Chapter 26

613 38 0
                                    

“Mark tidak seharusnya kamu berkata seperti itu. Kamu terlalu kasar padanya.” Kata Haechan.

“Benarkah?” Mark menjawab di tenggorokannya.

Haechan sedang duduk berlutut di tempat tidur dengan ekspresi berpikir di wajahnya.

“Kamu mengatakan itu padanya. Apa tidak akan terjadi masalah?” dia bertanya dengan ekspresi skeptis.

“Aku tidak perduli. Aku mengenal baik Ibu Mina. Dia bukan orang yang akan membela anaknya dalam segala hal.” kata Mark dengan sikap tegas.

“Jadi dalam hal ini dia tidak akan membela anaknya?” dia bertanya lagi.

“Tentang itu, kenapa kamu sangat ingin tahu? Apa kamu khawatir tentang ku?” tanya Mark.

Haechan berhenti sebelum meletakkan tangan ke wajahnya.

“Siapa yang khawatir? Aku tidak,” Haechan menyangkal dengan cepat.

Mark hanya menyeringai

“Kamu mau makan sekarang? Kamu tidak lapar?” Mark bertanya pelan.

“Lapar,” jawab Haechan segera.

Sebenarnya dia sangat lapar, tapi karena ada gadis itu, Haechan tidak mau makan meskipun dia lapar.

Mark mendengarkan ini dengan senyum di bibirnya.

“Berhentilah bodoh. Ayo turun makan, ada banyak makanan. Ajak yang lain juga.” kata Mark.

Haechan buru-buru bangun dari tempat tidur. Dan langsung keluar dari kamar. Day mengikutinya dari belakang.

Turun tangga, Belle hampir berlari ke arah keduanya.

“Mark, apa yang sedang terjadi? Aku melihat Mina turun dari atas dengan menangis. Dia langsung pergi begitu saja. ” Belle langsung bertanya penasaran.

“Sesuatu, Belle,” jawab Mark sekenanya.

“Ah... Dasar. Lebih baik aku bertanya pada Haechan. Haechan, apa yang terjadi? Aku akui aku sangat penasaran sekarang” ucap Belle langsung membuat Haechan tertawa.

“Tidak terjadi apa-apa. Hanya saja Mark berbicara agak keras pada Mina,” katanya.

Belle mengangkat alis, dia tidak percaya tetapi tidak bertanya lagi.

“Oh, Belle, apakah kamu sudah makan? Apakah kamu ingin makan denganku di dapur? Ada banyak hidangan yang ditinggalkan Mina di dapur. Mark dan aku pasti tidak bisa makan semuanya,” katanya.

Haechan seperti biasanya tidak peduli pada siapa pun kecuali diri sendiri dan teman-temannya.

Aku Mencintaimu Sangat... Sangat Brutal 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang