Putra Mahkota Padjajaran BAB 6

419 34 6
                                    


Masih di hari yang sama dan waktu yang sama, Raden kian Santang saat ini masih bersama kedua Rayi nya dewana dan Surosowan,kedua Rayi
Itu sangat senang akhirnya dapat,
Menghabiskan waktu bersama dirinya.

Dan saat ini ketiga nya sedang beristirahat di aula utama istana ,
Sedang istirahat bersama para saudaranya.

Raden surawisesa.
"Kalian ajak kemana Raka kian Santang tadi" tanya Raden surawisesa pada kedua Rayi nya.

Raden Surosowan tidak langsung,
Menjawab dirinya nya malah menggoda sang Raka dengan tiduran
Di pangkuan Raka nya kian Santang.

Raden Surosowan.
"Memang nya kenapa Raka ,
Tadi kami habis jalan jalan di sekitar
Taman , ya kan Raka ,Rayi dewana"
Ucap Raden Surosowan yang membuat surawisesa menjadi kesal
Sendiri.

Raden kian Santang tau jika ketiga Rayi nya ini sedang memperebutkan
Diri nya kian Santang memaklumi,
Nya setiap hari bertemu namun mereka tidak pernah menghabiskan
Waktu bersama karena kian Santang terlalu sering menghabiskan waktu bersama golongan hitam yang selalu
Membuat kekacauan di Padjajaran.

Raden kian Santang.
" Hufff , kalian ini ada ada saja,
Hmm ,Raka Abikara yang lain pada
Kemana aku tidak melihat mereka semua" ucap Raden kian Santang.

Raden Abikara.
"Raka yang lain saat ini sedang berada di Balairung bersama ayahanda ntah ,
Sedang membicarakan apa mereka" ucap raden Abikara.

Raden kian Santang paham karena merasa mengantuk setelah seharian ,
Menghabiskan waktu bersama kedua
Rayi nya Raden kian Santang memutuskan untuk tiduran di samping sang Raka dengan menjadikan paha Raka kembarnya sebagai bantalan kepalanya.

Raden kian Santang.
"Raka aku ingin tiduran di pangkuan Raka " ucap Raden kian Santang
Yang merebahkan kepalanya di paha kanan Raka nya, tidak berapa lama kemudian kian Santang tertidur setelah beberapa jam memejamkan ,
Matanya tanda jika dirinya saat ini
Sedang lelah dan butuh sandaran dari
Keluarga nya.

Raden surawisesa.
"Raka kian Santang sudah tertidur Raka , " tanya Raden surawisesa.

"dia baru saja tertidur Rayi, Rayi kian Santang pasti sangat lelah sebagai putra mahkota dia memiliki tanggung jawab yang besar untuk melindungi Padjajaran dari golongan hitam,
Terkadang setiap kali melihatnya bertarung dirinya selalu saja suka,
Membuat kita merasa cemas" ucap Raden Abikara

Raden surawisesa dan kedua Rayi
Mereka setuju dengan apa yang Abikara ucapkan memang kenyataannya Seperti itu Raden kian Santang memang sangat suka membuat keluarga nya senam jantung.

Entah datang dari mana keenam Raka mereka dan Raden gagak ngampar menimpali ucapan Rayi kembar nya abikara.

Raden gagak ngampar.
"Kau benar Rayi, terakhir saat kita habis meninjau perkampungan dan kita di serang rompang nenek peyot itu dan bedebah saloka, tapi untungnya seperti yang prahasini katakan dirinya tidak bisa di lukai jurus apa pun atau pusaka apa pun " ucap Raden gagak ngampar.

All- asds.
"Raka" kaget keempat Rayi mereka.

Raden surawisesa.
"Raka kau menganggetkan kami saja,
Malam itu ya, Aa, benar malam saat nenek peyot itu ingin membuat aku celaka dengan jurus busuk nya itu ,
Tapi Raka kian yang kena karena
Melindungi ku" ucap surawisesa.

Yang langsung di balas sinis
Oleh Rayi nya Surosowan.

Raden Surosowan.
"Ya dan itu aku sempat tidak bisa ,
Tidur karena takut kehilangan Raka kian Santang, Raka apa Raka kian Santang tidak bisa menjalani hidup,
Dengan normal tanpa gangguan dari
Manusia terkutuk seperti mereka" ucap Raden Surosowan yang kesal dengan ulah para golongan hitam.

Raden dewana mendadak menjadi ,
Masam wajah nya saat nama golongan hitam itu di sebut namanya,
Jika bisa dia ingin sekali mengebom
Para golongan hitam itu sungguh ,
Dewana sangat tidak suka melihat,
Raka yang baru saja dia kenal sedih.

Raden dewana.
"Huh, Raka Surosowan itu benar ,
Ingin rasanya aku menghajar mereka
Raka ," ujar Raden dewana.

Ucapan kedua Rayi nya itu di dengar ketujuh Raka mereka minus kian Santang yang masih tertidur pulas,
Layang Kusuma lalu menghampiri Rayi kembar nya dan dengan perlahan ,layang Kusuma mengusap
Kepala Rayi nya dengan penuh kasih sayang.

Raden layang Kusuma.
"Kita mungkin bisa melindungi,
Raka kalian dari jauh walau bagaimanapun Raka kalian juga seorang ksatria yang tangguh dan ,
Tidak akan pernah tumbang meski

Seperti apa kekuatan lawannya,
Ingatlah selalu Rayi doakan agar
Raka kalian selalu di lindungi sang pencipta itulah yang bisa kita lakukan
Untuk nya sekarang" ujar Raden layang Kusuma.

Raden walangsungsang menatap
Sendu Rayi bungsu nya dirinya sungguh tidak menduga di usianya,
Yang masih sangat belia ini Rayi
Bungsu nya sudah mendapatkan ujian hidup yang maha kuasa namun sebagai seorang kakak dirinya bersumpah tidak akan pernah meninggalkan sang adik apa pun yang terjadi nanti .

Raden walangsungsang.
"Aku tidak akan membiarkan Rayi,
Kian Santang menghadapi Manusia
Terkutuk seperti mereka seorang diri
Raka , Rayi" ucap nya pada Raka dan
Rayi nya yang lain.

Tidak lama kemudian Raden kian
Santang terbangun dari tidurnya,
Karena sudah memasuki waktu zuhur

Raden kian Santang.
"Raka, Rayi kalian disini sudah tengah hari ya" ucap Raden kian Santang.

" Maaf Raka , Rayi apa kami menganggu tidur Raka" tanya saudara kian Santang.

Raden kian Santang tersenyum menanggapi pertanyaan Rayi nya.

Raden kian Santang.
"Tidak Rayi , ini sudah tengah hari
Sudah waktunya Raka bangun dan beribadah, Raka , Rayi aku mau ke surau dulu di dekat perkampungan
Assalamualaikum/sampurasun" ucap
Nya pada semua saudara nya , namun
Abikara segera menghentikan Rayi nya.

Raden Abikara.
"Tunggu Rayi , Raka ikut bersama mu
Raka juga mau ke surau" ucap Raden Abikara yang langsung mengejar Rayi nya.

Akhirnya Raden kian Santang ke surau, bersama Raka kembarnya Raden Abikara, sesampainya di surau
Betapa terkejutnya Raden kian Santang, melihat sudah banyak warga
Yang menunggu dirinya untuk
Melakukan sholat berjamaah.

Raden kian Santang.
"Loh paman sekalian kenapa belum
Mulai sholat nya ingat paman sebagai,
Seorang muslim kita tidak boleh telat menjalankan sholat" ujar Raden kian Santang.

Para warga yang mendengar nya,
Sangat tersentuh karena putra mahkota mereka sungguh taat pada agamanya seorang warga menjawab,
Pertanyaan Raden mereka.

Warga: begini Raden, kami teh ingin,
Sholat berjamaah, kami ingin Raden
Yang menjadi imam sholat berjamaah
Kami Raden.

Raden kian Santang dan Abikara tersenyum mendengar nya.

Raden kian Santang.
"MasyaAllah , paman baiklah mari kita sholat berjamaah , apa paman
Sekalian sudah mengambil air wudhu" tanya Raden kian Santang.

Warga : kami sudah mengambil air wudhu Raden.

"Baiklah kalau begitu silahkan,
Paman sekalian rapatkan barisan berjamaah nya agar sholat berjamaah kita tidak di ganggu syaton paman" ucap Raden kian Santang.

Warga : baik raden.

Setelah usai menjalani kan sholat berjamaah bersama para warga Raden kian Santang sedikit memberikan nasehat pada warga nya.

Setelah memberikan sedikit nasehatnya Raden kian Santang dan
Abikara kembali ke Padjajaran .

Skip istana Padjajaran.

Raden Abikara.
"Setelah ini kita langsung ke aula perjamuan untuk makan siang Rayi,
Lalu setelah nya apa yang akan kau
Lakukan" tanya Raden Abikara pada adiknya.

Raden kian Santang.
"Setelah ini aku ingin menghabiskan waktu bersama kalian semua Raka,
Karena jarang sekali aku menghabiskan waktu bersama kalian
,Aku rindu kebersamaan kita" ucap
Raden kian Santang.

Raden Abikara paham benar keinginan Rayi nya ini .

"Nanti Raka akan bilang pada yang lain nya untuk berkumpul di taman belakang istana " ucap Raden Abikara.


Bersambung.

Putra Mahkota Padjajaran.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang