NIRO PULANG melewati jalan memutar. Aku tidak tahu alasannya, tapi dia ganteng seperti biasa.
Tiba di lapangan tanah merah yang berbatasan dengan kebun warga, Niro celingukan mencari sesuatu.
Aku sempat mengira dia mau bertemu anak buahnya dan bertukar informasi terkini. Siapa tahu Niro benar-benar CEO muda kaya raya, atau bos mafia, atau ... ketua geng motor terkenal dari Italia? Yang mana pun boleh. Aku suka Niro apa adanya.
Perkiraanku salah semua. Yang menghampiri cowok itu ternyata adalah enam ekor anak kucing belang tiga. Niro segera mengeluarkan sebuah plastik hitam. Belakangan aku tahu bahwa isinya adalah tulang-tulangan aneka rasa---ayam, ikan, dan entah sapi atau kambing, bercampur jadi satu.
Keenam anak kucing itu mengeong menggemaskan. Mereka makan dengan lahap dan Niro tetap berjongkok di sana, seperti seorang kakak menemani adiknya makan enak.
Sayang sekali yang bisa kulihat dari tempat persembunyian hanya punggung indahnya. Tetapi, aku seratus persen yakin Niro sedang tersenyum. Karena itulah aku buru-buru mengabadikan pemandangan langka di depan sana.
Foto punggung Niro yang dihiasi sinar matahari sore. Aku mendapatkan banyak hal bagus hari ini. Fotonya akan kucetak agar bisa dipajang di Sudut Niro dalam lemari rahasiaku.
Niro pasti sangat suka kucing dan aku menyukai sisinya yang itu. Aku bisa mendengar tawa pelannya saat menunggu di balik semak-semak dan tumpukan puing.
Hari yang indah.
Malam sudah menjelang saat dia akhirnya berpisah dengan anak-anak berbulu itu. Kucing-kucing mengeong pergi, lalu Niro, dengan senyum tipis di wajah manisnya, menoleh tepat ke arah tumpukan puing dan rerimbunan semak tempatku bersembunyi sejak satu setengah jam lalu.
Kakiku lemas. Kalau dia memergokiku, habis sudah semuanya. Kalau sampai dia tahu apa yang aku lakukan ....
Niro berbalik pulang, seolah tidak terjadi apa pun dan memang tidak terjadi apa pun. Adegan aku yang tertangkap basah sepertinya hanya khayalan semata.
Syukurlah.
Aku menghela napas lega dan kembali mengikutinya.
Syukurlah.
Aku tidak jadi menghilangkan nyawaku sendiri karena tidak sanggup menahan malu.
Syukurlah.
Ketidaktahuan Niro yang kali ini menyelamatkan aku.
Syukurlah.
🔹••• 💠 •••🔹
Sudah lebih dari dua belas kali aku berniat menyapa Niro di sekolah. Hanya menyapa. Seperti teman-teman yang lain. Sebuah sapaan normal yang ramah. Namun, lebih dari dua belas kali pula aku menggagalkan niat itu tanpa alasan.
Rasanya menakutkan.
Namun, aku tidak bisa menahan cinta yang terlanjur mengakar. Niro sudah menjadi bagian dari alasan utamaku tetap bangun di pagi hari.
Aku menyukainya.
Aku ingin dia menjadi milikku seutuhnya. Seluruh tubuhnya, mulai dari kulit sampai organ dalam.
Aku tidak akan melukainya sebagaimana cinta yang mencoreng-moreng wajah dewa perkasa. Aku juga tidak bisa menyentuhnya. Niro menyilaukan selayaknya matahari memikat Icarus¹. Tidak ada sayap yang cukup kuat untuk membawaku padanya.
Jadi, di sanalah aku. Berusaha untuk tidak bunuh diri dengan merajut bulu-bulu sayap yang akan menerbangkan aku ke langit cinta.
Berjarak tiga dari gerbang rumah Niro, ada serumpun semak, bunga-bunga liar, dan pohon besar yang nyaman dinaiki dahan-dahannya. Aku menjadikannya sebagai markas. Dari sana, tampaklah jendela kamar Niro yang tidak pernah ditutup.
Aku puas dengan memandangi matahariku dari kejauhan. Mengabadikannya dalam selembar foto. Lalu ... suatu hari nanti saat aku menemukan mantra anti-panas yang terbukti ampuh, akan aku rengkuh matahariku.
Kelak kami akan bersama.
Niro akan menjadi makhluk agung dalam hatiku.
Malam ini Niro berlama-lama memandang langit dari jendela. Dia tersenyum, sangat manis dan aneh. Dari sekian banyak potret yang kuambil diam-diam, foto itulah yang paling terasa ...
Menakutkan.
Aku tidak bisa membuangnya jauh-jauh meskipun ingin.
Pukul setengah sebelas malam, aku pulang dengan perasaan waswas.
________________🥀
~to be continued~Note
¹ Icarus: tokoh dalam mitologi Yunani yang mati karena mencoba terbang mendekati matahari dengan bantuan sayap buatan ayahnya (yang merupakan pengrajin ulung).Bekasi, 3 September 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushing Crush
Teen FictionNyaris semua tentang Niro adalah misteri tak terpecahkan. Terlalu banyak kemungkinan; terlalu sedikit kepastian. Bisa jadi cowok itu adalah anak mafia yang kabur karena ogah dijodohkan. Bisa jadi dia sebenarnya CEO muda-kaya raya yang hunting pasang...