bagian 14

20 1 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞


Selamat membaca ✨


Alesha kini berada di kantor, belum juga menyelesaikan bukunya. Ia sudah lebih dulu dituntut menyelesaikan kertas ujiannya.

Ia kaget mendengar ujian akhir semester sudah selesai. Lantas dirinya dimana disaat ujian itu diadakan? Alesha jadi bingung memikirkannya.

"Ini saya belum belajar ustadzah" kata Alesha pada ustadzah Alya yang sedang berada didepannya.

Alesha tidak sepintar yang dibicarakan orang-orang, dan Alesha juga tidak sebodoh itu. Tapi setiap manusia pasti membutuhkan waktu untuk belajar kembali. Tidak mungkin yang ia cerna selama ini langsung tersimpan rapi dan melekat kuat di otaknya. Tidak, mungkin ada yang begitu tapi untuk Alesha orangnya bukan begitu.

"Kenapa gak belajar? Bukannya udah di kasih tau sama Rauna?"

"Rauna? Nggak ada ustadzah. Dia gak kasih tau saya" balas Alesha.

"Ya sudah, besok kamu ke sini lagi. Kesempatan kamu belajar hanya semalam. Ustadzah harap kamu bisa gunakan waktu itu sebaik mungkin. Nilai ujian tidak bisa diubah. Jadi tunda dulu baca novelnya" nasehat ustadzah Alya yang membuat Alesha tersenyum malu.

"Na'am ustadzah, syukron atas kesempatannya. Assalamualaikum?"

"Wa'alaikumsalam"

"Ustadzah selalu tau aib orang. Sejak kapan ustadzah Alya tau kalau Alesh suka baca novel. Mana baru beli juga" benaknya.

Ia berlari-lari seperti anak kecil. Mengingat kajian sore ini membuatnya buru-buru.

Tak lama langkah yang berlari-lari kecil itu kembali melangkah kecil. Ia melihat seseorang dengan wajah polos menatapnya berjalan.

"Dia siapa? Kenapa natapnya sinis amat?" Alesha teralih melihat ke arah tubuhnya. Ia mengecek jilbabnya, mungkin jilbabnya terlihat aneh.

"Tidak, nggak ada yang salah. Mungkin Alesh aja yang kecantikan sampai dia natap segitunya" monolognya kepedean.

"Lo Alesha?"

Alesha tersentak kaget, sejenak ia berpikir. "Lewatin aja, gak kenal juga"

"Tuli, apa Lo gak punya telinga?" Teriaknya, namun tidak mendapatkan apapun dari Alesha. Jangankan menjawab, menoleh saja Alesha enggan.

"Farhan suka sama Lo!"

Pernyataan itu berhasil membuatnya diam. Ia berhenti kemudian menoleh ke arah laki-laki itu. "Lo! Lo! Iya gue Alesha, kenapa?" Pekik Alesha diakhir kata

"Farhan suka sama Lo!" Kakinya mendekati Alesha yang tidak berjarak jauh.

"Ya biarin. Iseng banget nyeselin orang. Kita gak kenal, nggak udah so akrab!" kesalnya.

Mana mungkin Farhan menyukainya. Sulit Alesha mempercayainya. Jika benar, ini bisa jadi masalah besar nantinya. Rauna kan gila hebat dengan Farhan.

Adzan Adikhallah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang