Chapter 34

565 38 0
                                    


"Itu Chenle turun.," kata ibu Jisung.

Mark berbalik dan tersenyum pada adiknya.

Ketika Chenle melihat saudaranya, dia merasakan matanya memanas lagi, tapi Chenle mencoba menahan diri.

"Bajingan, apa yang kau lakukan hingga membuat Chenle menangis? Tadi malam aku hampir tidak bisa menghiburnya. Tidak peduli seberapa banyak aku bertanya, dia tidak mengatakan apapun." Suara Jisung mengeluh, dia turun tangga bersama dengan Chenle. Sosok kecil itu berbalik untuk menyenggol perut pacarnya, agar berhenti bicara.

"Jisung ie, bicaralah dengan baik." kata ibu Jisung.

"Tidak apa, Ma. Kebiasaan tidak bisa diubah," kata Mark sebelum melihat saudaranya dengan curiga.

"Chenle, kemarilah! Ada apa? Apa yang terjadi? Kita memiliki percakapan yang baik kemarin." Mark memanggil saudaranya.

"Jika kakakmu melakukan sesuatu yang buruk, hubungi aku! Aku akan meminta supir untuk menjemputmu," kata Jisung sambil mengangkat bahu.

Mark menatapnya, tapi tidak mengatakan apa -apa.

"Jisung ..." Ibu Jisung memanggil putranya dengan keras.

Chenle berjalan kepada Mark dan memeluknya.

"Hyung, ayo pulang," kata Chenle dengan suara rendah.

Mark mengangguk sebelum beralih ke ibu Jisung.

"Ma, aku pergi. Aku minta maaf karena mengganggumu." Mark berbicara dengan ibu Jisung.

"Mmm... Berkendaralah dengan hati -hati." Kata ibu Jisung sambil tersenyum.

"Jisung, kami pergi dulu. Kamu istirahatlah, aku akan kembali lagi nanti," kata Chenle kepada pacarnya.

Jisung mengangguk meskipun dia tidak ingin Chenle untuk kembali. Tapi Mark membawa adiknya kembali ke rumah.

"Ada apa? Apa kau marah padaku?" Mark bertanya ketika mereka berada di mobil.

"Lebih baik kita pulang dulu." kata Chenle.

Mark melihat Chenle dengan terkejut.

Mark dengan cepat mengendarai mobilnya hingga mereka tiba di rumah tidak lama kemudian.

Chenle keluar dari mobil dan membuka gerbang. Sementara Mark membawa mobil parkir di garasi. Chenle masuk ke rumah terlebih dahulu. Dan segera setelah Mark memarkir mobil, dia juga masuk,

Mark pikir Chenle pergi untuk menyimpan tas di kamar tidur, jadi dia pergi untuk minum air di dapur. Saat kembali dari dapur Mark menemukan Chenle itu sedang duduk di sofa menunggu.

"Apa kau sudah menyimpan tasmu?" Mark bertanya sambil meletakkan gelas air diatas meja kaca.

"Hyung .... apa kamu mencintaiku?" Chenle bertanya rendah.

Mark mengangkat alisnya sedikit.

"Kau masih bertanya sementara kau tahu bahwa aku mencintaimu lebih dari apapun." kata Mark dengan suara yang tenang sambil duduk di sebelah Chenle.

Aku Mencintaimu Sangat... Sangat Brutal 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang