Jennie pov."Mommy uyyu.." putriku berlari kencang menghampiriku yang kini sedang menyajikan makanan di atas meja makan.
Hug
Lili memeluk kakiku dan merentangkan kedua tangannya.
Aku menggendongnya dan menciumi pipi gembulnya.
Chup
Chup
Chup
"Xixixi baby suka ciuman Mommy" Lili tersenyum manis.
"Dadda sudah bangun?" Aku mengusap wajah nya.
"Eum, Dadda sedang mandi Mommy"
"Baby memang terbaik untuk membangunkan Dadda" aku terkekeh menggesekkan hidungku di hidung kecilnya.
"Yaah!" Pekik Lili mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kita tunggu Dadda oke" aku duduk dan menidurkan Lili di pangkuan ku.
Semenjak menjadikan Lili putri kami aku mengikuti program ASI untuk menyusuinya. Dan sampai sekarang itu berlanjut karena putriku sangat suka ASI ku.
Aku tidak akan menghentikan Lili menyusu sebelum Lili sendiri yang meminta berhenti menyusu padaku.
Bukan Lili saja yang suka menyusu, bayi besar itu juga suka menyusu jika Lili sudah tertidur. Lili tidak membolehkan Lisa menyusu padaku, ASI ku hanya miliknya katanya.
"Uyyu uyyu uyyu" Lili bersemangat mengayunkan kakinya naik turun.
"Baby haus hmm" aku tersenyum sembari menyikap kaos kebesaran ku.
"Yes Mommy, baby butuh tenaga hihihi" Lili memiringkan tubuhnya dan kini kepalanya mendusel di dadaku.
"Maniak uyyu" aku mengeluarkan payudaraku dan membiarkan Lili menghisapnya dengan sendiri.
"Emmh" aku mengulum bibirku saat mulut Lili dengan aktif menghisap puting ku.
Lili menatapku mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.
"Anak siapa ini lucu sekali" aku mencolek hidung nya.
"Emm myy xixixi" Lili menunjukkan dengan telunjuknya.
"Pintar" aku tersenyum mengecup keningnya.
Pcck.. pck
Aku menepuk-nepuk paha Lili sambil bersenandung kecil.
"Morning sayang" ooh bayi besar ini akhirnya selesai mandi.
Chup
Chup
Lisa mencium bibir dan pelipis ku.
"Morning honey" balasku mencium bibirnya.
"Apa-apaan ini masih pagi sudah menguyyu saja. Sarapan dulu hei" Lisa menusuk-nusuk pipi Lili.
Lili menekuk wajahnya tidak suka.
Kedua kesayangan ku ini seperti Tom and Jerry, selalu ribut tapi mereka saling sayang dan akan sedih jika sedang berjauhan.
"Lepaskan uyyu kesukaan Dadda" Lisa dengan jahil menarik payudaraku dari mulut Lili.
"Honey" tegur ku menepuk tangannya.
"Aaaak!" Pekik Lili mengepak-ngepakkan kakinya menendang Lisa.
"Ini uyyu milikku wleek" lagi Lisa meledek Lili dan dengan cepat mengulum putingku.
"Engghh" rasanya sangat beda, Lisa dangan mulut hangatnya itu menghisap kuat puting ku seakan ingin menguras ASI ku.
"Huwaaaaak uyyu baby! Mommy hiksss uyyu baby.." Lili menangis menarik-narik baju Lisa.
"Aahh honey lepaskan, masih pagi untuk mendengar tangisan Lili" aku mencubit hidung Lisa, karena jika tidak dia akan terus menjahili Lili.
"Aah enak sekali" Lisa mengecap lidahnya.
"Baby ndak suka Dadda hiksss natal" Lili membenamkan wajahnya di dadaku.
"Ck" aku kesal memukul lengan Lisa.
"Hehehe piss Nini" Lisa menampilkan deretan gigi putihnya.
"Ssh anak Mommy utututu uyyu lagi nee, Mommy sudah memarahi Dadda" aku mengarahkan puting ku ke mulut Lili.
"Hmph betas Dadda baby ndak mau" Lili menggeleng.
"Yaak kenapa begitu" Lisa protes.
"Ail liul Dadda belacun, uyyu Mommy pasti telluka hikss" Lili menatap sendu dada kanan ku.
"Beracun? Waah jinjja anak ini, dari siapa tahu kata itu eoh?" Lisa berkacak pinggang.
"Baby sendili. Sudahlah hiks baby malas belbicala dengan Dadda"
"Dada juga malas berbicara dengan baby"
"Yang kiri hemm, ini tidak beracun" aku mengubah posisi Lili Menghadap dada kiri ku.
Lili langsung menyambarnya kembali menyusu.
"Yang benar saja ckck" Lisa berdecak dan duduk di sampingku.
"Honey" lembut ku menyentuh tangannya.
"Huh mana mungkin aku bisa marah denganmu sayang" Lisa tersenyum mengecup keningku.
"I love you" bisik ku mengusap pipi Lisa.
"I love you more" balas Lisa mengigit daun telinga ku.
Uugh aku merinding di buatnya.
•••
Tbc
03/09/23
Mau juga dong uyyu nya Mommy J.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together✓
Fanfic"owek owek oweek!" "astaga bayi siapa ini!" sepasang kekasih menemukan bayi di semak-semak. plagiat menjauh cok! start : 01/09/23 end : 01/10/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 10.