Putra Mahkota Padjajaran BAB 5.

506 33 9
                                    


Kian Santang langsung beristirahat setelah prahasini dan tabib mengobati nya , untung saja kian
Santang tidak mudah untuk di lukai
Hingga Mudah untuk mempercepat,
Kesembuhan nya.

Bahkan saat ini Raden kian Santang,
Sedang bersemedi untuk memulihkan tenaga dalam nya yang sempat kacau akibat jurus rawa rontek milik nyi
Rompang.

Tidak lama kemudian semua keluarga
Raden kian Santang masuk kedalam,
Balai pengobatan untuk melihat ,
Kondisi putra/saudara mereka
Raden surawisesa dan Abikara merasa tenang saat melihat saudara mereka baik baik saja dan sekarang,
Akhirnya Abikara bisa bernafas dengan tenang.

Raden Abikara.
"Syukurlah Rayi kian Santang baik baik saja , prahasini apa Rayi kian akan baik baik saja dari jurus terkutuk itu" ujar Raden Abikara.

Prahasini: Raden kian Santang anak ,
Yang kuat dan juga mampu menyembuhkan luka dalam nya sendiri Raden, jadi untuk jurus seperti rawa rontek milik nyi,
Rompang itu tidak ada apa apa nya
Bagi Raden kian Santang, namun dirinya hanya bisa di lukai dua benda pusaka, yaitu pedang Maya atau pedang Syamsir milik Raden layang Kusuma,dan pedang Zulfikar milik ,
Raden kian Santang sendiri.

Ucap Prahasini yang membuat raden,
Layang Kusuma terkejut nampaknya
Dirinya harus berhati-hati jika mengunakan pedang miliknya tersebut agar tidak melukai diri,
Rayi kesayangannya.

Raden Abikara.
"Seperti itu rupanya, astaghfirullahaladzim, ayahanda bukan kah dulu Rayi kian Santang pernah melukai dirinya sendiri" ucap nya pada sang ayahanda.

Prabu Siliwangi teringat kejadian yang terjadi beberapa tahun yang lalu
Dimana saat ketiga ibunda kian Santang dan Rayi nya surawisesa di Tawan Pati raga dan golongan hitam lainnya hanya untuk mendapatkan,
Darah suci milik nya.

Prabu Siliwangi.
"Ya , ayahanda masih mengingat nya,
Itu terjadi tiga tahun yang lalu saat
Itu Pati raga dan golongan hitam lainya menyerang istana dan menyandra ketiga ibunda mu dan Rayi mu surawisesa, untuk memancing Rayi mu kian Santang,
Dan mendapatkan darah suci milik nya"ucap prabu Siliwangi, layang kusuma yang memang belum lama
Kembali ke istana Padjajaran terkejut
Seraya berkata.

Raden layang Kusuma.
"Lalu ayahanda, apa mereka mendapatkan darah suci milik Rayi
Kian Santang" ucap Raden layang Kusuma, yang di jawab langsung oleh
Ibunda nya ratu ambet kasih yang
Saat ini sedang duduk di samping putra bungsu yang sudah di anggap nya seperti putra kandungnya sendiri.

Ratu Ambet kasih.
"Ya, mereka berhasil mendapatkan darah suci milik Rayi mu dengan,
Cara Rayi mu memotong urat nadi
Nya sendiri agar kami semua selamat,
Dari tangan Pati raga dan komplotannya itu, dan itu membuat
Rayi mu , Nanda kian Santang sempat tidak sadarkan diri dan diri nya hanya bisa di sembuhkan oleh seorang syekh saat itu putra ku layang Kusuma" ucap bunda Ambet kasih.

Semua saudara kian Santang menggeram marah atas perbuatan
Golongan hitam itu , Raden Abikara
Juga sangat marah dirinya bersumpah akan membalas mereka lebih dari apa yang Rayi nya rasakan.

Dan akhirnya kian Santang selesai,
Dari semedinya diri nya terkejut
Melihat semua keluarga nya ada
Di dalam balai pengobatan sekarang.

Raden kian Santang.
"Ayahanda, ibunda Raka ,Rayi
Sejak kapan kalian masuk" ucap Raden kian Santang.

" Kami baru saja masuk Rayi,
Bagaimana kondisi tubuh mu apa sudah lebih baik" ucap rakanya Raden Abikara.

Raden kian Santang.
"Alhamdulillaah,tubuh ku sudah baik baik saja Raka lalu kenapa kalian seperti orang ketakutan gitu Rayi surawisesa,Rayi Dyah Sawitri" ucap Raden kian Santang,yang langsung
Di peluk kedua adiknya.

Raden surawisesa.
"Raka , syukurlah Raka sudah baik baik saja kami takut kehilangan Raka
Cukup tiga tahun yang lalu Raka terluka kami tidak ingin Raka terluka lagi dan tidur panjang lagi " ujar Raden surawisesa.

Putra Mahkota Padjajaran.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang