Episode 3🍃

92 18 3
                                    

" selamat pagi, Evil " ucap Gavi yang terus saja menatap Evil saat masih tertidur.

" kaa.. kamu, kenapa kamu melihat ku sedekat ini?! " seru Evil malu ketika melihat wajah Gavi yang begitu dekat.

" kenapa? Aku hanya sedang menikmati keindahan karya Sang Pencipta. Kau nampak seperti seorang dewi yang turun dari langit, lalu berpura-pura menjadi manusia " tambah Gavi lagi yang masih menggoda Evil.

" haha.. kau kebanyakkan membaca novel " jawab Evil yang tidak mau kalah dari suami nya itu.

Evil pun mencoba mengalihkan pembicaraan ini dengan melirik ke arah jam dinding.

" bukankah kau akan telat? " ujar Evil.

" hari ini aku agak siangan pergi ke kantor, karena ada sesuatu hal yang harus aku lakukan terlebih dahulu " jawab Gavi lalu bangkit dari tempat tidur.

" kau ingin melakukan apa? " tanya Evil penasaran.

" aku tidak akan menjawabnya, sebelum kau mandi dan bersiap-siap " sahut Gavi sembari mengedipkan matanya.

" duhhh, dia ini kenapa sih, masih pagi tapi sudah mengundang hal-hal yang memancing jiwa dan raga "

gerutu Evil dalam hatinya saat melihat ketampanan suaminya yang bercampur dengan sinar matahari yang masuk dari celah jendela.

---

Gavi dengan sabar menunggu Evil bersiap-siap sembari membaca buku.

Sesekali melihat foto pernikahan mereka yang terpajang besar di kamar sembari tersenyum.

Sesekali melihat foto pernikahan mereka yang terpajang besar di kamar sembari tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gav, aku sudah siap " ucap Evil

" cantiknya.. " sahut Gavi yang lalu dengan cepat menghampiri Evil lalu memegang wajahnya.

" kenapa kau bisa secantik ini? " katanya lagi sembari mengusap lembut wajah Evil.

" aaa.. apa maksudnya " ucap Evil yang tersipu malu.

" aku bertanya-tanya, apa yang sudah aku lakukan di kehidupan sebelumnya, sehingga aku bisa memiliki istri yang secantik diri mu " tambah Gavi lagi yang masih saja memuji Evil.

Cinta dan kehangatan Gavi, seolah menembus setiap dimensi tersembunyi dalam dunia ini.

Tatapan matanya bahkan lebih dalam dari lautan air mata Pigeon, yang membuat Evil semakin tenggelam di dalamnya.

" aku juga sedang bertanya-tanya, apa aku sebaik itu sampai bisa mendapatkan suami yang begitu penyayang seperti dirimu? " balas Evil yang lalu melingkarkan tangannya di pundak Gavi.

Gavi menghirup aroma tubuh Evil yang baru saja selesai mandi itu.

" wangi sekali " bisik Gavi lembut di telinga Evil.

" kau menyukainya? " balas Evil berbisik.

" sangat suka. Aku sampai hampir gila di buat oleh dirimu " kata Gavi dan langsung mencium bibir Evil.

GAVI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang