Zea sudah hampir dua bulan tinggal di kost-kostan yang aneh ini, bagaimana bisa kost-kostan nya berhadapan dengan kost-kostan laki-laki?. Awalnya zea biasa saja, tapi lama-kelamaan zea merasakan hal yang aneh selama tinggal disini.
Pemilik ibu kost disini, ternyata seorang pelacur senior, sering membawa keluar-masuk laki-laki kedalam rumahnya, terkadang juga menyuruh anak laki-laki yang mengekost ditempat nya juga untuk memuaskan hasratnya. Terkadang juga dia sering mendengar suara desahan dari kamar sebelah nya dan itu hampir setiap hari.
Ibu kost memberikan waktu tidak boleh melewati batas dari jam 12 malam keatas, jika lebih maka akan mendapatkan hukuman untuk membersihkan kost-kostan ini selama satu minggu. Tentunya, yang memiliki pacar hanya bisa sampai jam 11 malam untuk menikmati waktu berdua didalam kamar mereka masing-masing.
Zea mengangkat telfonnya, ketika mendengar suara telfonnya berdering, zea melilit kan handuknya ke tubuhnya.
"Iya?"
"Maaf, pesanan atas nama mbak zea karaniarga, saya sudah ada didepan gerbang mbak"
"Oh, iya mas, sebentar. Tunggu ya mas"
"Iya, mbak"
Zea menutup telfonnya, lalu bergegas mencari bajunya, zea kalau setiap habis mandi sore akan memakai piyama pendek. Celana pendek yang menampakan paha yang putih, mulus dan baju yang tipis menampilkan BH nya yang terlihat menonjol.
Tak lama kemudian zea mendengar suara ketukan pintu, zea membukakan pintu dan menampilkan teman laki-laki nya.
"Ini" Laki-laki itu menyodorkan sekantong kresek yang berisikan makanan, cemilan dan minuman.
"Oh, haduh, maaf ngerepotin dan kayaknya gue kelamaan." Laki-laki itu terkekeh, tapi netra matanya melirik sekilas belahan dada Zea.
"Eum, gapapa kok, lagian tadi gue pas banget habis pulang kerja" Zea mengangguk, lalu menarik lengan tangan Arga.
"Temenin gue makan, lo gak boleh nolak, sono lo mandi dulu dan setelah itu kita makan bareng" Arga terkekeh, mengusap lembut punggung Zea.
"Udah kayak istri gue lo!"
"Iya, ya, gue kayak menyambut kepulangan suami gue" Zea dan Arga tertawa bersama.
Setelah itu Arga mandi, Zea menyiapkan makanannya, tak lama kemudian Arga selesai mandi dan duduk disamping Zea.
Arga mencium aroma wangi dari tubuh Zea, membuat Zea mengernyit bingung."Kenapa?" Tanya Zea pada Arga, karena Arga mengendus pundak Zea.
"Hah?"
"Gue bau?" Arga menggelengkan kepala nya.
"Lo wangi banget! Pakek parfum apa?" Tanya Arga, sungguh Zea sangat wangi dan itu membuat Arga menegang.
Zea mengendus dirinya, lalu setelah itu terdiam, "Oh, gue cuman pakek sabun yang dibeliin nyokap, kenapa?"
"Wangi" Zea mengangguk, setelah itu memberikan piring yang sudah Zea isi lauk dan juga nasi.
"Hmm, udah ini makan dulu, keburu dingin." Arga mengangguk.
***
"Lo tuh, suka banget pakai baju pendek gini?" Tanya Arga yang sekarang sedang merebahkan tubuhnya diatas kasur Zea, sedangkan Zea menyandarkan tubuhnya ke tembok menatap Arga.
"Kalau pas mau tidur aja kok, kalau pas mau bepergian ya pakai baju panjang lah. Lagian ya, mau tidur masa mau pakai baju pergi?" Arga terkekeh, menepuk pelan paha Zea yang terlihat sangat mengundang perhatian, Zea menarik lengan tangan Arga dan menyuruhnya untuk tiduran diatas paha nya.
"Sini,"
"Kemana?"
"Tiduran di paha gue." Arga entah antara bingung dan senang tapi pada akhirnya ia menurut.
Zea menepuk-nepuk dada Arga pelan, setelah itu mengusap lembut pipi Arga dan setelahnya turun ke rahang tegas milik Arga.
"Gue tuh, kayak orang bingung gitu lho, ar"
"Hah, bingung gimana?" Arga berusaha tidak mengeluarkan suara desahan nya ketika, Zea terus mengusap rahangnya dan bermain dengan jakunnya.
"Emang kost-kostan disini, apa enggak pernah di gruduk polisi?" Arga menggelengkan kepalanya, membuat Zea menganga.
"HAH?! SERIUSAN?!" Arga menutup kedua telinganya, ketika Zea berteriak.
"Iya, zea, gak usah teriak-teriak" Zea cengengesan dan membuat Arga gemas melihat nya.
"Berarti...mereka disini juga sering melakukan hal itu ya? Dan tentunya udah terbiasa bukan?" Arga mengangguk.
"Kenapa? Lo mau coba-Arghhh" Zea memukul kening Arga sangat keras, membuat Arga mengadu kesakitan.
"Mulut lo, kalau orangtua gue tau, bisa habis gue!"
"Ya, maaf, sakit tau" Zea cengengesan, membungkukkan tubuhnya lalu mencium kening Arga, tanpa disadari kedua payudara Zea mengenai wajah Arga dan membuat Arga meneguk ludahnya kasar.
"Dah, gak sakit kan?" Arga mengangguk.
"Sana, lo pulang, ini uang nya" Arga menggelengkan kepalanya, bangun dari acara rebahan nya dan mengambil jaket yang tersampir disisi ranjang Zea.
"Iya, ini pulang."
"Besok sore kesini lagi ya, kita makan bareng lagi, enak juga makan bareng" Arga tersenyum lalu mengangguk.
***
"Gue lihat-lihat lo deket banget sama si arga, lo habis ngewe ya di kamar?" Zea langsung menggeplak kepala belakang Nanda.
"Kalau ngomong tuh di saring dulu, jangan asal nyeplos!"
"Lha, terus ngapain dia tadi sore dikamar lo, keluar-keluar jam 9 malam, pasti habis ngew-ADUHH!"
"Kok gue di geplak lagi sih! Sakit!" Nanda mengusap kepala belakang nya dan mengurucutkan bibirnya.
"Terserah lo! Gue mau tidur! Bye!" Zea menutup pintu kamar nya dengan keras, membuat Nanda terperanjat.
"ANJING! GUE KAGET! BANGSAT!" Teriakan Nanda membuat orang-orang yang ada didalam kamar kost-kostan melongok dari balik pintu kamar masing-masing.
"YANG LIATIN GUE! GUE DO'A IN SUSU LO PADA RASANYA PAIT" Teriak Nanda lagi.
"BALIKAN!" Sahut orang-orang yang sempat melihat Nanda tadi, membuat Nanda mendengus kesal.
Next?
See u next chapter, jangan lupa vote dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Aneh, Bikin Enak 21+
Fiksi RemajaZea Karaniarga gadis cantik, putih bersih, mata seperti kucing, hidung yang mancung dan pastinya memiliki body yang membuat iri para wanita. Memiliki kisah hidup yang rumit dari perselingkuhan orangtuanya, pembunuhan dan pengkhianatan. WARNING 21+ �...