[0'1]

6.4K 392 15
                                    

siang bolong begini, matahari sedang terik-teriknya, ac tidak dingin, sedangkan teman-teman sekelasmu malah—

"guys guys, merapat geh! gue ada breaking news!"

yap. ghibah. menambah panas suasana kelas saja.

di saat teman-temannya sudah bergabung dan berkumpul membentuk lingkaran, [name] memilih untuk tidak ikut dan lebih baik mengerjakan tugas yang ditinggalkan oleh guru karena jamkos saja.

perempuan yang memimpin perghibahan memulai, "lorang tau gak wakil ketua ekskul futsal yang sekarang?"

sengaja ia menjeda kalimatnya, agar mengundang rasa penasaran yang lain.

"katanya ya anaknya gaber! alias gak beres. gue denger waketu futsal sekarang tuh sering cekcok sama si ketos."

"woah, really?!"

"parahnya dia seangkatan sama kita."

sontak semuanya yang berkumpul itu menjadi heboh. [name] cuma geleng-geleng kepala.

yang lain pun berkomentar, "sayang banget tampangnya cakep, tapi kelakuannya sengklek."

"ish emang siapa sih?!"

"ih masa lo gak tau? cowok paling cakep di angkatan kita itu loh!"

"oh! Itoshi Rin?"

semuanya kompak menyahut, "iya!"

rasanya [name] pernah mendengar nama itu. bukan, tapi memang sering mendengarnya.

kabarnya si Itoshi Rin itu sering kali buat masalah dengan kakak kelas, karena sifatnya yang nyolot dan dinilai tidak sopan.

berbanding terbalik dengan kakaknya yang merupakan siswa teladan dan juga ketua osis.

sebenarnya [name] tidak berniat menguping pembicaraan teman-teman perempuannya, tapi suara mereka sangat keras dan menganggu fokus [name] belajar.

'aku butuh minuman ber-ion.' [name] beranjak dari kursinya.

₊˚ˑ༄ؘ ˘͈ᵕ˘͈

karena masih jam pelajaran dan tidak boleh ke kantin, maka [name] ke koperasi untuk membeli minuman segar di siang ini.

"om, pocari kalengnya 1 ya!" seru [name].

di koperasi ternyata ramai juga. didominasi oleh laki-laki.

om-om koperasi mengambil 2 kalengan pocari sweat. tadi ada satu anak laki-laki yang memesan minuman yang sama dengannya.

"9 ribu ya dek." ucap om kope. [name] pun menyerahkan uang kertas berwarna ungu.

"waduh? gak ada seribuan nih." gumam om itu sambil mencari recehan untuk kembalian.

om-om itu malah menyerahkan uang senilai 2 ribu, "nih, 2 ribu. kalian bagi berdua jadi seribu seribu ya."

"e-eh?" [name] kebingungan. kalau begitu mending tidak usah kembalian saja.

baru saja mau protes, [name] dan si laki-laki diusir duluan karena antrian yang panjang di belakang mereka sudah menunggu.

sekarang [name] terjebak dalam situasi canggung ini.

bodohnya ia baru sadar laki-laki itu adalah orang yang dibicarakan di kelasnya tadi, Itoshi Rin!

benar kata mereka, mukanya nyolot. [name] saja takut untuk menatapnya.

"lo ada seribuan gak?" tanya Rin. "kalo ada, tuker aja." surprisingly Rin memulai percakapan. padahal katanya laki-laki itu pelit bicara!

[name] menggeleng, "itu uangnya buat kamu aja. lagian cuma seribu kan? aku ikhlas kok."

pakai aku-kamu lagi. [name] keliatan seperti orang cupu kan.

[name] ingin cepat-cepat kabur saja karena aura Rin yang begitu mencekam! bikin merinding.

"hei gue gak bisa nerimanya—"

"udah ya? aku mau balik ke kelas, dadah!" [name] sungguhan langsung kabur karena tidak ingin terlibat dengan Rin.

Rin menatap kepergian [name] kemudian beralih ke uang 2 ribuan yang ia pegang. laki-laki itu menggelengkan kepalanya lalu mengantongi 2 ribu itu.

"gue harus tetep balikin."

two of us, 𝓘𝘁𝗼𝘀𝗵𝗶 𝗿𝗶𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang