereka hanya tau jika Suppa adalah kekasih Gulf dan kemudian ia meninggal entah Karna apa Gulf tidak menceritakan nya, mereka hanya tau seperti itu saja.

"Gulf ada apa dengan mu? Ceritakan pada kami"kata champ yang akhirnya buka suara.

Gulf pun mengalihkan pandanganya ke arah temannya.

"Aku ingin pindah dari sini, tidak.. aku ingin pindah dari negera ini. Ku mohon bantu aku"kata Gulf dengan memeluk bingkai foto nya dengan erat.

Mereka pun saling berpandangan tetapi mulai membantu Gulf juga pada akhirnya, mereka pun mengemasi barang barang milik Gulf dan segala macam peralatan yang di butuhkan Gulf.

Saat semua sudah selesai mereka pun langsung saja menaruh ke bagasi mobil dan menjalankan mobil menuju bandara.

Mereka tidak akan memaksa Gulf bertanya lebih dalam lagi mereka tidak akan membuat Gulf merasa tertekan lagi mereka akan membantu Gulf sebisa mungkin.

Hingga dari kejauhan sorot lampu di samping Gulf membelalakkan matanya ketika sebuah mobil besar melaju dengan cepat.

"CHAMP!" Kata Gulf kencang yang seketika pula mereka melihat ke samping dan detik itu pula mobil mereka tertabrak hingga menyeret beberapa meter dari sana.

Gulf melihat teman temannya yang sudah tak sadarkan diri dengan banyak darah di kepala mereka.

Dengan keadaan posisi terbalik Gulf Samar samar melihat seseorang datang menghampiri nya.

"Kau tidak akan bisa lari lagi setelah ini"kata kata itu yang terakhir Gulf ingat sebelum kegelapan menghampirinya.










Tbc

Enaknya up sebulan dua kali gak sehhh 🥱

Crazy Bitch 21+++🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang