02. Masalalu Fabi

671 51 0
                                    

2 hari kemudian

Sesuai dengan perjanjian, Fabi dan Aldara menemani Raisa untuk melihat pertandingan basket antar kampus, dimana ada Liora yang menjadi ketua cheerleadersnya sudah tentu dia akan ada dipertandingan itu. Makanya Raisa sangat ingin datang ke pertandingan itu, untuk melihat sang pujaan hati tentunya.

Mereka sudah sampai diparkiran, mereka berjalan beriringan kedalam lapangan basket. Dengan duduk bersebelahan, Fabimelihat ke sekeliling lalu pandangan nya berhenti pada perempuan yang sedang berbicara serius pada seseorang yang sangat ia kenal.

"Rai, lo kenal sama cewek yang lagi ngobrol sama Yasha itu?." Tunjuk Fabi.

Raisa melihat kearah tunjukan Fabi "oh dia, kenal gue, namanya Kaluna salah satu sahabatnya Yasha."

"Kenapa lo nanya dia?." Tanya Aldara pada Fabiola.

"Gapapa nanya aja gue."

"Oh gue kira lo naksir dia." Ucap Aldara .

"Lo tuh gak pernah berubah ya, tiap gue nanya seseorang, pasti ngiranya gue naksir dia." Ucap Fabiola sambil merolling eyes.

"Hehe, habisnya setelah lo nanya dia siapa, biasanya gak lama jadian." Ucap Aldara.

"Tapi kali ini beda Al, soalnya Kaluna straight, dia pacaran sama Juan." Ucap Raisa.

"Lah sama dong kayak Yasha."

"Yang itu gausah di perjelas." Ucap Raisa sambil memukul lengan Aldara, membuat perempuan bersurai panjang itu meringis pelan.

"Juan, Anak kelas 12 IPS itu?." Tanya Fabi

Raisa mengangguk "yoi, tapi Yasha sama Sahira gak setuju, ya you know lah Juan gimana anaknya."

"Kalo gitu, lo masih ada kesempatan, Fabi."

"Gua gak mau jalin hubungan lagi, apalagi yang awalnya straight, ujung-ujungnya nanti gue dikhianati lagi."

"Ya ini keputusan lo, gue sama Al gak bakalan larang-larang atau dukung lo." Fabiola hanya mengangguk pelan.

Pertandingan pun dimulai, dengan penampilan Cheerleaders dari kampus mereka. Raisa sejak tadi terus saja mengembangkan senyumnya ketika matanya dan mata Yasha tidak sengaja bertemu, begitu juga dengan Yasha ia tersenyum manis pada Raisa, yang membuat Aldara mendelik sambil menyenggol lengan sahabat nya itu.

"Ngaku lo sama gue, kalo lo sama Yasha udah jadian, kan?." Tanya nya pelan.

"Belum, tapi akhir-akhir ini tuh sikap dia berubah ke gue, agak lebih nerima kehadiran gue gitu Al."

"Tapi bukannya dia masih pacaran sama Herald?."

"Ya gitu deh."

"Lu mah udah bucin, goblok, tolol, hidup lagi. Dia itu cuma anggep Lo temen peak."

"Tau kok gue. Tapi entah kenapa gue suka liat ada disekitar gue."

"Lo tuh kayak karakter AU yang pernah gue baca tau engga. Lo perlakuin dia dengan baik, tanpa imbalan."

"Itu artinya cinta gue ke dia tulus Al."

"Yah terserah apa kata Lo deh."

Pertandingan pun dimulai, sejak tadi pandangan Fabiola tak lepas dari sosok laki-laki yang tengah menggiring bola ke ring lawan. Tatapan mata Fabiola sangat tajam ada guratan marah disana.

"Juan Vance Fenedrick, nama itu gak akan pernah gue lupain, karena dia, gue kehilangan Seseorang yang sangat berarti buat gue setelah, Bunda." Ucapnya dalam hati.

Valaira (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang