Putra mahkota Padjajaran BAB 3.

432 33 1
                                    

Saat ini Raden kian Santang sedang berada menjalankan ibadah sholat Zuhur di wisma nya.

Raden kian Santang.
"Ya Allah kenapa cobaan selalu silih berganti menerpa hamba, apa yang
Harus hamba lakukan untuk melindungi rakyat Padjajaran bantu
Lah hamba mu ini ya Allah"batin Raden kian Santang dalam doanya.

"Sebaiknya aku mencari ibunda
Aku sangat butuh ibunda sekarang"
Ucap Raden kian Santang.

Setelah membereskan alat sholat nya Raden kian Santang langsung keluar
Dari wisma dan langsung ke wisma ibunda nya ratu subang larang.

Skip wisma ratu Padjajaran.

Wisma ratu subang larang.

Raden kian Santang.
"Prajurit apa bunda ku, bunda Subang larang ada di dalam" tanya Raden kian Santang pada prajurit yang menjaga wisma ratu Subang larang.

Prajurit : mohon ampun gusti Raden,
Gusti ratu Subang larang ada di dalam sedang istirahat Gusti Raden .

Raden kian Santang.
"Baiklah "

CKLEK - pintu wisma ratu Subang larang terbuka masuk lah Raden kian Santang.

Raden kian Santang.
"Bunda" panggil Raden kian Santang

Ratu Subang larang yang sedang melihat taman dari jendela wisma nya terkejut saat putra bungsunya
Memanggil dirinya.

Ratu Subang larang.
"Putraku, putra ku kian Santang ada apa nak kau terlihat sedang muram apa ada yang menganggu pikiran mu
Putra ku kian Santang" ucap ratu Subang larang yang seakan tau kerisauan sang putra.

Raden kian Santang lalu menghampiri dan berlutut di hadapan sang bunda dan merebahkan kepalanya di pangkuan sang bunda, lalu bunda Subang larang
Mengusap pelan rambut putra bungsunya.

Raden kian Santang.
"Bunda apa kah ananda tidak bisa
Hidup tenang sedikit saja , kenapa
Para golongan hitam itu selalu menganggu ketenangan ku bunda" ucap Raden kian Santang.

Bunda Subang larang yang mendengar keluh kesah putra bungsunya membuat dirinya terenyuh .

Bunda Subang larang.
"Bersabarlah putra ku kian Santang,
Setiap ada cobaan pasti ada hikmah di balik cobaan itu, ini adalah cobaan,
Yang harus kau terima putra ku kian Santang,tapi ingat lah kami ibunda mu ,para Raka mu, yunda mu, serta Rayi Rayi mu akan selalu berada di sisi mu nak tentu harus kau ingat

Ayahanda mu, kanda prabu juga
Akan, selalu bersama dirimu" ucap
Bunda Subang larang.

Raden kian Santang lalu mendongkak
An kepalanya dan dilihat lah mata indah sang bunda dan langsung memeluk nya.

Raden kian Santang.
"Terimakasih bunda selalu ada untuk ananda saat ananda tidak kuat
Menghadapi ujian yang Allah berikan
Pada ananda, ibunda ananda mohon ijin pada bunda untuk melakukan patroli di perkampungan malam ini"
Ucap Raden kian Santang.

Ratu Subang larang.
" Bunda mengijinkan nya putra ku,
Hanya saja jaga diri mu baik baik
Putra ku kian Santang" ucap bunda Subang larang yang langsung memeluk putra bungsunya,
Dan di balas dengan erat Raden kian Santang.

Raden kian Santang.
"Bunda hari ini, ananda ingin
Menghabiskan waktu bersama,
Bunda"ucap Raden kian Santang
Yang masih dalam pelukan hangat sang bunda.

Prabu Siliwangi yang kebetulan ingin
Menemui ratu Subang larang melihat putra bungsunya disana dan mendengar semua ucapan sang putra,
Membuat dirinya merasa marah akan takdir yang putra bungsunya jalani.

Lalu prabu Siliwangi menghampiri
Keduanya dan mengusap kepala sang putra, dirinya paham benar atas apa
Yang di rasakan putra bungsunya.

Prabu Siliwangi.
"Putra ku kian Santang, kau tidak sendirian masih ada ayahanda yang akan terus berada di samping mu,
Para Raka mu ,yunda serta Rayi mu
Yang Akan terus menjaga mu putra ku
" Ucap prabu Siliwangi.

Putra Mahkota Padjajaran.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang