03 : Nakal

5K 698 19
                                    


Lisa pov.

"Ahhk sakit baby" aku meringis kala tangan kecil putriku menepuk pipiku.

"Bangun! Mommy bilang bangun Dadda pemalas! Hiyaaak watta watta watta!"

Bugh

Bugh

Bugh

Habis sudah tubuhku di pukuli nya.

Beginilah keseharian ku bersama Lili dan Jennie.

Aku dan Jennie sudah tunangan, akan menikah tahun depan saat Lili berusia empat tahun.

Kami ingin tanggal dan bulan pernikahan kami sama dengan tanggal dan bulan lahir Lili.

Kami memberikan tanggal lahir Lili pada tanggal dua puluh tujuh Januari, karena perkataan dokter waktu itu  Lili baru berusia sebulan dan bertepatan dengan hari itu adalah bulan Januari tanggal dua puluh tujuh. Jadi aku dan Jennie sama-sama setuju bahwa Lili kami lahir pada tanggal dua puluh tujuh Januari.

Seperti Lili baru saja terlahir untuk kami berdua.

Ah sudahlah tidak usah memusingkan tentang itu, yang penting aku dan Jennie bahagia memiliki Lili di hidup kami.

Kalau kata Jennie pertengkaran membawa keberuntungan kkkhh.

Tidak terasa tiga tahun begitu cepat berlalu, bayi yang dulunya sangat mungil itu kini sudah besar menjadi gadis kecil yang nakal.

Lili semakin hari semakin mirip denganku, paras wajah cantiknya dan bibirnya yang tebal seperti bebek. Hehehe tapi lucu.

Matanya bulat hidungnya mancung sama sepertiku, dan pipinya gembul seperti Jennie Mommy nya.

Dari wajahnya hanya pipi yang mirip dengan Jennie, tapi dari sikapnya beuh jangan tanyakan lagi, hampir sama!

Manja keras kepala tukang merajuk cengeng dan sangat nakal.

Huh aku berasa memiliki dua bayi!

Bughh

"Aaahkk!" Aku memekik sakit merasakan pukulan Lili di perutku.

Sungguh anak ini kuat sekali tenaganya.

"Mandi Dadda bau eww" Lili menutup hidungnya.

"Nanti lima menit lagi baby Dadda masih ngantuk" aku cemberut.

"Ndak ada lima menit lagi Dadda, itu atan jadi lima jam. Cepat mandi Dadda jelek" Lili kembali memukul-mukul lenganku.

Ck aku sangat mengantuk padahal. Itu karena kucing betinaku birahi minta di puaskan semalam.

Iya Jennie tiba-tiba horny dan memintaku memasukinya. Aku sangat senang tapi giliran aku yang memintanya dia akan banyak alasan ck.

Nanti Lili terbangunlah, kedatangan tamu bulanan, lagi capek, aghh pokoknya masih banyak lagi alasannya!

Dasar Jennie meowmeow.

"Tss ya ya, gimme a kiss" aku memajukan bibir ku.

Chup

Tumben anak ini langsung memberikannya, biasanya tidak mau dan mempunyai permintaan dulu padaku.

"Tumben?" Aku bangkit dan menggendong Lili.

"Baby lagi mood itu saja. Tulun Lalisa baby mau Mommy xixixi" Lili mengepak-ngepakkan kakinya.

"Yaak tidak sopan menyebut nama Dadda, Lili Ruby Manoban" aku mencubit bibirnya.

"Upss" Lili menutup mulutnya.

Aku menggeleng lalu mencium seluruh wajahnya.

Chup

Chup

Chup

"Aghh nooo Dadda bau belum mandi, baby ndak mau di cium! Lepastan baby huwaaaa Mommy" Lili merengek.

Kkkhh ini kesenangan ku menjahili Lili.

"Ndak mau ah" aku meniru gaya bicaranya.

"Aaaaak Dadda natal! Huwaaaa Mommy Dadda natal menjahili baby.."

"Yeah lebih keras lagi musiknya baby" aku tertawa.

"Lalisa Manoban jelek! Baby ndak suka, lepastan lepastan lepastan" Lili memukul-mukul dadaku.

"Dadda jelek berarti baby juga jelek dong? Baby kan mirip Dadda"

"No! Baby milip Mommy J!" Pekik Lili lalu menarik rambutku.

Selalu, Lili tidak suka jika dia mirip denganku. Dia lebih suka mirip dengan Jennie.

"Aaak sakit baby"

"Lasatan tamu, hiyaaak watta!"

Bugh

Lili menendang selangkangan ku.

"Aaugh k-kamu benar-benar nakal baby" aku menurunkan Lili dari gendongan ku. Meringkuk di lantai memegangi area sensitif ku.

"Wleek baby di lawan" Lili dengan wajah tengilnya berlalu dari hadapanku.

"Ssh aset berharga ku huhuuu" aku merengek mengusap-usap bawahku.

Pagi ku seharunya indah di cium oleh Jennie, tapi pagi ini menyebalkan karena si anak nakal.

Tapi aku tetap menyayangi nya hehehe.

•••

Tbc

02/09/23

Ada lawan?

Vote komen lanjut.

Together✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang