Chapter 22

600 41 0
                                    

“Ada apa, Haechan Hyung?” tanya Nana saat dia melihat Haechan terus menatap dirinya.

“Tidak... tidak... terima kasih untuk jeruknya” kata Haechan,

Haechan  tidak berani bertanya apa itu Nana untuk Mark, dia tahu Nana bekerja, tapi apa dia hanya seorang karyawan, atau sesuatu yang lain bagi Mark? Haechan tidak tahu.

Knock... Knock...

Ada ketukan di pintu sebelum sosok Mark membuka pintu.

“Apa yang kau lakukan di sini, Nana?” tanya Mark, melihat Nana di kamarnya.

“Nana membawa jeruk untuk Haechan Hyung. Mark Hyung juga mau? Ini manis. Nana sudah mencobanya tadi saat mengupas,” kata pemuda itu kepada Mark sambil tersenyum.

Mark menatap Haechan.

Haechan itu berbalik dan memalingkan muka.

Mark menatap Haechan dan tersenyum kecil.

“Apakah ini benar-benar manis, Nana?” Mark bertanya.

Nana mengangguk.

“Kalau begitu beri aku makan. ” kata Mark sambil menunjuk dirinya sendiri dengan acuh tak acuh.

Haechan merasa nyeri di hatinya.

“Aku?” tanya Nana dengan heran.

“Jadi kamu bisa memberiku makan, kan?” Mark bertanya lagi.

“Oh, ya, ya,” jawab Nana sambil mengambil jeruk dari piringnya.

Haechan menatap mereka sebentar sebelum dia melihat Nana memasukkan jeruk ke mulut Mark.

Haechan segera bangkit dan berjalan menuju balkon kamar.

Nana menatap Haechan bingung sebelum melihat kembali ke Mark.

Mark juga menatap Haechan.

“Ah...” Nana membuat suara di tenggorokannya.

“Apa yang kamu lakukan?” Mark bertanya pada Nana.

Nana sedikit kerutkan hidungnya.

“Mark Hyung, kamu tidak pandai dalam hal ini, Nana lebih baik”, anak laki-laki itu memberi tahu bosnya sebelum meninggalkan kamar Mark.

Meninggalkan Mark tertegun karena dia tidak memahami apa-apa.

“Apakah kamu tidak makan jeruk nya?” Mark bertanya pelan.

“Tidak,” jawab Haechan pelan, sambil memandang ke beranda.

Aku Mencintaimu Sangat... Sangat Brutal 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang