Jennie pov.
"Mommy hiks pelut baby sakit"
"Honeyyy sakit"
Aku menghela nafas berat.
Lisa dan Lili sama-sama sakit perut, dua kesayanganku salah makan.
Itu karena Lisa membeli makanan yang pedas dan susu kemasan untuk Lili.
Lisa sakit perut karena terlalu banyak makan pedas, dia sering bolak-balik kamar mandi dan mengatakan perutnya terasa panas sangat tidak nyaman untuk tidur.
Lili sakit perut akibat meminum susu kemasan yang sudah kadaluarsa. Putriku mual dan beberapa kali memuntahkan isi perutnya.
Aku kesal dengan Lisa, bisa-bisanya dia memberikan susu yang sudah basi pada bayiku!
Ini juga salahku, aku sibuk shopping bersama teman-temanku dan sedikit melupakan Lisa dan Lili yang ada di rumah.
Huhh~
Dan sekarang lihat, keduanya sama-sama merengek mengerang sakit.
Sebelumnya aku sudah memanggil dokter pribadi kami, dia memeriksa Lisa dan Lili lalu meresepkan obat untuk mereka minum.
Lisa dan Lili sudah meminum obat, awalnya agak mendingan namun beberapa menit kemudian keduanya merasakan sakit lagi. Kata dokter itu hal biasa nanti tunggu saja satu jam kemudian keduanya pasti akan sembuh dan baik-baik saja. Hanya bagian efek samping dari obat katanya.
Lihat saja jika kedua kesayanganku belum juga membaik aku akan menuntut dokter itu!
"Huweek ukhuk urghuk M-mommy baby mual" lirih Lili sedikit gemetar.
Aku cemas, wajah Lili mulai pucat sekarang.
"Baby" lirihku menepuk-nepuk pelan punggung Lili sambil mencium puncak kepalanya.
"Honey aku ingin pup, sssh sakit.." Lisa memelas meremas perutnya.
"Honey, selesaikan dulu urusan kamar mandi mu" aku mengusap sayang wajah Lisa.
Lisa mengangguk dan berlari terbirit-birit memasuki kamar mandi.
"Hikss baby ndak suka sakit Mommy baby telsiksa hikss.." Lili membenamkan wajahnya di dadaku.
"Mommy juga tidak suka anak Mommy sakit. Mommy marah karena sakit membuat baby Mommy kesakitan dan menangis"
"Baby sudah minum obat tapi ndak sembuh-sembuh juga.. obatnya ndak ampuh Mommy" bibir Lili mencebik mendongak menatapku.
"Sabar baby dua puluh menit lagi, kalau sampai belum juga kita akan ke rumah sakit hmm" aku menghapus air mata di pipi Lili.
"Ndak mau! Baby tatut di suntik. Ndak mau Momyyy" Lili menepuk dadaku sambil menggelengkan kepalanya.
Ini yang aku kesalkan, Lili tidak mau kerumah sakit karena dia takut akan di suntik. Sama seperti Dadda nya, paling anti dengan yang namanya rumah sakit.
"Biar sembuh nak" aku menangkup tangan Lili.
"Ndak mau Mommy baby ndak suka.." Lili menggeleng lirih.
Aku menghelat nafas lalu mengangguk.
"Arasseo baby" ku kecup kedua matanya.
"Honey perutku kosong, yang keluar hanya air" Lisa kembali dan duduk di sampingku.
"Berbaringlah" Lisa menurut, aku menyikap kaos nya lalu membaluri perutnya dengan minyak telon Lili.
"Aahh hangat" Lisa memejamkan matanya menghirup aroma minyak telon.
Aku mengusap-usap perutnya dan sedikit memberikan pijatan pijatan kecil.
"Baby juga mau mom" Lili ikut berbaring di samping Lisa.
Aku tersenyum, menyibak kaos Lili dan membaluri perutnya dengan minyak telon.
Jadi yang aku lakukan sekarang adalah mengelus perut dua kesayanganku dengan telaten.
"Sakit perut tidak enak baby" Lisa memiringkan kepalanya menatap Lili.
"Eum baby jadi tlauma meminum susu coklat, Dadda" kepala Lili miring ikut menatap Lisa.
"Maaf baby" Lisa mencium lama kening Lili.
"Ndak papa Dadda, baby juga yang memaksa Dadda untuk membeli susu coklat" Lili menangkup pipi Lisa lalu mengecup bibirnya.
"Love you baby" Lisa tersenyum mengecup bibir Lili.
"Love you too Dadda" Lili tersenyum.
"Ekhm" aku berdehem mengode mereka.
Seakan mengerti Lisa dan Lili mengambil tanganku lalu menciumi punggung tanganku.
"I love you Mommy J cantik"
"I love you both"
Chup
Chup
Aku mencium bibir keduanya.
Lalu kami sama-sama tersenyum.
"Cepat sembuh kesayangan Mommy" aku mengusap pipi keduanya.
Lisa dan Lili kompak mengangguk dengan lucu.
"Nee Mommy"
Gemas sekali.
•••
Tbc
15/09/23
Sakit perut bareng.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together✓
Fanfiction"owek owek oweek!" "astaga bayi siapa ini!" sepasang kekasih menemukan bayi di semak-semak. plagiat menjauh cok! start : 01/09/23 end : 01/10/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 10.