JB🍑~2

899 107 80
                                    

🍑🍑🍑

"Mamaaa~huks... Oma, Eunha mau ikut Mama huks..." Eunha merengek sembari mengucek matanya yang memerah.

"Sebentar lagi ya cantik, sabar oke, Mama pasti pulang" Seokjin, si oma-oma cantik cetar membahana itu memangku cucunya di teras rumah. Sesekali ikut menyeka air mata di pipi Eunha. Gadis cantik berusia lima tahun.

"Huks... Mama... Ji-Min Mama... Huks.. Eunha takut... huks"

"Eunhaa !" Jimin merosot dari sepeda Yoongi serampangan, hampir saja Yoongi limbung tidak mampu menahan sepeda yang oleng karena Jimin melompat. Eunha terperanjat kemudian merentangkan kedua tangannya.

"Pelan-pelan Minie" gumam Yoongi, ia memarkiran sepedanya di pinggir halaman rumah Jimin. Lalu Yoongi ikut menghampiri Eunha.

"Mama... Huks, Eunha takut"

"Sayang, Maafin mama ya" Jimin segera menggendong putrinya, mengusap punggung seraya terus menghujani kecupan di kepala Eunha.

Yoongi merasa lega, karangan bebasnya menjadi kenyataan tanpa harus ia merasa bersalah pada Jimin. Ternyata Eunha benar-benar menangis tersedu.

"Ada apa cantiknya Mama, kenapa menangis Hmmm... Biasanya tidak begini" Jimin duduk di kursi memangku Eunha yang mulai merasa nyaman. Tangisnya mulai mereda, mata bulatnya berkedip perlahan mengamati Jimin yang merapihkan poninya "Eunha takut"

"Ibu yang salah Jimin, tadi Eunha sedang bermain bola, ibu terlalu kuat menendang sampai-sampai bolanya terlempar jauh kerumah sebelah" jelas Seokjin lalu ikut duduk di samping Jimin.

"Ibu..!?" Jimin mendelik protes.

"Iya.. Iya ibu salah. Maafkan ibu. ibu sudah melarangnya agar tidak masuk ke sana, lalu ibu mengambil bola yang lain di dalam. Tapi kamu tau sendiri anakmu ini persis seperti kamu. Ngeyel ! Saat ibu keluar Eunha sudah tidak ada di halaman"

Jimin menghela nafas "apa Eunha melihat hantu lagi sampai menangis seperti ini ?" dahi Jimin mengerut karena putrinya menggeleng.

"Lebih seram dari hantu" bisik Seokjin sembari merapikan poninya.

"Apa yang lebih seram selain hantu di rumah kosong, ibu" kesal Jimin, Ibu nya senang sekali bercanda.

"Rumah itu tidak kosong lagi Jimin, kita punya tetangga sekarang"

"Benarkah ? Pasti ibu-ibu tua yang galak, semoga" itu suara Yoongi. Hatinya berdoa semoga bukan seorang pria, jelas saja itu akan menjadi kandidat baru di dalam perebutan mendapatkan Jimin. Sudah cukup Namjoon dan Taehyung saja. Yoongi sudah lelah.

"Bukan Yoon, dia pria. Badannya tinggi besar, ototnya kekar" jelas Seokjin semangat.

"Hitam berbulu ? Jangan-jangan itu genderuwo sedang menyamar ibu. Makanya Eunha takut" Jimin khawatir jika putrinya melihat makhluk halus lagi seperti tempo hari. Rumah sebelah mereka sudah cukup lama kosong, wajar jika penghuni lain yang sekarang tinggal di sana.

"Sayangnya dia putih, Jimin. Dan tampan. Ibu yakin dia manusia"

Jimin melotot, berbeda dengan Yoongi yang nampak lesu. Merosot duduk di sudut teras. "Sial !" ucapnya kesal.

"Jadi apa yang dia lakukan sampai membuat Eunha menangis, ibu ?" Jimin mulai kesal. Putri cantiknya sampai ketakutan seperti ini. Ia harus membuat perhitungan dengan si tetangga baru.

"Eunha melempari anjing nya dengan batu, jelas saja pria itu marah"

"Keterlaluan sekali, hanya karena se ekor anjing dia memarahi anak seorang Jimin. Lihat saja aku akan menuntut pertanggung jawaban darinya !" ucap Jimin kesal. Ia mengusap dahi Eunha yang sudah terlelap karena kelelahan menangis.

Janda Bohay [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang