15 : Bersama selamanya

4.4K 558 18
                                    


Lisa pov.

"Ssh aku gugup sekali chaengi" aku berjalan mondar-mandir sambil mengigit jariku.

"Rileks Lisa kamu pasti bisa, sekarang lebih baik kamu bersiap-siap karena sebentar lagi acara di mulai" Chaeyoung sahabatku mengusap pundak ku.

Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan pelan.

"Aku pasti bisa, fighting!" Aku menyemangati diriku.

"Fighting!" Chaeyoung ikut menyemangati ku.

"Sebelum itu bagaimana kabar princess ku?" Aku menatap Chaeyoung melalui pantulan cermin.

"Kamu pasti akan terpesona dengan kecantikan bocah itu, dia sangat sangat cantik Lisa, Lili seperti boneka sungguhan!" Ungkap Chaeyoung bersemangat.

Aah aku jadi tidak sabar melihat putri kecilku.

"Aku ingin segera melihatnya chaeng, lalu bagaimana dengan Jen--"

"Oke hentikan itu rahasia biar nanti kamu saja yang melihatnya secara langsung" setelah itu Chaeyoung menarik lenganku.

Oke guys hari ini adalah hari yang sangat istimewa, kenapa istimewa? Ya karena ini hari pernikahan ku dan Jennie sekaligus hari ulang tahun Lili putriku!

Tanggal dua puluh tujuh Januari, kami akhirnya berada di tahap ini.

Mengikat janji suci dalam sebuah pernikahan.

Aku tiba di altar, aku sangat gugup shit.

Lalu aku mengalihkan pandanganku menatap orang tuaku dan Eomma Jennie. Lili dan Appa Kim mungkin bersama Jennie untuk membawanya padaku.

Ceklek

Tatapan langsung tertuju melihat pintu yang terbuka.

Aku ingin menangis, aku bisa dengan jelas melihat Appa Kim dan dua bidadari ku berjalan ke arahku.

Jennie sangat cantik, berkali-kali lipat lebih cantik dengan gaun putihnya itu.

Jennie tersenyum sangat manis ke arahku. Aku balas tersenyum tak kalah manisnya.

Ingin sekali aku melumat bibir tipisnya itu.

Aah sebentar lagi wanita itu akan menjadi istriku!

Puas menatap Jennie lalu pandanganku jatuh ke bawah menatap putri kecilku.

Benar kata Chaeyoung, Lili seperti boneka sungguhan.

Wajahnya yang mungil bersama pipinya yang chubby.

Lili juga mengenakan gaun putih dengan pita merah menghiasi rambutnya.

Princess ku benar-benar cantik! Aku ingin mengecupi pipi gembulnya sampai di menangis.

Hehehe becanda tidak mungkin aku mengacaukan hari yang penuh dengan keistimewaan ini.

"Lisa Appa titipkan Jennie padamu, cintai dan sayangi dia seperti aku mencintai dan menyayangi nya" Appa tersenyum teduh lalu menyerahkan putri tunggalnya padaku.

"Aku akan Appa" aku balas tersenyum dan menggenggam tangan mungil Jennie.

Setelah itu Appa bergabung dengan Eomma dan orang tua ku.

Aku menjadi emosional, mataku memanas ingin mengeluarkan air mata.

"Jangan menangis honey ini hari istimewa kita" lembut Jennie mengusap pipiku.

Ah sentuhan lembut ini selalu bisa membuatku tenang dan merasa nyaman.

"Ya honey aku hanya terharu kita bisa sampai di tahap sekarang ini" aku tersenyum.

Together✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang