JB🍑~8

639 64 77
                                    

🍑🍑🍑🍑

"Cek ! Cek ! Dan sekarang saat yang di tunggu-tunggu, kami akan mengumumkan pemenang lomba mewarnai hari ini" ucap seorang pembawa acara bertubuh mungil cenderung bantet di atas panggung. Sekali lagi wanita muda itu melempar senyum pada puluhan peserta yang mayoritas anak perempuan. Tentu mereka di dampingi orang tua mereka.

"Juara ke tiga di raih oleh..." semua peserta dan orang tua ikut menahan nafas saat sang presenter dengan kurangajar menahan kalimatnya "Raisya humaira azani !" suara tepuk tangan riuh di salah satu lantai pusat perbelanjaan tersebut. Lalu seorang anak perempuan menggunakan kerudung merah muda di dampingi kedua orang tuanya naik ke atas panggung, menerima hadiah dan juga piala.

Eunha nampak cemberut di sana, lalu Jimin dengan senyum manis memberi semangat. Juga kecupan kecil di atas pipi bulat Eunha yang kini di pangku Jungkook.

Jungkook ?

Ya, Siapa yang tidak tau jika lelaki itu keras kepala ?

Jungkook bersikeras ingin mendampingi Eunha mengikuti lomba mewarnai ini. Jimin bisa apa selain mengangguk dengan terpaksa. Apalagi putrinya sekarang ini tengah lengket sekali dengan tetangga barunya itu. Bahkan setiap Jungkook pulang kerja, Eunha harus menunjukkan pipi bulatnya di depan rumah si Om galak yang nyatanya sekarang sangat Eunha sayangi.

Mungkin Jungkook memakai pelet.

"Dan pemenang kedua adalah...."

Suara di atas panggung kembali mengambil atensi Eunha, juga Jimin. Sedangkan Jungkook lebih memilih mengamati si bohay yang kini duduk di sebelahnya.

Jungkook mengambil ponselnya di saku lalu diam-diam mengarahkan kamera di ponselnya ke arah mereka bertiga. Melihat hasil jepretannya Jungkook mengulum senyum.

"Keluarga kecil yang bahagia" gumam Jungkook tanpa bisa di dengar oleh Jimin bahkan Eunha yang dia pangku. Keduanya fokus pada panggung di mana presenter kembali membuka mulutnya, bersiap membaca kertas kecil yang ada di genggamanya.

"Vania putri wijaya !" si presenter menyambung kalimatnya dengan senyum lebar. Matanya mengedar mencari keberadaan pemenang yang baru saja ia sebutkan. Kemudian seorang anak perempuan dengan rambut ikal naik ke atas panggung bersama ibunya.

Jimin semakin ragu, karena mengingat  hasil goresan krayon Eunha, Jimin hanya bisa mengharap posisi tiga. Dan hingga urutan ke dua, Nama putrinya tidak juga di sebutkan. ia takut putrinya akan pundung jika tidak satupun piala ia bawa pulang.

"Jangan khawatir Jimin, pasti Eunha dapat juara pertama" Jungkook mengusap bahu Jimin, pria itu tau kegundahan hati Jimin. "Apa Mas yakin, aku takut Eunha mengamuk nanti Mas" ucap Jimin dengan berbisik.

"Ada aku, jangan takut" Jungkook menyemangati, tak lupa tanganya kini menggenggam tangan kecil Jimin lalu meremasnya.

Hati Jimin perlahan merasa percaya diri. Ia memang tidak yakin dengan karya Eunha, tapi Jimin tidak perlu risau karena Jungkook menemaninya.

"Dan pemenang pertama adalah....." suara melengking itu kembali mengudara.

Eunha menahan nafas, tangan mungilnya meremas lengan Jungkook yang mendekapnya erat.

"En.." dahi presenter dengan rambut sebahu itu mengerut, membenahi posisi kacamatanya sembari mendekatkan kertas kecil di tangan kiri.

Jimin dan Eunha menunggu dengan gelisah, terlebih huruf E dan n sudah terucap oleh sang presenter.

"Maaf ya adik-adik kakak Yori gugup" Ucapnya sembari berdehem, lalu dengan senyumnya yang manis ia kembali menyambung kalimat yang sengaja ia tahan agar berkesan deg-degan untuk peserta "Selamat untuk adik Enver danish kanz !"

Janda Bohay [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang