Putra mahkota Padjajaran BAB 1

664 34 4
                                    

Setelah penobatan selesai semua
Orang meninggalkan Balairung dan
Rakyat Padjajaran meninggalkan
Halaman istana dan saat ini Raden kian Santang sedang duduk melamun
Di taman belakang istana saat dirinya
Di temani rakanya layang Kusuma
Dan juga walangsungsang.

Raden walangsungsang sangat tau
Sifat Rayi bungsu nya dia sangat
Tidak menginginkan ini semua
Menjadi putra mahkota adalah
Masalah bagi dirinya sungguh kian
Santang ingin kabur dari istana
Jadinya.

Raden walangsungsang.
"Rayi apa ya sedang kau pikirkan
Raka perhatikan sedari tadi kau
Melamun Rayi" ucap walangsungsang
Pada Rayinya.

Raden kian Santang lalu menoleh dan
Membalikan tubuhnya menghadap
Rakanya.

Raden kian Santang.
"Raka kenapa harus aku yang kalian
Pilih untuk menjadi putra mahkota
Raka, dari sekian banyak saudara ku
Raka kenapa harus aku" ucap Raden kian Santang sedih .

Raden walangsungsang.
"Rayi bagi kami kau memang cocok
Untuk menjadi putra mahkota Rayi"
Ucap Raden walangsungsang.

"Alasannya Raka , berikan aku alasan kenapa aku cocok menjadi putra
Mahkota Raka kenapa," tanya Raden kian Santang pada rakanya.

Raden layang Kusuma.
"Rayi ini sudah takdir dari Allah
Mau tidak mau kau harus menerima semua dengan lapang dada Rayi
Kami akan disini menjaga dan
Membantu mu Rayi kau tidak seorang diri" ucap Raden layang Kusuma sambil memeluk Rayi bungsu nya.

Raden kian Santang.
"Raka bisakah Raka menemani aku berkeliling perkampungan Raka
Aku ingin melihat perkembangan warga" ucap Raden kian Santang.

Sebelum sang Raka menjawab Raden Abikara dan surawisesa sudah menyela nya.

Raden Abikara/surawisesa.
"Kami akan menemani mu Raka/i" ucap keduanya.

Raden gagak ngampar/layang Kusuma/ walangsungsang.
"Hufff, baiklah jaga Raka/i kalian,
Jangan sampai Rayi mu terluka Abikara" ucap Raden gagak ngampar

"Satu lagi bawalah Senopati yudhakara dan beberapa prajurit
Untuk menjaga kalian" ucap gagak ngampar lagi.

Raden surawisesa tentu akan menjadi yang terdepan menjaga Raka kesayangannya dari para golongan
Hitam begitu juga Abikara yang tidak
Akan membiarkan Rayinya terluka
Sedikit pun.

Raden surawisesa.
"Raka gagak ngampar dan Raka walang tenang saja kami akan melindungi dan menjaga Raka kian Santang , bukan begitu Raka Abikara"
Ucap surawisesa pada kedua Raka sulung nya .

Yudhakara: kalian tenang saja
Raden Abikara,aku dan juga Raden surawisesa akan menjaga Raden kian Santang dan aku tidak akan membiarkan nyi rompang bahkan komplotan nya itu menyentuh dirinya

Raden layang Kusuma.
"Baiklah ku percayakan ketiga Rayi
Kami padamu yudhakara dan kalian
Berhati hatilah dan ingat sebelum sore kalian harus segera pulang
Keistana " ucap Raden layang Kusuma

Berangkatlah Raden kian Santang
Bersama Raka dan Rayi nya dengan
Di jaga Yudhakara serta beberapa
Prajurit dan sekarang mereka sudah berada di pasar kota raja di mana
Aktivitas warga banyak di lakukan
Disini.

Warga : iya benar akhirnya kita memiliki putra mahkota juga ya kang dan aku berharap Raden kian Santang
Melindungi kita semua dari teror ni
Rompang dan komplotannya itu.

Warga 2 : mereka masih menganggu
Ya kang kenapa tidak kita adukan saja pada Raden kian Santang dan lain nya

Warga 3 : mana berani kang kita mengadu yang ada nyawa kita melayang di tangan para golongan hitam itu atuh kang

Tanpa warga itu sadari perkataan
Mereka di dengar Raden kian Santang
Juga di dengar Abikara dan surawisesa keduanya sudah mencengkram tangan mereka.

Putra Mahkota Padjajaran.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang