Bau obat obatan tercium dengan halus oleh Gulf itu lah hal pertama yang Gulf ingat ketika ia sudah sadar.
Gulf melihat ke seluruh tubuhnya dan juga memegang kepalanya ketika Gulf merasakan sakit.
Ada sebuah perban di sana Gulf pun perlahan meneliti ke seluruh ruangan.
'ada apa ini? Kenapa di rumah sakit?'katanya bingung seolah pertanyaan pertanyaan mengelilingi kepalanya.
Gulf langsung saja mencabut infusnya ia tak perduli jika darahnya mengalir keluar.
Gulf dengan perlahan mulai turun dari brangkarnya ia sangat tidak nyaman di sini.
Gulf ingin keluar tetapi ketika ia membuka pintu mengapa ada dua orang penjaga di sini? Apa ia tahanan?
"Tuan Gulf anda sudah sadar?"pengawal itu pun memberi kode untuk menghubungi seseorang.
"Huh?"Gulf masih dengan keadaan linglung dia masih tidak paham dengan semua ini.
"Tuan di mohon untuk kembali ke dalam"kata pengawal menunjuk ke dalam dengan sopan.
"Siapa kau? Aku ingin keluar"kata Gulf tak terima ia ingin keluar dari sini.
"Maaf tetapi ini perintah"pengawal itu masih berusaha untuk menenangi Gulf dengan cara halus.
"Tidak! Aku ingin keluar aku tidak mau di sini"Gulf pun akhirnya meronta keluar dengan cara dia di pegangi oleh dua pengawal agar tidak kabur.
"Tuan tenanglah"
Gulf masih saja meronta meminta untuk di lepaskan.
"Ada apa ini?"
Pengawal itu segera melepaskan pegangan mereka pada Gulf ketika tau tuannya berada di depan.
Pandangan Gulf pun tak luput dari seseorang di depannya.
"Kau sudah siuman?"Mew pun perlahan mulai mendekati Gulf.
Tetapi yang ia terima adalah Gulf malah memundurkan dirinya ke belakang.
"Siapa? Aku tak kenal tuan aku ingin keluar ku mohon"kata Gulf dengan sedikit takut takut.
Mew memandang tak percaya ke arah Gulf ia pikir Gulf berpura pura tidak mengenalinya.
Mew pun semakin dekat dengan Gulf dan reaksi yang ia dapat adalah Gulf yang semakin memundurkan dirinya hingga tembok sudah dapat Gulf rasakan di belakang nya.
Mew pun percaya apa yang di lihat olehnya, Gulf benar benar tidak ingat padanya.
Bukannya khawatir Mew malah semakin membuat rencana agar Gulf selalu di dekatnya.
"Aku pacarmu apa kau tidak ingat?"kata Mew berusaha mendekati Gulf dengan pelan.
Gulf dengan wajah takut takut ia menggelengkan kepalanya tanda ia tak ingat.
Mew sekilas melirik ke arah tangan Gulf yang darahnya sudah mulai menetes ke bawah.
"Tenanglah sayang, kemarilah aku tidak akan menyakiti mu"kata Mew dengan tangan terulur mencoba membuat Gulf mau memeluknya.
Gulf masih saja ketakutan tetapi ia perlahan mulai memegang tangan Mew.
Mew langsung saja memeluk Gulf erat. Mew bisa merasakan jika badan Gulf menegang mungkin karena Mew yang tiba tiba memeluknya.
"Tenanglah aku tidak akan menyakitimu Karna aku kekasihmu" sembari Mew mengelus pelan ounggu sempit Gulf, tetapi tanpa Gulf ketahui Mew malah tersenyum jahat.
Mew sangat senang sekali Karna kejadian ini malah membuatnya menjadi mudah untuk mengikat Gulf seumur umur untuknya.
*-----*
Gulf pun kini berangsur angsur pulih ia sudah menjalani aktivitas nya di rumah Hem mungkin bisa di bilang rumah pacarnya.
Mew namanya itu lah yang Gulf dengar dari orang yang mengaku pacarnya.
"Beristirahatlah kau pasti kelelahan setalah pulang dari rumah sakit"kata Mew menuntun Gulf menuju kamar Mew ralat kini akan menjadi kamar mereka.
Gulf sejak pertama kali datang ke sini sudah merasakan ketidaknyamana entahlah Gulf merasa jika di sini tidak aman tetapi Gulf liat liat di sini aman aman saja.
"Apa ada rasa yang tidak nyaman?"tanya Mew lembut.
Gulf hanya mampu menggelengkan kepalanya saja ia bingung untuk menjawab apa.
Mew pun perlahan mulai membaringkan Gulf tak lupa untuk menyelimutinya.
"Selamat beristirahat" Mew mengecup sayang kepala Gulf.
Gulf ia hanya diam saja Gulf masih memproses ini semua dia belom terlalu biasa dengan semua ini.
Tetapi pada akhirnya Gulf mulai memejamkan matanya.
Sayup sayup Gulf mulai mendengar suara langkah kaki yang kian menjauh, mungkin saja Mew sudah pergi dari ruangan itu.
Gulf pun akhirnya membuka matanya dan mulai terduduk ia masih mencoba mengingat ingat terakhir kali.
Tetapi yang ada malah bayangan buram yang Gulf dapat.
"Ada apa ini semua mengapa aku tidak nyaman, ini tidak seperti diriku dulu"Gulf berkata sembari memegang dadanya ia merasa sangat kalut sekali.
"Sesekali aku akan mencoba menyelidiki tentang diriku"Gulf akhirnya berpegang teguh pada pendirian nya sendiri untuk mencari jati dirinya yang terdahulu.
Ini semua melalui keyakinan dan tekadnya Gulf harus bisa.
Mew memandang layar monitor dengan senyum yang terlihat seperti menahan untuk tertawa.
"Ya.. ya.. ya.. lakukan itu jika kau bisa kana" Mew masih saja mengawasi dari layar monitor nya ia tidak bisa di buat bodoh kembali oleh Gulf.
Karna aku mempunyai janji padanya..
Hmmmm...
Niat ingin update sebulan 2 kali
Tetapi...
Candaa~~ bercanda ~~~
Xixixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Bitch 21+++🚫
Action"atau kau mau menjadi pendamping ku?" ~Bxb~ ~mewgulf~ Content 21 + ❗❗