bagian 02

83 25 102
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa disholawatin dulu!

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

Vote dan komen banyak-banyak biar makin semangat nulisnya.

Disematkan 📌

Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perbuatan yang paling mulia ialah shalat pada awal waktunya." Hadits riwayat dan shahih menurut Tirmidzi dan Hakim. Asalnya Bukhari-Muslim.


Selamat membaca

"Anakmu ingin tahu dunia luar Abah!"

Kalimat itu, berhasil menjadi bahan pikiran laki-laki yang dari tadi berjalan tanpa ekspresi. Sakha menampilkan itu berharap ia siap menerima semuanya.

"Apa ini karma?" benak Sakha mengingat kejadian di masa lalunya.

Sakha, dengan niat yang besar membawa keluarganya ke tempat yang selama ini ia tinggalkan.

Ucapannya kemarin benar-benar membuat Azan terdiam, buktinya sampai sekarang anaknya itu belum berbicara dengannya semenjak kejadian kemarin.

Tenang, Azan berjalan membuntuti langkah kedua orang tuanya memasuki area pesantren. Sesekali irisnya membingkai segala tubuhnya yang terbalut kokoh putih keabu-abuan beserta celana yang jarang sekali atau bahkan, tidak pernah ia pakai.

Sebenarnya Azan sedikit risih dan tidak nyaman memakai pakaian ini. Menurutnya, terkesan menjadikan sosok wibawanya menjadi cupu.

Jika ia pernah memakai pakaian ini. Mungkin, untuk sekarang, ia malu dan menyesal.


"Ini baru celana panjang, gimana kalau udah sarungan?" lirihnya menatap tubuhnya.

"Azan! Ini pesantren, jaga sikap kamu!"

"Mm" sahutnya dengan wajah kesal.

Kini mereka sudah berada didepan ndalem. Sebelumnya, Sakha sempat bertanya keberadaan ndalem, kepada pak Dimas, selaku satpam di pesantren ini. Untuk berjaga-jaga apabila lokasinya sudah direnovasi.

Tepat didepan pintu. Serangkai salam terdengar begitu lembut beriringan dengan ketukan yang mereka buat.

"Wa'alaikumsalam" jawab seseorang dari dalam ndalem sembari membuka pintu.

Senyuman Sakha termasuk Azzurri mengembang dengan sempurna ketika melihat siapa yang membuka pintu. "Afwan cari siapa? ...." tanya seorang laki-laki dengan sopan, namun ia menggantung kalimatnya ketika melihat siapa tamunya kali ini.

"Mas Sakha?"

Laki-laki itu mendekati Sakha guna menyalaminya lalu merenggut lembut tubuh Sakha. Sakha pun tidak tinggal diam, ia juga memeluk erat laki-laki yang lahir dari rahim yang sama dengannya itu.

Adzan Adikhallah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang