Tujuan Hidup

31 2 0
                                    

Wahai bulan sabit penerang langit dan bumi.
Auman serigala di malam yang dingin ini.
Semanggi empat daun tanda keberuntungan.
Selamat datang di hari pembalasan. 

Bunga persik semanis janji.
Kupu-kupu seindah pelangi.
Awan hitam putih pertanda kehidupan.
Cinta buntu penanda tujuan. 

****

Human Eksperimen Season 9 Chapter 15 "Tujuan Hidup."

****

BoBoiBoy hanya milik Monsta. Saya hanya meminjam karakternya saja.
Fanfic dalam cerita ini, tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.

Warning!! Adegan kekerasan maupun kata kasar dalam cerita, mohon untuk tidak di tiru!!.

****

Fly menatap datar thunder, tatapannya begitu kosong seperti sebuah boneka tanpa jiwa hanya api dendam yang menjadi nyala cahaya di manik sapphirenya.

Thunder membeku melihat tatapan Fly, tubuhnya tidak ingin bergerak sesuai yang diperintahkan otaknya. Fly mengeluarkan belati beracun, ia mundur selangkah dan dengan menukik ke arah kanan ia bersiap menusuk leher thunder dengan pisau belati yang ia pegang.

Thunder dengan cepat melompat ke arah kirinya menjauh satu meter dari Fly, jika saja thunder tidak segera menghindar mungkin ia sudah meninggal karena racun. Fly berdecak kesal dan tanpa memberi jeda, ia menyerang thunder membuat Thunder harus selalu menangkis serangan Fly.

"HENTIKAN FLY!" teriak Thunder.

"AKU TIDAK BODOH! BERSIAPLAH MENEMUI AJALMU!" Fly terus menyerang Thunder, langkah nya yang secepat Chita membuat Thunder terpojok tidak bisa memberikan serangan balik pada Fly.

Fly melompat ke atas Thunder dan melemparkan pisau belatinya, Thunder menangkis serangan tersebut membuat pisau belati terlempar jauh. Tanpa rasa bersalah Fly menjadikan kepala Thunder sebagai pijakan untuk melompat mengambil pisau belatinya, Thunder segera tersungkur ia menancapkan pegangan pedangnya ke lantai dengan cepat memutar badannya untuk memberi serangan kejutan pada Fly tetapi Fly dengan mudah menahannya.

Sring!!  Krik!! 

Gesekan besi begitu nyaring terdengar menunjukkan seberapa besar kekuatan keduanya untuk mengalahkan salah satu dari mereka.

*###################*

Ima hendak pergi meninggalkan jasad Naliya setelah membuat jasadnya tidak dikenali lagi.

klak

Sebuah pistol muncul di belakang Ima membuatnya berbalik dan melihat Re yang sedang memegang pistol sedangkan dibelakangnya terdapat Rain.

"Sebaiknya kau segera menyerahkan dirimu ke polisi," ucap Re dingin.

Ima hanya menatap dingin Re bersama Rain, tatapannya menunjukkan kekosongan.

*##################*

"Huaaa! Arghh! KENAPA AKU MELAKUKANNYA?! ADIKKU!" Teriakan parau Flora menggema, teriakan yang penuh rasa bersalah dan menyayat hati.

"RIYU!"

Tangisan Flora tidak berhenti ia memeluk tubuh tak bernyawa adiknya dengan erat, ia berharap adiknya bisa kembali hidup. Rasa bersalah menghantuinya dan membuat tangisannya semakin dipenuhi banyak emosi yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

Human Eksperiment Season 9 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang