" kenapa kau begitu ceroboh? Apa yang kau lihat? " tanya Gavi setelah sampai di rumah
" Gavi.. aku.. " sahut Evil yang berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis.
" aku sungguh takut, aku sangat takut.. aku pikir, aku akan kehilangan mu " kata Gavi yang lalu memeluknya.
Tangisan Evil pecah saat berada di dalam pelukan Gavi.
" maaf kan aku, Gavi " lirih Evil pelan.
Gavi tidak menjawab apapun, ia hanya semakin memeluk Evil dengan erat.
" akhir-akhir ini, banyak yang menganggu pikiran ku. Aku menjadi tidak stabil. Perasaan ku terus bercampur aduk " lanjut Evil lagi
" ada apa, yang ingin kau katakan pada ku? " tanya Gavi pelan
Sebenarnya.. sebenarnya dengan sangat, saat itu.. Evil ingin bercerita soal dirinya yang sebenarnya kepada Gavi. Dan bercerita soal sesuatu pada dirinya yang belum selesai.
Ya, perasaan bersalah terhadap Corvus. Terus menggerogoti nya selama ribuan tahun. Perasaan itu sebenarnya, sangat membebani nya. Sampai Evil tidak tahu apa lagi yang harus ia perbuat untuk menebus dosanya kepada Corvus.
Meski, saat itu.. di alam arwah.. Evil telah melepas Corvus, namun pada kenyataannya Corvus kembali muncul di hadapannya sebagai Dewa tidak tertulis.
Membuat sebuah kotak yang telah terkunci dengan rapi di hati Evil, kembali terbuka.
Kehidupan yang bahagia, yang Evil impikan bersama dengan Gavi perlahan ternodai dengan perasaan bersalah yang Evil tanggung, yang kian lama menjadi seperti sebuah kutukan untuknya.
Saat menjadi penyihir, Evil baru merasakan sakit yang luar biasa saat melihat Corvus mati karena ia tinggalkan sendirian.
Dan yang kedua, saat Hali mencampakkannya begitu saja ketika semua hal yang ia lakukan.
Tapi semuanya dapat ia atasi, karena ia adalah penyihir terkuat yang pernah ada.
Berbeda dengan sekarang, yang ia hanyalah manusia biasa. Evil bahkan tidak tahu bagaimana caranya, ia dapat menghilangkan perasaan ini.
" Evil? " panggil Gavi karena Evil tak kunjung menjawab..
" ah.. tidak, tidak ada apapun yang ingin aku katakan " sahut Evil.
Dan lagi, Evil tidak dapat menceritakan apa yang ia rasakan kepada Gavi.
" maaf, karena aku selalu membuat mu khawatir. Apa aku membebani mu? " tanya Evil lagi kepada Gavi.
" bagaimana bisa kau berkata seperti itu pada ku? Kau itu istri ku, aku akan selalu menjaga mu bagaimana pun juga " balas Gavi
" yah, tapi aku hanya merasa kalau aku hanya menjadi beban untuk mu. Kau sudah lelah bekerja, di tambah harus menjaga ku terus " ucap Evil lagi
" karena aku yang ingin menjaga mu, maka dari itu.. aku menikahi mu " ujar Gavi.
Ucapan Gavi, membuat hati Evil kembali tenang. Untuk sekejap, Evil dapat melupakan perasaan bersalahnya karena Corvus yang terus menghantuinya.
" Gavi.. aku.. benar-benar mencintai mu " kata Evil dengan air mata nya yang masih menetes di wajahnya.
Tangan Gavi, mengucap lembut air mata Evil untuk menghapusnya.
Gavi mencium bibir Evil dengan penuh perasaan. Itu seperti, Gavi yang sedang mengalirkan perasaannya melalui sebuah ciuman.
Jiwa Evil kembali terhanyut, ke dalam ribuan tahun lalu saat Evil dan Hali mengadakan perjanjian dalam taman Pigeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVI
Romancebagaimana? apa kita akan benar-benar bahagia kali ini? bukankah tali penghubung kita ini abadi?