Bagaskar School
Fabi kini berada di rooftop, seorang diri duduk sambil menikmati hembusan angin yang cukup tenang siang itu. Cuaca yang sedikit mendung itupun mampu membuat Fabi mengantuk, alhasil ia memejamkan mata sambil melipat kedua tangannya.
Disisi lain Kaluna tengah mencari keberadaan Fabi. Awalnya dia mencari ke kelasnya tapi tidak menemukannya, akhirnya dia pergi ke kantin tapi tidak ada juga. Untungnya dikantin ia bertemu dengan teman-teman Fabi, yang mengatakan jika Fabi sedang ada rooftop.
Maka nya dia sekarang pergi ke rooftop sambil membawa makanan untuk Fabi, yaitu bakso. Begitu sampai disana Kaluna melihat Fabi tengah tertidur. Kaluna berjalan pelan menuju Fabi, begitu sampai dia menaruh mangkuk dan botol teh kemasan itu di meja.
Sebenarnya Kaluna tidak tega membangunkan Fabi, tapi mau tidak mau dia harus melakukan nya. Dengan sedikit mengguncang kan badan Fabi, Kaluna membangunkan nya "sayang, ayo bangun."
Fabi hanya berdehem "ih ayo bangun, nanti keburu dingin baksonya." Ucap Kaluna lagi sambil menarik-narik lengan Fabi.
"5 menit lagi, sayang." Ucap nya pelan.
"Gada 5 menit ayo bangun."
Dengan malas Fabi membuka matanya perlahan, lalu melihat kearah Kaluna. "Kamu siapa? Pasti bidadari ya?." Ucapnya sambil mengucek-ucek kedua matanya.
"Iya bidadari, jangan di kucek entar sakit matanya." Kaluna mencegah tangan Fabi yang ingin mengucek matanya kembali.
"Kamu galak banget deh ay, red day?."
Kaluna mengangguk pelan "pantas aja, kayak kucing minta kawin, ngereog Mulu."
"Ih nyebelin, seharusnya kamu jadi pacar tuh yang peka dong."
"Iya-iya maaf, aku pikir tuh kamu gak red day. Jadi aku biarin."
"Jahat!." Ucap Kaluna sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Jangan marah dong cantik, maaf ya." Ucap Fabi pelan sambil kedua tangannya memegang daun telinga tak lupa wajah Fabi di buat seimut mungkin.
Kaluna yang awalnya melihat kearah yang berbeda, merubah pandangan nya kearah Fabi kembali ketika mendengar suara Fabi yang terdengar imut.
"Jangan sok imut deh kamu."
"Bukan sok imut tapi emang imut sayang." Pandangan Fabi teralih pada mangkuk bakso yang berada dimeja.
"Ini buat aku?."
Kaluna mengangguk "aku beliin tadi buat kamu."
"Seharusnya kamu gausah repot-repot sayang, entar uangnya aku ganti ya."
"Gausah diganti yang."
"Gak pokonya aku ganti."
"Yaudah kalo emang kamu kekeh untuk ganti, sebagai gantinya kamu harus nemenin aku nonton konser."
"Konser? Apaan?."
"Aku mau nonton konser SMTOWN yang dijakarta."
"Emang kamu mau nontonin siapa, bukannya itu semua anak SM?."
Kaluna mengangguk "Aku mau nonton eonninya aku, irene redvelvet."
"Dia tau kamu hidup aja engga, malah kamu manggil dia eonni."
"Kamu tuh kok jahat sih, seharusnya kamu dukung gitu loh."
"Ya aku dukung cuman kan....."
"Udah jangan dilanjutin, aku bete sama kamu." Kaluna bangun dari duduknya, Fabi yang melihatnya itupun memegang tangan Kaluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valaira (END)
Short StoryDisclaimer!!! 1. Banyak kata kasar 2. Banyak kata 🔞 3. Typo bertebaran. Visual hanya pemanis, jangan disangkut pautkan ke real life. Hidup berdua dengan sang Ayah tidak serta Merta membuat sifat Fabi sapaan akrab nya menjadi dingin dan arogan. Ju...