Luka dalam Dendam

43 4 0
                                    

Penuhilah segalanya....
Dendamlah selamanya....
Hatimu sudah terlanjur terluka....
J

angan maafkan....


Mereka para badut mainan....
Berlagak sok jagoan....
Di depan khayalak....
Merasa diri paling benar....

Apa Anda tak punya kaca?

****

Human Eksperiment Season 9 chapter 9 "Luka Dalam Dendam"

****

BoBoiBoy hanya milik Monsta, saya hanya meminjam karakternya.
Fanfic dalam cerita ini, tidak bermaksud untuk mendahului Monsta.
Adegan kekerasan maupun kata kasar dalam cerita, mohon untuk tidak di tiru!!.

¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤

Menabrak siapapun yang menghalangi jalannya. Ia berlari seperti orang kesetanan di koridor rumah sakit. Tanpa mempedulikan tatapan orang-orang berikan padanya. Hanya satu yang ia pikirkan. Gak! Gak mungkin... Ia pasti masih hidup!! Jangan berprangsangka buruk Crys.... batinnya berusaha mengabaikan perasaan buruknya.

Sesampainya di ruangan yang ia tuju, ia melihat suster menutup wajah seseorang yang paling berarti dalam hidupnya dengan kain kafan.

"BERHENTI!! APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH?!!" gertak Crys menyingkirkan kain kafan yang menyelimuti tubuh sang istri.

"Sayang bangun yuk... Kamu dengarkan sayang? Hei ayo bangun aku janji takkan mengabaikanmu lagi... Jadi, ayo bangun sayang...." lirihnya menggenggam erat tangan sang istri yang tak lagi bernyawa.

"Saya tahu ini menyakitkan, tapi Anda harus tetap mengikhlaskannya tuan," ucap suster dengan lembut.

"Katakan padaku apa yang terjadi...."

¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤~•¤

Crys pulang kerumah dengan keadaan berantakan. Para pelayan dan bodyguard di rumahnya pun terkadang khawatir dengan kesehatan sang majikan.

"T-tuan besar baik-baik saja?...." tanya salah satu pelayan menatap khawatir.

"Aku baik-baik saja berhenti bertanya!"

Ia berjalan menuju kamarnya. Knop pintu di buka. Betapa terkejutnya dirinya melihat seorang gadis dengan santainya tidur-tiduran di kasur dia dan alm Istrinya.

"SIAPA KAU?!!"

Gadis itu mengubah posisinya yang awalnya telentang menjadi berhadap dengannya.

"Ah- sensei lama banget sih? Padahal aku sudah menyiapkan hadiah loh buat sensei~" Gadis berusia 25 tahun itu menatap sang guru tercinta dengan pandangan yang sulit di artikan.

"HERNILA NALIYA? APA YANG KAU LAKUKAN DI TEMPAT SAYA?!! TIDAK TAHU MALU?!!"

"HERNILA NALIYA? APA YANG KAU LAKUKAN DI TEMPAT SAYA?!! TIDAK TAHU MALU?!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Human Eksperiment Season 9 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang