END

698 35 0
                                    

Peringatan ada kata-kata 🔞 jadi bijaklah membaca.

Fabi mengajak Kaluna berjalan-jalan, Untung saja pakaian keduanya tidak terlalu formal. Fabi hanya memakai kemeja yang ia padukan dengan celana kantor yang berwarna abu-abu dan sepatu convers berwarna hitam. Sedangkan Kaluna memakai dress berwarna putih bermotif bunga yang di padukan dengan sepatu sneakers.

Keduanya bener-bener menghabiskan waktu berdua. Mulai dari pergi ke Dufan, belanja bersama dan ditutup dengan nonton film bersama. Salah satu wish list Kaluna sejak dulu.


Skip 1 bulan kemudian

Seorang perempuan tengah berdebar kencang, karena sebentar lagi dia akan mengucapkan janji suci pernikahan didepan semua orang. Fabi meremat kedua tangannya guna menghilangkan kegugupan yang ia rasakan. Dengan ditemani, Aldara, Raisa dan juga Giza.

"Sumpah gue deg-degan anjing." Ucap Fabi.

"Rilex aja, jangan dibuat tegang. Entar make up Lo luntur." Ucap Aldara.

"Pfftt."

"Deg-degan itu wajar, tapi jangan sampai lupa nanti mau ngomong apa di altar." Ucap Raisa.

"Justru itu yang gue takutin anjir. Takut lupa gue pas dialtar."

"Lo tenang, tarik nafas sama buang nafas aja. Jangan tegang-tegang amat." Ucap Giza.

Tak lama acara pernikahan pun dimulai, mc sudah memanggil nama Fabi untuk segera ke altar pernikahan. Dengan didampingi sang ayah, Fabi berjalan anggun dan elegan menuju altar.

Begitu sampai disana Fabi menatap lekat wajah sang ayah "Fabi, sekarang tanggung jawab ayah untuk ngantar kamu ke altar sudah ayah lakukan. Sekarang, kamu harus mandiri nak, untuk bangun rumah tanggamu sendiri. Ayah cuma pesen satu, jaga Kaluna dengan baik, jangan sakiti dia."

"Ayah, Fabi mungkin tidak bisa berjanji tapi Fabi usahakan dengan baik."

"Ayah percaya sama putri ayah ini." Ayah Aland menepuk pelan pundak Fabi, setelahnya ia pergi ke kursi yang memang sudah disediakan.

Jantung Fabi kembali berdetak kencang ketika MC memanggil nama Kaluna. Kepala Fabi menoleh ketika pintu ballroom itu dibuka. Kedua sudut bibir Fabi terangkat keatas ketika melihat bagaimana cantiknya Kaluna sekarang. Dengan gaun berwarna putih yang di pilih langsung oleh Fabi, bener-bener pas di tubuh indahnya. Kaluna berjalan anggun menuju altar dengan didampingi oleh sang papah.

Begitu sampai di altar papah Kelvin menarik pelan tangan Fabi dan menyatukan nya dengan tangan Kaluna. Dengan menaruh tangan kanannya keatas tangan Fabi dan Kaluna, pria paruh baya itu berucap "Fabi, Papah serahin anak satu-satunya papah ke kamu. Sayangi, cintai dan jaga dia sebagai mana papah menyayangi, mencintai dan menjaga Kaluna." Jeda. "Jika sudah tidak mencintainya, bilang ke papah atau mamah, dan kembalikan dia ke kami dengan baik-baik seperti kamu meminta nya kemarin."

Fabi tersenyum kecil "Pah, jika itu sampai terjadi, papah tidak usah khawatir. Aku masih punya semilyar alasan untuk kembali jatuh ke anak papah ini." Ucap Fabi tegas.

Pria yang sudah tidak muda lagi itu tersenyum simpul, lalu ia menepuk pundak fabi dan kaluna bergantian "berbahagia lah, doa kami selalu menyertai kalian."

"Iya Pah." Ucap Kaluna dan Fabi bersamaan. Papah Kaluna pun berjalan ke tempat duduk nya.

Upacara pernikahan pun dimulai, Fabi yang mengawalnya. Dengan tegas ia mengucapkan janji suci nya didepan semua orang. Setelahnya, Kaluna yang mengatakan nya. Dengan menatap mata Fabi, Kaluna mengucapkan janji sucinya.

Setelah mengucapkan janji suci, mereka diminta memasangkan cincin pernikahan di jari masing-masing.

"Kiss, Kiss, Kiss." Ucap semua orang yang ada disana.

Valaira (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang