Perencanaan Dan Keguguran

57.6K 558 62
                                    

"Lo, udah tau apa yang harus lo lakuin?" Tanya wanita yang sekarang sedang meminum secangkir teh ditangannya.

"Udah, kak, sebenarnya gue juga gak nyangka ternyata arga itu adeknya kak novi" Ujar Zea, ia mengusap perutnya dengan lembut.

"Anak ini memang tidak berdosa, tapi gue gak menginginkan nya sekarang dan gue minta tolong kak, bantuin gue buat gugurin kandungan gue" Wanita itu tersenyum sambil mengangguk.

"Dengan senang hati, tujuan lo sama kayak gue, jadi rencana awal lo apa buat si novi?" Tanya Agnes pada Zea.

Agnes adalah kakak kandung Zen, Zea memang secepat itu untuk mengetahui segala hal. Buktinya sekarang, dia tau kalau Zen bukanlah kakak kandungnya melainkan kakak angkatnya. Zen di angkat jadi anak Gita dan Nino karena dulu orangtua Zen sempat mengalami penurunan ekonomi.

Agnes menolak karena dirinya ingin pergi ke luar negeri dan bekerja disana. Ketika Agnes pulang, ternyata kedua orangtuanya telah bercerai akibat orang ketiga dan orang ketiga itu adalah mama nya Novi. Agnes ingin balas dendam, tetapi Sofia melarangnya dan membiarkan nya. Sampai sekarang Agnes tidak tau bagaimana kabar ayahnya, Agnes juga tidak peduli mau ayahnya hidup atau mati pun tidak akan peduli.

Agnes juga sempat terkejut mendengar penjelasan tentang Novi, anak dari Meta yang mengambil ayahnya dan merebut suami mamanya. Kini Agnes akan bekerjasama dengan Zea untuk membalaskan dendam nya kepada mereka yang telah mengusik kehidupan mereka dan merebut kebahagiaan mereka.

"Buat dia menderita secara perlahan kak, gue pengen banget neror dia, tapi cara itu kayak basi banget. Eumm, buat tante meta sekarat dulu bagaimana?" Ucap Zea, Agnes tersenyum senang.

"Tentu, gue boleh gak sih, neror kedua anaknya?" Zea mengangguk.

"Terserah kakak aja, oh iya? Tante sofia gimana kabarnya?"

"Dia baik-baik saja, walaupun sering ngedrop." Zea mengangguk.

"Oh, iyah, kematian kakek alex sama nenek mora juga sampai sekarang belum ada kejelasannya, iya kan kak?" Tanya Zea pada Agnes, Agnes terdiam mengingat betapa sangat mengenaskan nya pada saat itu.

Alex yang berlumuran darah, dengan kepalanya yang sudah terputus dan Mora yang menggantung diri serta berlumuran darah juga. Agnes yang pada saat itu ingin menjenguk kakek dan nenek angkatnya tiba-tiba dikejutkan dengan kedua orang yang sudah mati mengenaskan didalam kamar.

"Iya, apa perlu kita selidiki juga?" Tanya Agnes pada Zea.

"Dengan senang hati" Jawab Zea sambil tersenyum miring.

'Gue bakal selidiki terlebih dahulu, apa yang telah direncanakan oleh arga dengan kakaknya' Batin Zea.

'Gue harap kalian bisa habis ditangan gue!' Batin Agnes.

***

"Shhh, sakit banget" Zea meremat perutnya, sudah hampir 2 buah nanas yang ia makan dan 2 kopi americano dengan 8 shoot.

"Gila! Sakit banget perut gue! Arghhhhhh"

"Gue harus telfon kak zen" Zea meraih ponselnya didalam tas ranselnya, ia pun mulai menelfon Zen.

"Hallo kak?"

"Iya, ze? Kenapa?"

"Arghhh! Anu kak, ke kamar gue sekarang juga! SAKIT! TOLONGIN GUE!"

"HAH? Iya-iya gue kesana, sabar dulu!"

"CEPETAN!"

Kost Aneh, Bikin Enak 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang