" Gavi, apa kau tahu? Aku mempunyai cerita yang sangat indah. Dahulu kala, ada sebuah tempat yang bernama Pigeon.. tempat itu adalah tempat terindah bagi 2 insan yang sedang jatuh cinta. Meski bibir mereka tak saling mengucap, tapi mereka dapat merasakan perasaan yang sama dan di sanalah ukiran kisah cinta mereka abadi " ujar Evil yang sembari merebahkan dirinya di pundak Gavi
" wah, cerita yang indah.. kau membaca nya dari mana? " sahut Gavi menanggapi
" aku lupa, tapi aku masih ingat dengan cerita itu " jawab Evil
" lalu? Apa yang terjadi dengan 2 insan itu? " balas Gavi
" mereka bersama namun.. keadaan memaksa mereka untuk menemui akhir yang menyakitkan. Dimana pasangan pria nya mati lebih dahulu dari pada si wanita. Dan membuat wanita itu menunggu ratusan tahun lama nya dalam kesendirian " ucap Evil
Angin berhembus kencang di temani sinar mentari yang cerah. Alunan musik terdengar pelan tak jauh dari tepi pantai, yang sengaja di putar oleh pemilik cafe di pantai itu.
Suara tawa dan canda juga menghiasi hari itu, sebagai pelengkap dari suasana tempat wisata pinggir pantai.
Gavi memejamkan matanya, dan menyandarkan kepalanya ke kepala Evil.
Sesekali Gavi mengelus pelan tangan Evil yang melingkar di lengannya.
" di Pigeon, mereka dapat terbang bersama, menciptakan semuanya sesuai dengan keinginan mereka. " lanjut Evil menceritakan
" betapa senangnya si lelaki ini, ketika ia dapat merasakan masakan ibunya yang telah lama mati karena keajaiban yang di sediakan Pigeon " tambah Evil
Tak terasa dan tanpa sengaja, Gavi menjatuhkan setetes air matanya dan mengenai rambut Evil.
" Gavi? " kata Evil yang merasakan air mata itu sembari menoleh ke arah Gavi
Dengan cepat, Gavi menghapusnya dan bertingkah seolah ada debu yang masuk ke mata nya karena terpaan angin.
" tidak baik kalau kau lama-lama disini, bisa masuk angin. Kita balik ke hotel, yuk? " ajak Gavi mengubah pembicaraan.
Evil yang nampak bingung namun enggan untuk bertanya. Evil hanya berpikir apa itu air mata yang terjatuh karena menangis?
Evil tidak terpikirkan kalau Gavi akan menangis.
Namun, sebelum mereka beranjak pergi. Gavi menjadi sangat waspada karena ia merasakan aura jahat di sekitar mereka.
Matanya sibuk mengamati sekeliling untuk menemukan sumber aura itu.
" aura apa ini " gumam Gavi dalam hatinya.
Belum sepersekian detik Gavi berpikir, tiba-tiba saja ada ombak besar mendatangi mereka. Karena Gavi dan Evil duduk tepat di pinggir pantai.
" Evil! " seru Gavi yang kemudian memeluk Evil dengan erat.
Kejadiannya begitu cepat, sebelum akhirnya banyak orang berdatangan untuk melihat kondisi mereka.
" heiii!! Kalian tidak apa-apa?! " seru penjaga pantai yang berlari dengan panik.
Dan betapa terkejutnya orang-orang disana saat melihat Evil dan Gavi tidak basah sedikitpun. Padahal, sudah jelas-jelas mereka semua melihat kalau Evil dan Gavi benar-benar tersapu oleh ombak besar yang datang mendadak itu.
Bukan orang-orang saja, Evil pun sedikit terkejut kalau dirinya tidak basah sama sekali.
Evil hanya dapat menatap suami nya itu, yang masih tetap memeluknya dengan erat.
" maa.. maaf! Tapi saya sudah menggunakan pengeras suara untuk peringatan ombak tinggi. Namun kalian berdua tidak menghiraukannya " ucap si penjaga pantai lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVI
Romancebagaimana? apa kita akan benar-benar bahagia kali ini? bukankah tali penghubung kita ini abadi?