Chapter 44

650 41 3
                                    


Haechan membersihkan apart selama beberapa waktu. Ketika dia memasuki kamar tidur, dia melihat Mark sudah tertidur.

Haechan sangat kesal melihatnya.

“Apa itu? Kamu yang mengacaukan dan memintaku membersihkannya, sedangkan dirimu tidur dengan nyenyak!” gumam Haechan, tapi dia terus membersihkan sampai semuanya benar -benar bersih.

Haechan duduk di sofa ruang tamu dan melihat jam. Ternyata sudah jam tiga sore.

“Aku lapar, apa yang bisa kumakan?” Haechan berkata sebelum memasuki dapur, membuka kulkas, tapi mendapati itu kosong dan hanya ada air.

“Apa ini? Apa Mark mengosongkan lemari es? Sialan!” kata Haechan bangun sebelum memikirkan sesuatu.

“Kalau begitu, aku akan keluar dan membeli bahan-bahan segar. Ketika dia bangun, dia harus memasakanku makanan enak. Salah sendiri kenapa menyalahkanku atas kekacauan yang dia sebabkan dan membuatku membersihkannya!” kata Haechan pada dirinya sendiri, sebelum tersenyum.

Haechan berjalan untuk mengambil dompetnya dengan pelan-pelan karena dia tidak ingin Mark bangun. Dia melihat bahwa sosok tinggi itu telah berkendara jauh dan tidak beristirahat sama sekali. Tidak seperti Haechan, yang tidur hampir selama perjalanan. Haechan meninggalkan apart untuk pergi ke supermarket terdekat.

Haechan mendorong troli dan mengambil produk segar.

“Mana yang harus ku pilih? Dan apa yang harusku beli? Ini benar -benar karma, aku tidak percaya akan bingung begitu sampai kesini.” Haechan memarahi dirinya sendiri ketika dia menyadari bahwa ketika dia berbelanja, Mark adalah orang yang mengambil dan memilih semuanya.

“Kemana kau menghilang?” Sebuah suara mengagetkannya, Haechan berbalik untuk melihat sebelum terdiam ketika dia melihat Mingyu di belakangnya.

“Bagaimana kau bisa sampai di sini?” Tanya Haechan.

“Aku datang untuk makan direstoran sebrang dan melihatmu masuk. Jadi aku datang untuk menyapa.” Kata Mingyu,

Haechan tampak tidak percaya.

“Sungguh kebetulan.” Kata Haechan dengan sinis.

“Hei, tapi apa yang kau lakukan di sini?” Mingyu bertanya.

“berbelanja. Apalagi..” Jawab Haechan, sambil terus mendorong troli untuk mendapatkan barang.

“Apa kau sendirian?” Mingyu mengikutinya dan bertanya.

“Apa kamu melihatku bersama seseorang?” Haechan menjawab.

Haechan berpikir bahwa keputusannya untuk tidak membangunkan Mark, adalah sangat baik. Kalau tidak, pasti akan ada masalah dengan Mingyu.

“Kenapa kau membeli persediaan jauh dari rumah?” Kata Mingyu menyebabkan Haechan sedikit membeku.

“Aku datang untuk mengunjungi teman dan berhenti untuk membeli keperluan.” Kata Haechan, karena dia tidak ingin Mingyu tahu dia tinggal bersama Mark di kondominium di dekat mall.

“Heh, menemui teman atau idiot itu?” Mingyu bertanya dengan suara yang sedikit keras.

Haechan segera berbalik untuk melihat Mingyu.

“Aku datang untuk menemuinya atau tidak, kenapa aku harus memberitahumu? Kau terlalu banyak bicara. Dan, bukankah kau bilang datang kesini untuk makan? Kenapa kau mengikutiku?” Haechan berkata pada Mingyu dengan nada kesal.

“Aku sedang mencari teman untuk makan, apa kau mau makan denganku? Atau apa kau takut pada Mark?” kata Mingyu, membuat Haechan berhenti.

“Jangan bicara padaku seperti itu, Mingyu,” kata Haechan menggerutu,

Aku Mencintaimu Sangat... Sangat Brutal 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang