Hell no!

341 34 0
                                    

Tandai Typo⚠️

Jangan lupa meninggalkan jejak dengan Follow + Voment!

⛔Dimohon Bijak dalam membaca⛔

Enjoy
&
Happy Reading♡













"Itu muka di kontrol dikit napa, kek mau jatoh ke tanah aja" Zeyfan dari tadi diam memperhatikan raut wajah kedua temannya yang suram.

"Zey kita khawatirin lo karna bentar lagi tahun ajaran baru anjir" Reza geram dengan tingkah zeyfan yang sangat santai, apa dia lupa sebentar lagi akan masuk kembali ke sekolah setelah libur?.

"Bangsat! Gue lupa sumpah, ini gimana tangan ama kaki plus kepala gue di perban. Udah berasa kek mumi gue"

Zeyfan terlihat tampak berpikir keras karena walaupun dia nakal tapi disekolah dia bisa menjaga citranya yang merupakan anak baik, social butterfly serta pemasok prestasi terbanyak dan catat! Dia tidak pernah izin terlalu lama bahkan hampir tidak pernah!.

Meskipun tidak ada tekanan dari kedua orang tuanya tapi pendapat media akan sangat bertolak belakang dengan keadaan yang dia Alami dan akan menyebabkan secerca hinaan kepada keluarganya, dia tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Keknya pas kecelakaan otak agak miring dikit deh, bisa bisanya lo lupa yang kek gitu" Nando menggeleng gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakukan manusia di depannya.

"Gak gak gue gak bisa bikin reputasi gue hancur bisa berabe ntar di gantung ama bokap gue" di dalam kepala yang diperban kain kasa putih itu terdapat otak yang sedang mencari sebuah ide a.k.a jalan pintas agar reputasinya tetap bertahan namun pikirannya buyar setelah medengar suara pintu yang terbuka memperlihatkan kedua orang tuanya bersama saudara kembarnya dan tidak lupa juga ada Vano disana.

"Ma mama papa? Kalian udah sampe ternyata hehehe" dia tidak bisa apa apa sekarang selain memperlihatkan wajah tanpa dosa.

"Yaampun sayang kenapa badan kamu di perban seperti ini?" Nyonya orca yang sudah khawatir sejak di jalan tadi langsung mendekati anaknya untuk melihat keadaannya secara jelas.

"Anu ma.. retak dikit doang kok" Zeyfan berusaha setenang mungkin agar mamanya tidak khawatir.

Netra zeyfan kini terfokus pada adiknya yang sedari tadi saat masuk langsung duduk di sofa memainkan gamenya, dia memperhatikan wajah adiknya lekat lekat dan seketika muncul ide cemerlang di otaknya membuat bibirnya terangkat sedikit tanpa diketahui orang orang.

"Boy, sepertinya kau harus beistirahat cukup panjang paling tidak untuk 1 semester karena dua hari lagi kau akan kembali bersekolah. Papa akan mengirim surat izin ke sekolahmu" Ucap Tuan orca sambil berjalan mendekati anaknya.

"Nggak pa, zey gak mau izin akh" Zeyfan menggelengkan kepalanya terlalu kuat sehingga menyebabkan denyutan di kepalanya.

"Papa tau kamu mengkhawatir sesuatu yang tidak seharusnya kamu anggap serius, biarkan saja hal itu dan fokuslah beristirahat" ia tau apa yang putranya khawatirkan dan memang saat seseorang terjatuh disitulah orang lain akan mengambik kesempatan seperti menari diatas penderitaan orang lain.

"Maaf, tapi bisa kalian keluar dulu? Kecuali Narra. Ada hal yang harus dibicarakan dengannya" Narra yang mendengar namanya di sebut mengangkat sebelah alisnya dan melihat ke arah saudaranya. Sedangkan yang lain pergu keluar untuk memberikan ruang kepada kedua pinang di belah dua itu.

HIDE AND SEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang