Netra hazelnut Gulf pun tampak mulai terbuka hal yang pertama kali ia lihat ada seseorang di sampingnya yang tengah tertidur dengan tangan bertumpu di brankarnya.
Gulf perlahan mulai mendudukan dirinya.
"Kenapa bisa aku di sini?"tanyanya pelan dan lalu mulai memperhatikan yang di sebelahnya.
"Bukankah dia? Untuk apa dirinya ke sini"tanya Gulf dengan bingung.
Gulf pun dengan perlahan mulai mengelus rambut Mew dengan lembut.
'halus sekali seperti miliknya'
Gulf masih saja mengelus rambut Mew dengan tatapannya yang mulai menerawang ke masa lalu.
"Hahahahaha hentikan suppa, iya aku akan makan"suppa pun menghentikan acara menggelitik tubuh Gulf.
Yaa alasan kenapa Gulf di gelitiki adalah Karna Gulf saat ini susah sekali makan, padahal ia sedang sakit. Seharusnya makan secukupnya itulah pikiran suppa.
"Nah sekarang makan bubur mu"kata suppa yang sudah memberikan bubur nya pada Gulf.
"Tapi suapkan aku yaa"kata Gulf dengan manja.
"Baiklah, aaaa"suppa mulai menyendok kan sesuai bubur agar segera di makan oleh Gulf.
"Emmmm.. enakkk seperti biasa"kata Gulf senang.
Gulf pun mencium pipi suppa yang di hadiahi kecupan manis di jidat Gulf.
"Cepat sembuh"kata suppa dengan senyum manisnya.
"Kau sudah bangun?"tanya Mew yang mulai bangun dari tidur nya.
Gulf yang tadinya terdiam mulai sadar berkat Mew.
"Huh? Ah, iya"jawab Gulf dan menundukkan wajahnya melihat kedua tangannya sendiri.
Mew yang melihat hanya bisa terdiam ia bisa merasakan elusan lembut di kepalanya tadi sebelum terbangun dan sempat melihat Gulf menatap kosong ke depan dan sedikit tertawa.
Memang sedikit aneh tapi Mew tahu mengapa Gulf tadi seperti itu.
"Karna kau sudah bangun jadi... Bayar tagihan mu"kata Mew yang mulai beranjak.
Gulf pun mendangak menatap Mew dari brankarnya.
"Apahh?"
"tidak aku bercanda. Jangan di buat serius"Mew dengan perkataan nya yang membuat Gulf sebal.
Gulf pun hanya bisa mnecebikkan bibirnya kesal.
"Kenapa bibir mu seperti itu, ingin ku cium?"kata Mew menggoda dengan memasang wajah mesumnya.
"Kalau kau mau silahkan"Gulf tak ingin kalah ia menanggapi Mew.
Mew dengan gerakan cepatnya lalu mulai mencuri satu ciuman pada Gulf.
Gulf yang mendapatkan serangan mendadak begitu terkejut.
"Heii!"
"Apa? Bukankah kau memperbolehkan nya?"tanya Mew santai.
"Tapi tadi.. ku kira kau tidak akan melakukan nya beneran"kata Gulf dengan tatapan polosnya.
"Hahahaha, jangan harap"kata Mew yang lalu mulai menyisir rambutnya ke belakang.
Dan itu tak luput dari pandangan Gulf.
"Baiklah terserah anda tuan berdasi, aku akan kembali bekerja"Gulf mulai ingin turun dari sana.
Mew dengan segera mencekal tangan Gulf.
"Ada apa?"
"Jangan kembali ke tempat seperti itu, berhenti lah bekerja di sana ku mohon"kata Mew yang berbicara tetapi arah matanya melihat ke bawah.
"Siapa dirimu melarang ku? Kekasih bukan, saudara ku bukan. Jadi jangan menghalangi ku"Gulf segera ingin melepas cekalan tangan Mew yang berada di tangannya tetapi tak bisa.
Mew dengan sedikit kasar menarik Gulf sampai masuk ke dalam pelukan Mew.
"Baiklah kalau begitu mulai sekarang kau adalah kekasih, dan tidak ada penolakan"kata Mew dengan penuh penekanan.
Gulf yang tadinya ingin protes hanya bisa diam saja.
Ia ingin melepaskan pelukan Mew yang menyesakkan ini tetapi tak bisa.
Setelah pengakuan aneh tadi, Gulf langsung saja di bawa pulang oleh Mew ke dalam rumahnya yang super megah.
"Heyy, apa apaan ini! Bukankah ini pemaksaan?"tanya Gulf yang sudah di dudukan di sebuah kasur.
"Diamlah, aku melakukan ini semata mata hanya kasian padamu"kamu Mew dingin.
Mew mulai sibuk membuka kancing lengannya.
"Mau apa kau?"tanya Gulf kembali.
"Menurut mu? jika seseorang sedang membuka kancing satu persatu itu tandanya orang itu akan–
"Mengecas ku?"lanjut Gulf dengan pandangan bingung ke arah Mew.
"Aku tidak bilang apa loh, dirimu sendiri yang mengatakan nya"kedua tangan Mew di angkat ke atas tanda dia tak mau mengakuinya.
Gulf sendiri hanya bisa memalingkan wajahnya.
Sial dia malu sekali, lihatlah sekarang pipinya perlahan mulai merona akibat perlakuan Mew yang aneh ini.
Padahal Mew tidak melakukan apapun tetapi apa ini? Mengapa ia merona seperti ini.
Baik, mari sekarang lupakan hal ini!
Mew yang sedari awal melihat gelagat Gulf hanya bisa tersenyum tipis melihatnya.
Lihatlah lucu sekali. tunggu apa? Mew mengatakan lucu? Ini sungguh di luar akal.
"Hah, sudahlah aku akan mandi. Kau tau Karna dirimu aku harus menjaga mu seharian dan melupakan mandi ku"kata Mew menyindir Gulf dengan perkataan pedasnya.
"Heii! Apa apaan itu aku tak meminta mu untuk menjaga ku seharian lagipula ada sahabat ku pasti yang akan menjagaku"kata Gulf kesal pada Mild.
Mew pun terdiam sesaat, benar juga tak ada yang memintanya menjaga Gulf.
Entahlah Mew merasa saat itu dia harus menjaga Gulf. Bagaikan seperti ada seseorang yang menariknya untuk menjaga Gulf.
Padahal ia sama sekali tak tertarik akan hal itu tapi Mew tetap menjalankan nya.
Aneh sekali memang itulah seorang Mew.
"Hei dengan nona, seharusnya kau bersyukur Karna aku yang menjagamu. Dengar jarang jarang aku melakukan hal ini pada orang lain tau hanya– dirimu saja yang ku perlakukan seperti ini."
"Hanya apa?"tanya Gulf yang melihat Mew seperti menghentikan ucapannya.
"Hanya kali ini aku baik jadi.. kau ku bantu"Mew mengalihkan wajahnya ke arah lain tak ingin menatao wajah Gulf yang penuh selidik terhadap nya.
"Sudahlah aku ingin mandi. Dan kauu! Diamlah di sini jangan coba coba untuk keluar, jika aku sampai menemukan mu keluar dari kamar ini aku sendiri yang akan menghukum mu"kata Mew panjang lebar.
Gulf hanya memberikan wajah malas nya tetapi pada akhirnya ia mengangguk meladeni apa yang Mew perintah kan.
Mew dengan segera memasuki kamar mandi, dan melakukan aktifitas nya seperti biasa.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Bitch 21+++🚫
Action"atau kau mau menjadi pendamping ku?" ~Bxb~ ~mewgulf~ Content 21 + ❗❗