Author pov."Yasudah sekarang kamu mau apa hmm? Selalu menuduhku ini dan itu. Aku capek kamu tahu" Lisa memijit pelipisnya dan berkacak pinggang menatap Jennie yang tengah menangis di hadapannya.
Jennie gadis bermata kucing itu menangis tersedu-sedu menatap Lisa dengan tatapan tidak sukanya.
"Bagaimana aku tidak menuduh mu ini dan itu jika kamu sendiri saja masih sering menggoda para wanita di luaran sana. Aku juga capek! Hiks capek dengan kelakukan genit kamu" Jennie memekik kesal.
"Itu tidak ada artinya Jennie, ayolah jangan sampai menuduhku yang tidak-tidak. Don't doubt me" lirih Lisa.
"Bukannya aku meragukan mu Lisa, hiks tapi sikap kamu yang seperti ini membuatku tidak kuat, kamu selalu menyepelekan sesuatu tanpa memikirkan bagaimana perasaan ku. Hiksss"
Lisa menghela nafas berat mengangkat kepalanya menatap awan gelap.
"Tapi tidak sampai menuduhku tidur dengan Suzy Jennie, kami bahkan tidak sedekat itu. Hanya reka tidak lebih" lirih Lisa.
"Tapi dia sering menggoda mu tanpa kamu sadari, dia menyita waktu kita berdua dengan alasan ada kerjaan yang mesti kalian urus. Apa tidak bisa menghubungi sekretaris mu saja? Kenapa mesti kamu yang di hubungi nya hiks.."
"Karena dia rekan kerja ku honey"
"Rekan kerja sialan! Tengah malam pun masih menghubungi mu? Itu rekan kerja apa wanita penggoda!"
Lisa mengeraskan rahangnya, dia menarik nafas dan berusaha untuk tidak marah pada kekasihnya.
"Tidak baik berkata seperti itu Jennie" Lisa menghela nafas pelan.
"Hiksss kamu membelanya huwaaaaak!" Jennie menangis keras.
Lisa menggelengkan kepalanya, dia tidak perlu khawatir di kira menyakiti Kekasihnya karena mereka berdua sedang berada di dekat semak-semak saat ini.
Kenapa bisa sampai di semak-semak? Itu karena mereka bertengkar di dalam mobil, Lisa tidak mau mereka mengalami kecelakaan oleh sebab itu dia menepikan mobilnya lalu mereka berdua turun dan melanjutkan pertengkaran mereka.
"Menangis lah lebih keras lagi, mungkin sebentar lagi kuntilanak akan mengambil orang cengeng seperti mu" Lisa menakut-nakuti Jennie.
Bukannya takut tangisan Jennie malah semakin menjadi-jadi.
"Ukhuk urghuk j-jahat" Jennie terbatuk karena kebanyakan menangis.
Lisa menghela nafas tidak tega melihat kekasihnya menangis tersedu-sedu.
"Kemari lah sayangku, aku berbaik hati selalu mengalah padamu" Lisa merentangkan tangannya, dia mengalah karena kekasih mandunya itu pasti tidak mau mengalah dengannya. Dia gadis yang keras kepala.
"Tidak mau!" Jennie merajuk membelakangi Lisa.
Lisa tersenyum kecil gemas dengan tingkah kekasihnya.
"Utututu c'mon ma baby" Lisa memeluk Jennie tapi gadis bermata kucing itu melepaskan pelukannya, maju selangkah kedepan menghindari Lisa.
"Owek owek.." jenlisa mengerutkan kening kala mendengar suara itu.
"J tangisan mu berubah menjadi suara bayi?"
Jennie mengernyitkan keningnya berbalik menatap Lisa.
"Aku tidak menangis. Lihat air mataku bahkan sudah kering" Jennie cemberut menunjuk kedua matanya.
"Terus itu suara apa? Jangan jangan setan!" Lisa melebarkan matanya.
Jennie yang takut kini memeluk tubuh Lisa erat-erat.
"T-takut honey, lindungi bayi Nini-mu" Jennie menyembunyikan wajahnya di leher Lisa.
"Owek owek oweek!" Tangisan bayi itu semakin nyaring.
Lisa takut jika itu setan tapi dia penasaran kalau itu benar-benar bayi.
Perlahan Lisa melangkahkan kakinya ke dalam semak-semak dengan Jennie yang masih setia di pelukannya.
"Ayo pulang honey aku takut" Jennie sedikit gemetaran mencengkram jaket Lisa.
"Ssst jangan takut baby, peluk saja aku hmm" Lisa mengusap sayang kepala Jennie.
"E-eum" Jennie mengangguk ragu memeluk erat tubuh Lisa.
"Oweek.."
Lisa mencari sumber suara bayi itu, saat merasa semakin dekat Lisa berhenti sejenak memandangi keranjang bayi yang di tutup oleh kain putih.
Lisa gemetaran, dengan keberanian yang dia punya akhirnya tangannya terulur menyibak kain itu.
Jennie yang penasaran ikut menoleh dengan mata memincing.
"Astaga bayi siapa ini!" Keduanya sama-sama terkejut bukan main.
"O-oweek~" tangisan bayi itu melemah dan akhirnya si kecil tidak sadarkan diri.
"Rumah sakit honey!" Pekik Jennie panik.
Jennie melepaskan pelukannya pada Lisa, dia berjongkok dan membawa bayi itu ke gendongannya.
"Ssh badannya panas" lirih Jennie merengkuh tubuh bayi itu.
"Y-ya kajja" Lisa merangkul pundak Jennie sambil menatap si bayi.
•••
Tbc
01/09/23
Baru lagiii 🤗
Lisa mau di panggil apa nih? Kalo Jennie udah pasti Mommy.
Ramein biar tetap lanjut.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together✓
Fanfiction"owek owek oweek!" "astaga bayi siapa ini!" sepasang kekasih menemukan bayi di semak-semak. plagiat menjauh cok! start : 01/09/23 end : 01/10/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 10.