10 : Keanehan

3K 609 28
                                    


Author pov.

"Nak jangan jauh-jauh mainnya, main di dekat tenda saja" kata Jennie sambil menyusun barang bawaan mereka di dalam tenda.

"Iya Mommy" angguk Lili bermain pasir di dekat tenda.

Lisa menyusun kayu bakar yang mereka bawa dari rumah tadi di samping tenda.

"Dadda, baby pinjam gunting" pinta Lili.

Lisa memberikannya tanpa menoleh menatap Lili.

"Thanks Dadda"

"Nee baby"

Lili mulai sibuk menggunting dedaunan setelah itu kembali meletakkan gunting itu di samping Lisa.

"Baby guntingnya mana" Lisa mengulurkan tangannya.

"Di samping Dadda" kata Lili tanpa menoleh.

Lisa melihat sampingnya tapi tidak menemukan apa-apa.

"Tidak ada baby. Mana cepat nak Dadda mau menggunting tali kayu"

"Baby letakkan di samping Dadda" Lili mendongak menatap Lisa.

"Mana hmm?"

"Itu" Lili menunjuk gunting di samping Lisa.

Lisa ikut melihat dan seketika matanya membulat melihat gunting itu terletak tepat di samping dekat kakinya.

"What? Kenapa bisa p-padahal tadi benar-benar tidak ada"

"Mungkin mata Dadda belmasalah" Lili mengangkat bahunya.

"Yaah mana mungkin mata Dadda baik-baik saja. Aneh sekali" Lisa menggeleng kemudian melupakan keanehan yang terjadi barusan.

Lili meletakkan sekop mainannya lalu berdiri menghampiri Jennie.

"Mommy baby haus, minum please" pinta Lili dari luar tenda, gadis kecil ini tidak berani masuk karena dia tahu tubuhnya kotor di penuhi dengan pasir. Dia takut kena omel Mommy nya.

Jennie berdehem membuka tas kecil Lili mengambil botol air minum nya.

"Ini baby"

"Thanks Mommy"

Jennie mengangguk kembali menata kasur, bantal, dan selimut untuk mereka

"Aah segal" setelah minum Lili meletakkan botol minum nya di meja dekat tenda.

"Eh? Setop baby mana ya?" Lili mengerutkan keningnya sambil mengetuk-ngetuk dagunya.

Sekop Lili tiba-tiba hilang tidak tahu kemana perginya.

"Dadda" Lili menghampiri Lisa.

"Yes baby" jawab Lisa sambil mengambil beberapa kayu untuk di jadikan api unggun.

"Dadda liat setop baby ndak?"

"Tidak, memangnya baby letakkan di mana tadi?"

"Disitu Dadda" tunjuk Lili tempat dia meletakkan sekopnya.

"Coba cari lagi mana tau baby lupa meletakkannya" saran Lisa.

Lili mengerucutkan bibirnya, dia melihat sekeliling dan keningnya berkerut saat melihat sekopnya berada di tepi pantai.

"Hah? Tok bisa sih?" Lili mengerjap-ngerjapkan matanya mencoba melihat dengan jelas.

"Pelasaan baby ndak main te situ deh. Aneh sekali ya" lalu Lili berlari ke tepi pantai untuk mengambil sekopnya.

Lili mengambil sekopnya lalu menatap lekat benda itu dengan serius.

"Tenapa tamu belpindah tesini ya?" Lili bertanya-tanya menggaruk kepalanya.

"Baby!" Teriak Jennie.

Lili segera menoleh menatap Jennie.

"Jangan main ke tepi pantai ck kenapa tidak mendengar ucapan Mommy. Cepat kemari"

"Yes Mommy" Lili berlari kembali ke dekat tenda.

"Kamu juga honey kenapa membiarkan Lili pergi ke tepi pantai" Jennie tampak kesal.

"Aku tidak tahu honey, maaf" Lisa menciut.

"Lain kali perhatian anakmu" tegas Jennie.

"Iya honey" Lisa mengangguk cepat.

"Huhh bikin jantungan saja" Jennie mengusap dadanya.

"Maaf Mommy" Lili menunduk.

"Hem. Mana botol minum nya baby?" Tanya Jennie.

Lili langsung menoleh ke arah meja.

"Ndak mungkin!"

"Kenapa?" Jennie mengerutkan keningnya.

"Tadi baby letakkan di atas meja Mommy, baby selius ndak belani bohong" Lili menatap mata Jennie.

"Buktinya dimana baby, kalau memang baby meletakkannya di atas meja seharusnya itu masih ada disini"

"Benal Mommy baby meletakkan botol minum baby disini" Lili menepuk-nepuk meja.

"Hemm hilang? Mungkin setan yang mengambilnya eoh"

"Mommy baby jujul"

"Baby katakan yang sebenarnya maka Mommy tidak akan marah"

"Mom-"

"Honey, lebih baik kita bertiga masuk kedalam tenda. Aku merasa ada yang janggal" Lisa dengan wajah seriusnya membawa Lili masuk kedalam tenda.

"Honey tubuh Lili di penuhi pasir biar aku bersihkan dulu" protes Jennie.

"Aku serius Jennie" tegas Lisa dan Jennie tidak berani lagi membatah.

Lisa menyeramkan dengan wajah seriusnya.

"Dari gunting tadi aku sudah merasa aneh ditambah lagi korek gas ku yang berpindah dari atas meja ke lubang hasil galian Lili. Huh aku harap kami baik-baik saja disini, feeling ku kuat sekali mengatakan ada sesuatu di tempat ini" batin Lisa.

•••

Tbc

25/09/23

Agak merinding.

Vote komen lanjut.

Together✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang