Sesuai dengan permintaan Kaluna Fabi mengantarkan pacarnya itu ke rumah Manda dengan terlebih dahulu menghubungi Evans kepala keamanan rumah Bagaskara. Begitu sampai disana ternyata sudah ada beberapa teman mereka.
Kaluna dan Fabi keluar secara bersamaan lalu mendekati mereka "kalian ini ngapain disini? Rame-rame lagi."
"Kita ada kabar buruk buat Lo bi."
"Kabar buruk apaan?."
"Aiden bebas." Ucap Giza.
2 kata yang keluar dari mulut Giza mampu membuat Fabi langsung menatap sahabat masa kecil nya itu dengan tatapan yang sulit dijelaskan. "Coba ulangi lagi, Giz?."
"Aiden bebas."
"Gimana dia bisa bebas anjir."
"Dia dapat keringanan dari pengadilan."
Kaluna yang berada di samping Fabi itu pun memegang lengan Fabi. Terlihat sekali raut wajah menahan marah dan tangan yang terkepal kuat. "Sabar, jangan emosi gini."
Fabi menoleh pada Kaluna, ia menatap lekat wajah pacar nya itu. "Gimana aku gak emosi, cowo yang udah rampas masa depan sepupu aku bebas gitu aja. AKU TIDAK TERIMA KALUNA.". Tekan Fabi diakhir kalimatnya.
"Fabi, come on itu sudah 3 tahun yang lalu Lo......" Ucapan Raisa terhenti ketika dia melihat tatapan tajam nan menusuk yang di tampilkan Fabi padanya.
"Lo bilang 3 tahun Rai, really? Bahkan seumur hidup pun gue gak terima!!." Fabi menarik kerah baju Raisa kasar.
Aldara yang berada di samping Raisa itu pun berusaha melepaskan tangan Fabi dari Baju Raisa dibantu oleh Kaluna. "Fabi, udah hey!." Ucap Raisa.
"Kalo Lo diposisi gue saat ini, gue gak yakin Lo bakalan bersikap kayak gini, RAISA!." Fabi melepaskan cengkraman begitu saja.
Giza yang melihat Fabi sudah lost control itu pun mendekati nya "Lo tenang dulu, kita cari so......"
"Solusi apa giz, 3 tahun belum cukup bagi Aiden menebus dosa dia ke sepupu gue. Lo tau kan akibat perbuatan dia, Elmira gak bisa punya anak, Lo tau itu Giza." Ucap Fabi dengan suara yang tinggi.
"Kakak gue jadi mandul gara-gara si bangsat itu." Tangisan Fabi sudah tidak bisa dibendung lagi, dia menangis sambil menundukkan kepala.
Ucapan Fabi tadi bagai petir disiang bolong bagi sahabat mereka, terutama Kaluna. Padahal kemarin baru saja dia bertemu dengan Elmira dja sekarang ia mendapat kabar jika perempuan itu tidak bisa memiliki anak.
Raisa dan Aldara sama shock nya, karena selama ini mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada Elmira. "Pantas aja Fabi marah dan benci banget sama Aiden dan Juan. Jadi ini penyebab nya." Mungkin begitulah isi batin mereka berdua.
"Jadi ini penyebab kamu gak cerita semuanya ke aku. Penyebab el, masuk rumah sakit jiwa." Ucap Kaluna.
Fabi hanya mengangguk pelan "aku mati-matian saat itu, buat jeblosin Aiden ke penjara, aku cari bukti itu sampek ketemu dan aku langsung kasih ke polisi. Setelah 3 tahun dipenjara Aiden dibebasin gitu aja. Aku gak terima Kaluna, aku sangat tidak terima." Ucap Fabi lirih.
"Aku tidak terima Kaluna, hiks...."
Kaluna yang tidak tega melihat pacarnya menangis itu pun memeluk tubuh Fabi. Ia mengelus punggung Fabi dengan pelan, Fabi langsung menenggelamkan wajah di ceruk leher Kaluna. Bisa dipastikan baju Kaluna bagian kiri sudah basah karena air mata Fabi.
Yasha dan Manda yang melihat Kaluna memeluk Fabi dengan erat itu pun sedikit menitikkan air mata. Bagaimana tidak, kaluna dengan lembut mengelus kepala Fabi agar perempuan itu berhenti menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valaira (END)
Short StoryDisclaimer!!! 1. Banyak kata kasar 2. Banyak kata 🔞 3. Typo bertebaran. Visual hanya pemanis, jangan disangkut pautkan ke real life. Hidup berdua dengan sang Ayah tidak serta Merta membuat sifat Fabi sapaan akrab nya menjadi dingin dan arogan. Ju...